Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 581 - Bab 590

2578 Bab

125. Bagian 8

“Boleh aku membukanya?” tanya Pendekar Ulat Sutra lagi kepada Bintang.“Silahkan kek” ucap Bintang mengizinkan, maka ;Sreeegggg!Dhuer !Begitu Keris Kyai Guntur  terbuka dari sarungnya, tiba-tiba saja suara guntur menggelegar dilangit. Pendekar Ulat Sutra dan Rahib Gye sampai terkejut mendengar suara guntur yang secara tiba-tiba tersebut. Keris Kyai Guntur sampai terlepas dari tangan Pendekar Ulat Sutra. Untung Bintang dengan cepat menangkapnya.Plasshhhhh..!!!Tiba-tiba saja dari gagang keris, sinar kilat petir merambat keatas hingga mencapai ujung keris, kini ditangan Bintang. Keris Kyai Guntur memancarkan aura petir yang sinarnya menerangi tempat itu, terangnya bahkan keluar dari goa tersebut. Tapi walaupun begitu, ditangan Bintang, Keris Kyai Guntur masih mengeluarkan hawa dingin yang menyejukkan. Pendekar Ulat Sutra dan Rahib Gye menat
Baca selengkapnya

125. Bagian 9

Pendekar Ulat Sutra sudah berhadapan kini dengan pendekar tanpa tanding kita, Ksatria Pengembara disebuah tempat lapang, dimana dari kejauhan terlihat Rahib Gye yang tengah memperhatikan keduanya akan bertarung. Ini kesempatan yang sangat langka bagi Rahib Gye untuk melihat secara langsung pertarungan antara Pendekar Ulat Sutra yang legendaris berhadapan langsung dengan sosok Ksatria Pengembara yang namanya begitu menggemparkan beberapa tahun yang lalu karena telah mengalahkan sosok Budha Hidup Jin Rulai Shan.Wuuussshhh!Dari tubuh Pendekar Ulat Sutra memancar gelombang tenaga dahsyat yang berasal dari hawa sakti ulat sutra.Wuuussshhh!Dari tubuh Bintangpun terjadi hal yang sama, hanya saja disekujur tubuh Bintang keluar aura putih yang berasal dari Energi Putih Jurus leluhur.“Jurus leluhur” ucap Pendekar Ulat Sutra mengenali aura putih yang keluar dari
Baca selengkapnya

125. Bagian 10

MALAM datang, di goa tempat kediaman Pendekar Ulat Sutra terlihat semua penghuninya sudah tertidur lelap, demikian pula halnya dengan Pendekar Ulat Sutra yang sudah tidur dengan masuk kembali kedalam kepompong besar yang menjadi tempat tinggalnya. Sementara Bintang dan Rahib Gye terlihat masih belum tidur, karena keduanya terlibat dalam suatu percakapan serius.“Bagaimana menurut kakak?” tanya Rahib Gye kepada Bintang, sekarang Rahib Gye sudah memanggil kakak kepada Bintang. Bintang sendiri juga memanggil adik kepada Rahib Gye, tidak lagi menyebut Rahib Gye dengan sebutan nona. Rahib Gye saat ini tengah meminta pendapat Bintang tentang tawaran Pendekar Ulat Sutra untuk mempelajari ilmu ulat sutra agar kedua kakinya bisa kembali, tapi untuk mempelajari ilmu ulat sutra, Rahib Gye harus mengorbankan Hawa sakti nirwana dan ilmu jalan menuju nirwananya yang selama ini dipelajarinya.“Jangan ter
Baca selengkapnya

