“Ternyata dugaanku selama ini salah tentangmu tuan Bobou, selain seorang tabib ternyata kau juga seorang pendekar hebat”. ucap Panglima Surajh lagi. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu.
Panglima Surajh terlihat mengangkat tangan kanannya kearah para prajurit yang ada dibelakangnya. Salah seorang prajurit tampak membawakan sebilah golok berwarangka besar kepada Panglima Surajh.
Cringg...!
Golok besar itu kini sudah terlepas dari warangkanya saat berada ditangan Panglima Surajh.
“Kau akan merasakan kehebatan golok Ganeshaku ini”. ucap Panglima Surajh lagi, dan ;
Crabbbb...!
Panglima Surajh menusukkan goloknya kedalam tanah yang ada dihadapannya, sejenak terlihat mulut Panglima Surajh terlihat berkomat kamit membaca mantra, dan ;
Crabbbb...!
Weeerrrr...!
Begitu Panglima Surajh menarik keluar goloknya, golok itu terlihat langsung memancarkan cahaya merah yang amat menyilaukan mata, dite
Di tempatnya, Putri Rawan terlihat sangat khawatir melihat keadaan Bintang, Putri Rawan tau bagaimana hebatnya seorang Panglima dari Kesultanan Golkonda, Panglima Surajh. Sementara itu ditempatnya, Panglima Surajh terlihat mengerutkan keningnya saat melihat Bintang tidak kurang satu apapun, padahal walaupun hanya tergores oleh sinar golok Ganeshanya, seharusnya Bintang sudah tewas dengan tubuh kering seperti orang-orang yang selama ini menjadi korban kedahsyatan golok Ganeshanya, tapi kini bahkan Bintang sudah mampu berdiri tanpa kurang satu apapun dihadapannya, bahkan darah yang merembes dimulutnya disapunya dalam sekejap.“Kau memang benar-benar seorang pendekar hebat tuan Bobou, selama ini tidak ada orang yang bisa selamat dari golok Ganeshaku”. ucap Panglima Surajh lagi tak mampu menyembunyikan rasa kagumnya kepada Bintang.“Jurusmu benar-benar mematikan Panglima”.“Itu belum seberapa, kali ini akan ku
Sementara itu kabut tebal yang menutupi tempat itu secara perlahan mulai sirna tertiup angin hingga kini dapat terlihat sosok Panglima Surajh yang masih berada utuh ditempatnya, hanya saja kini Panglima Surajh tidak lagi berdiri dengan kedua kakinya, tapi dengan kedua lututnya, golok Panglima Surajh terlihat sudah tertancap dihadapannya, tidak ada yang tahu apa yang terjadi, jika dilihat sesaat, Panglima Surajh tampak tidak mengalami luka dalam sedikitpun, tidak ada darah yang terlihat merembes dibibirnya, hanya sepasang matanya saja yang terlihat masih mendelik tajam.“Panglima menang!”. ucap salah seorang prajuritnya lagi berucap dengan wajah gembira, tapi tiba-tiba saja wajah-wajah gembira itu berubah saat secara tiba-tiba pula sosok Panglima Surajh tersungkur ditempatnya berada dan diam.Serrr....!Bintang berkelebat cepat kearah sosok Panglima Surajh, begitu dekat Bintang langsung mendudukkan sosok Panglima Surajh membelakanginya, Bintang sendir
Di dalam sebuah gubuk pemburu yang ada didalam sebuah hutan. Disinilah Bintang dan Putri Rawan berada saat ini.Di dalam gubuk, Bintang tampak tengah duduk diatas ranjang tua yang ada didalam gubuk tersebut, Bintang tengah tenggelam dialam tapa bratanya, sementara didekatnya terlihat Putri Rawan yang sangat cemas melihat keadaan Bintang.Sebelum tiba digubuk itu, Bintang hampir-hampir tersungkur, untung saja Putri Rawan yang ada didekat Bintang dengan cepat memapahnya.“Tuan..!! tuan... apa yang terjadi pada tuan?” tanya Putri Rawan dengan cemas melihat keadaan Bintang yang sangat lemah. Dengan bantuan Putri Rawan, Bintang kemudian dipapah untuk duduk bersandar disebuah batu.“Aku telah menggunakan Hawa Dewa Kehidupanku untuk menolong Panglima Surajh yang sekarat tadi putri... untuk itu aku akan kehilangan tenaga sampai 7 hari kedepan” ucap Bintang menjelaskan kenapa kondisinya selemah ini. Kini Putri Rawan baru mengerti k
Weeessshhh !Seberkas sinar hitam besar tampak muncul dihadapan kedua mahluk siluman mengerikan tersebut, dan ;Scrabbbb...!Menjelma menjadi sesosok wanita yang berpakaian serba hitam yang tentu saja Putri Rawan sangat mengenalinya.“Maharatu Chayma” ucap Putri Rawan lagi menyebutkan nama sosok wanita yang berpakaian serba hitam tersebut. Maharatu Chayma tampak mengenakan pakaian serba hitam dengan belahan dibagian dada yang sangat menantang, sosok cantik mempesona, ditangan kirinya tampak tergenggam sebatang tongkat dengan ujung bermata kristal biru yang mengeluarkan aura terang.“Rawan.... sepertinya memang aku sendiri yang harus datang untuk membawamu kembali” ucap Maharatu Chayma dengan dingin kearah Putri Rawan yang berdiri kaku didepannya.Putri Rawan terpaku ditempatnya, baik suara maupun tubuh, tak sedikitpun Putri Rawan berani beranjak dari tempatnya.Maharatu Chayma sendiri tampak menatap keadaan dis
SOSOK Putri Rawan masih berdiri kaku ditempatnya, sementara itu dihadapannya, tampak berdiri tiga sosok yang tengah menatapnya tajam, mereka adalah Maharatu Chayma dan kedua sosok mahluk siluman pengikut Maharatu Chayma. Sosok kedua mahluk siluman itu sangatlah besar, bahkan hampir-hampir 2x sosok Putri Rawan. Tapi anehnya, ketiganya tampak tidak sedikitpun tampak berani mendekati sosok Putri Rawan yang disekujur tubuhnya mengeluarkan semburat aura keemasan yang berasal dari Aji Nur Prasetya Bumi.Tiba-tiba saja Maharatu Chayma terlihat tersenyum sinis dan berkata ; “Kekuatan sihirku mungkin tak bisa menyentuhmu Rawan, tapi aku masih memiliki seribu macam cara..” ucap Maharatu Chayma lagi hingga membuat wajah Putri Rawan dibalik cadarnya berubah mendengar hal itu.Maharatu Chayma tampak menggerakkan tangan kirinya yang menggenggam tongkat dengan ujung bermata kristal biru yang mengeluarkan aura terang. Sinar kristal biru itu semakin terang saat Mah
“Tak mungkin aku membiarkan pewaris tahta Kesultanan Golkonda tetap hidup” ucap Maharatu Chayma lagi dengan tegas.“Dia bukan pewaris tahta Kesultanan Golkonda, tapi dia adalah calon anakku” ucap Bintang hingga mengejutkan Maharatu Chayma, bahkan Putri Rawan ikut terkejut mendengar ucapan Bintang.“Apa maksudmu ?” tanya Maharatu Chayma lagi.“Aku akan menikahi Putri Rawan... dan mengangkat anak yang dikandung Putri Rawan sebagai anakku. Dengan begitu dia bukan lagi pewaris tahta Kesultanan Golkonda“ ucap Bintang lagi hingga semakin membuat wajah Maharatu Chayma dan Putri Rawan berubah terkejut mendengar hal itu.“Aku bukanlah wanita yang bisa kau tipu, tuan Bobou” ucap Maharatu Chayma dengan tegas. Maharatu Chayma kembali menatap kearah Putri Rawan.“Rawan.. Saatnya kau putuskan. Minum obat penghilang kandungan itu atau dia mati!” ucap Maharatu Chayma seraya mengalihkan pandang
Sementara itu Maharatu Chayma dan kedua mahluk silumannya tampak mengedarkan pandangannya kesekeliling tempat itu.Graaauummmm..! Graaauummmm..!Kembali terdengar dua auman dahsyat itu hingga kembali membuat tempat itu bergetar dengan sangat hebat.“Tt...tuan..!!” ucap Putri Rawan dengan tubuh gemetar memeluk tubuh Bintang sangking takutnya mendengar auman yang sangat dahsyat itu. Terasa begitu dekat sekali ditempat itu.“Tenanglah putri. Itu sahabat-sahabatku!” bisik Bintang kepada Putri Rawan hingga mengejutkan dan membuat wajah Putri Rawan berubah mendengarnya, tapi Putri Rawan tak ingin banyak bertanya, terus menyaksikan kearah Maharatu Chayma dan kedua siluman bawahannya yang tampak kebingungan mencari asal suara tersebut, tapi kemudian Maharatu Chayma sadar dan segera memalingkan pandangannya kearah Putri Rawan dan Bintang.“Kalian berdua, cepat bunuh mereka berdua!” perintah Maharatu Chayma kepada kedua si
Graaauummmm..! Graaauummmm..!Kembali kedua harimau berbeda warna ini terlihat mengaum dengan dahsyat hingga membuat tempat itu bergetar dengan sangat hebat.Kedua siluman penjaga Maharatu Chayma terlihat saling pandang, terlihat jelas kegentaran diwajah-wajah kedua siluman itu melihat kemunculan dua harimau raksasa yang melindungi Bintang dan Putri Rawan. Bagaikan dikomando, kedua siluman inipun segera berkelebat pergi meninggalkan tempat itu. Maharatu Chayma yang melihat hal itupun sangat terkejut, kedua siluman bawahannya pergi begitu saja meninggalkannya.Sejenak Maharatu Chayma terlihat menatap tajam kearah kedua harimau yang kini juga telah memandangnya dengan tajam, entah kenapa Maharatu Chaymapun merasakan kengerian menatap kedua sosok harimau besar tersebut.Graaauummmm..! Graaauummmm..!Kembali kedua harimau ini mengaum dahsyat kearah Maharatu Chayma seakan memberikan peringatan kepada Maharatu Chayma untuk segera pergi meninggalkan tempa