125. Bagian 11

“Apa adik Gye mengantuk?” justru terdengar Bintang yang menggodanya hingga Rahib Gye langsung menarik wajahnya karena rasa malunya. Ingin rasa Rahib Gye berlari menjauh dari Bintang karena rasa malunya, tapi hal itu mungkin dilakukannya karena saat ini dia tak memiliki kaki untuk melakukan hal itu. Bintang sendiri hanya tersenyum melihat Rahib Gye yang menjadi malu sendiri, Bintang memang sengaja menggoda Rahib Gye agar tidak terjebak dalam perasaannya sendiri, karena Bintang sangat menghormati Rahib Gye sebagai seorang biksuni, Bintang tak ingin merusak hal itu, tapi sekarang melihat sikap dan tingkah Rahib Gye yang terlihat begitu serba salah karena rasa malunya, membuat Bintang menjadi kasian dan merasa bersalah.“Gye” terdengar suara lembut Bintang dari belakangnya, tapi Rahib Gye yang sudah terlanjur malu, sungkan untuk menanggapi panggilan Bintang, bahkan untuk berbalik saja rasa Rahib Gye sudah tidak memiliki muka lagi karena malunya.&ld
Baca selengkapnya

125. Bagian 12

Keesokan harinya.“Bagaimana Gye.. apa kau mau menjadi muridku dan menerima ilmu ulat sutra?” tanya Pendekar Ulat Sutra lagi kepada Rahib Gye dan Bintang yang sudah berada dihadapannya.“Hamba bersedia. Guru..!” ucap Rahib Gye seraya menjura hormat dihadapan Pendekar Ulat Sutra.“Apa kau siap untuk melenyapkan ilmu yang kau miliki Gye..?”“Hamba siap guru” ucap Rahib Gye lagi mantap tanpa keraguan.“Bagus..” ucap Pendekar Ulat Sutra tersenyum puas.“Untuk mempelajari ilmu ulat sutra, terlebih dahulu kau harus menguasai hawa sakti ulat sutra yang akan kau dapat dengan melakukan meditasi kepompong ulat sutra” ucap Pendekar Ulat Sutra lagi menjelaskan tentang hawa sakti ulat sutra yang akan dipelajari oleh Rahib Gye.“Meditasi kepompong ulat sutra” ulang Rahib Gye lagi.“
Baca selengkapnya

125. Bagian 13

HARI yang ditunggu pun akhirnya tiba, kepompong ulat sutra yang menjadi tempat meditasi sosok Gye didalamnya perlahan mulai mengecil, mengecil dan terus mengecil hingga akhirnya hilang meresap masuk kedalam tubuh Gye yang terlihat masih duduk tenggelam dialam mediatasinya. Semua kejadian menakjubkan itu tidak terlepas dari pandangan Bintang yang takjub melihatnya, sosok Gye yang tadinya dipenuhi oleh serat-serat sutra akhirnya bersih sama sekali saat serat-serat sutra itu menyatu masuk kedalam tubuh Gye. Dan pandangan Bintang terlihat tersenyum saat melihat kearah bagian bawah, tepat disaat kedua mata indah Gye terbuka.Senyum indah mengulum madu terlihat dipancaran wajah Gye saat melihat sosok Bintang yang sudah ada dihadapannya.“Kak Bintang” ucap Gye pelan.“Kakimu Gye” ucap Bintang seraya menatap kearah bawah, Gye mengikuti pandangan Bintang kearah kedua kakinya dan kedua mata indah Gye terlihat langsung membesar saat melihat kini ked
Baca selengkapnya

125. Bagian 14

Hari itu, seperti biasa, Bintang tampak duduk cukup jauh seraya terus mengawasi Gye yang tengah berlatih ilmu ulat sutra, kini kemampuan Gye sudah jauh lebih maju dari hari-hari sebelumnya, selain sudah dapat mengeluarkan serat-serat sutra dari telapak tangan dan mulutnya, gerakan yang diperlihatkan oleh Gye juga sudah semakin mantap.Bintang pernah bertanya saat Gye menyelesaikan latihannya. “Apa yang kau rasakan sekarang Gye?” tanya Bintang.“Gye merasakan kekuatan yang sangat luar biasa didalam tubuh Gye kak.. kekuatan dahsyat yang seakan tak terbendung” ucap Gye.Bintang menyadari kelebihan ilmu ulat sutra memang terdapat pada kekuatannya yang dahsyat, karena ilmu ulat sutra juga mengambil kekuatan dari alam. Saat ini Gye sedang mencoba untuk mencapai tahap terakhir dari ilmu ulat sutra yang dipelajarinya, yaitu menyatu dengan alam, sosok Gye sudah berada didalam kepompong ulat sutra. Dengan berada
Baca selengkapnya

125. Bagian 15

Bintang duduki dan ternyata memang sangat lembut, Bintang seperti merasa duduk diatas awan.“Adik Gye.. Apa ini Gye yang membuatnya..?” tanya Bintang.“Benar kak” jawab Gye tersenyum dengan penuh kebanggaan.“Hebat!” ucap Bintang mengacungkan dua jempol tangannya kepada Gye. Gye menyambutnya dengan tersenyum manis madu. Kini Bintang hanya duduk memperhatikan Gye yang sedang mempersiapkan makan malam mereka.Bintang yang memang mengagumi sosok jelita Gye, semakin bertambah kagum melihat betapa cekatannya Gye dalam memasak, sesekali Gye menatap kearah Bintang yang saat itu juga tengah memperhatikannya, keduanya saling melempar senyum.“Selesai!” ucap Gye.“Pasti masakannya enak sekali” ucap Bintang tersenyum. Lalu keduanyapun segera makan bersama-sama.Selepas makan malam, keduanyapun bercengkrama. Suasana begitu hangat dan sedikit romantis diantara keduanya, karena memang hany
Baca selengkapnya

125. Bagian 16

Matahari baru saja terbit diufuk timur, sinar keemasannya tampak masuk melalui pintu goa dan menerpa dua sosok tubuh yang terlihat masih tertidur lelap, sosok Bintang dan Gye yang tampak masih lelap dalam tidurnya, Gye tampak tertidur telungkup dengan satu tangannya memeluk dada Bintang.“Ugghhh!”Gye terbangun dari tidurnya saat sinar mentari menerpa wajahnya. Untuk sesaat Gye kembali memejamkan matanya karena silau akan sinar mentari, Gye dapat merasakan sekujur tubuhnya pegal-pegal semua, sejenak Gye mencoba mengingat apa yang telah dialaminya. Bibir Gye terlihat tersenyum.“Indah sekali mimpi yang kualami malam tadi” batin Gye yang rupanya masih mengira kalau apa yang telah terjadi antara dirinya dan Bintang hanyalah mimpi belaka.Senyum diwajah Gye tiba-tiba saja menghilang, tangannya yang melintang terasa seperti diatas sesuatu yang hangat, dicoba dirabanya, terasa seperti kulit manusia, Gye membuka kedua matanya dan menatap
Baca selengkapnya

125. Bagian 17

“Hari ini juga kita berangkat kak” ucap Gye yang justru tak sabar ingin cepat-cepat kembali ke Aliran Jalan Menuju Nirwana.“Tapi ilmu ulat sutramu belum sempurna Gye.. kita sempurnakan dulu. Baru kita pergi dari sini” ucap Bintang. Gye tiba-tiba saja kembali tersenyum.“Maaf kak.. Gye sudah berbohong sama kakak”“Berbohong.. berbohong apa?” tanya Bintang bingung.“Sebenarnya ilmu ulat sutra Gye sudah sempurna kak” ucap Gye tersenyum. “Gye berbohong hanya karena Gye ingin lebih berlama-lama disini bersama kakak” sambung Gye lagi sambil tersenyum sumringah.Lalu dengan lembut Bintang mencubit hidung bangir Gye. “Tak perlu berbohong Gye.. katakan saja, akan kakak temani Gye sampai kapanpun Gye mau” ucap Bintang tertawa ringan.“Jadi hari ini kita akan berangkat ke Aliran Jalan Menuju Nirwana kak?” tanya Gye cepat.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5758596061
...
258
DMCA.com Protection Status