Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 511 - Bab 520

2578 Bab

121. Penyihir Hitam

Seorang wanita berparas cantik jelita terlihat termenung menatap kosong taman bunga yang indah yang ada didepannya, tapi semua keindahan itu tampak tak begitu dinikmatinya karena dia tengah tenggelam dalam lamunannya. Bahkan saat sesosok tubuh yang sudah berdiri dibelakangnyapun tak disadarinya.“Yuan..!” terdengar suara lembut dibelakangnya yang membuat sosok wanita berparas cantik jelita yang ternyata adalah Yuan ini tersadar dari lamunannya, wajahnya menoleh kebelakang, dan ;“Pangeran Zhu Biao” ucap Yuan tersenyum melihat sosok Pangeran Zhu Biao yang kini sudah duduk disebelahnya.“Sedang melamun apa Yuan?” tanya Pangeran Zhu Biao.“Ah tidak pangeran”“Apa sedang teringat akan tuan Bintang?” tanya Pangeran Zhu Biao lagi, Yuan hanya tersenyum.“Oh ya, bukankah sebentar lagi pangeran akan segera menikah.. putri Lan yan dari Goryeo kalau tak salah ya” goda Yuan tersenyu
Baca selengkapnya

121. Bagian 2

Malam datang, angin berhembus kencang malam itu. Suasana terasa begitu sepi sunyi, tak lama rintik demi rintik hujan mulai turun membahasahi bumi.Dhuer !Sesekali terdengar suara guntur menggelegar.Di kamar Bintang dan Yuan, Bintang tengah menceritakan ikhwal pertemuanya dengan Jen Ting, walau Yuan tidak menanyakannya, tapi Bintang tau, Yuan pasti sangat ingin tahu mengenai hal itu.“Cantik ya orangnya kanda” goda Yuan. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu, karena Bintang tau, Yuan hanya menggodanya.“Cantik.. Tapi tak secantik istri kanda.” ucap Bintang tersenyum. Yuan ikut tersenyum mendengar hal itu.“Semua didunia ini jadi tidak ada artinya dengan kecantikanmu Yuan..”. ucap Bintang lagi sehingga semakin membuat senyum indah Yuan mengembang diwajahnya, sesaat keduanya saling menatap mesra.Dalam jarak sedekat ini Bintang semakin menikmati kecantikan yang tiada duanya yang ada dihadapannya,
Baca selengkapnya

121. Bagian 3

Setelah menerima stempel khusus dari Kaisar Zhu Yuan-Zhang, Bintangpun segera kembali ke kamarnya. di depan pintu kamarnya, tiba-tiba saja Bintang menghentikan langkahnya. Bintang tampak memperhatikan keadaan disekitarnya yang sudah sepi. Tiba-tiba saja Bintang tampak memejamkan kedua matanya dan merapatkan kedua tangannya didepan dada.Weeessshhh !Tiba-tiba saja sosok Bintang membelah menjadi dua, kedua mata Bintang kembali terbuka, salah satu sosok Bintang tampak melangkah masuk kedalam kamar tersebut, sementara satu sosok Bintang lagi tampak melangkah menjauh dari kamar tersebut.Dari sini kita melompat kearah sosok Jen Ting yang terlihat baru saja selesai menyelesaikan pekerjaannya diruang pengobatan, terlihat sekali keletihan dan kepenatan diwajahnya, tapi Jen Ting terlihat masih bersemangat, bisa membantu orang ternyata memberikan kepuasan batin yang selama ini belum pernah Jen Ting rasakan.Jen Ting membuka pintu kamarnya, terlihatlah kamarnya yan
Baca selengkapnya

121. Bagian 4

Lautan membentang dengan sangat luasnya, ini yang kini menjadi pemandangan Bintang yang tengah berada diatas sembrani diudara, memantau keadaan lautan yang luas dengan kesaktian mata dewanya untuk melihat dikejauhan, Bintang saat ini tengah berada diatas punggung sembrani, memperhatikan keadaan laut dengan tatapan tajamnya. Tujuan Bintang jelas untuk mencari kapal yang ditumpangi oleh rombongan Lan yan. Beberapa kapal terlihat dalam pandangan Bintang, tapi orang-orang yang ada diatasnya bukan orang-orang yang Bintang cari.Bintang terus mengitari lautan, terbang tinggi diatas awan, agar dirinya bersama sembrani tidak menarik perhatian orang-orang yang ada dibawah. Setelah cukup lama mengitari lautan luas itu. Akhirnya Bintang menemukan sebuah kapal megah yang tampak dikawal oleh 4 kapal kecil di depan dan dibelakangnya. Bintangpun menajamkan pandangannya dan dapat melihat bendera negara Goryeo dipuncak menaranya dan Bintang meyakini kalau i
Baca selengkapnya

121. Bagian 5

Pagi baru saja datang, bahkan mataharipun belum menampakkan dirinya di ufuk timur, hanya saja bias sinar keemasannya sudah lebih dulu sampai menerpa bumi. Didepan pintu gerbang kotaraja dinasti ming tampak berdiri tiga sosok tubuh yang mengenakan pakaian serba hitam, Ketiga sosok berpakaian dan berjubah hitam hingga menutupi wajah mereka ini tampak berdiri mengambang diatas tanah, kaki mereka tidak terlihat dibalik jubah yang mereka kenakan, padahal jubah tersebut terlihat mengambang diudara. Ketiganya tampak terbang melayang dengan sangat ringan kearah pintu gerbang besar yang ada dihadapan mereka.“BERHENTI!” Sebuah teriakan keras terdengar dari atas pintu gerbang yang langsung disusul dengan bermunculannya para prajurit yang memegang busur panah. Menatap heran dan bingung kearah tiga sosok hitam yang tampak mengambang diudara tersebut.“Siapa kalian? ada perlu apa?!” teriak prajurit yang berada diatas pintu gerbang.Ketiga sosok berjub
Baca selengkapnya

121. Bagian 6

“Jen Ting!” ucap salah satu dari ketiga Penyihir Hitam yang mengenali sosok Jen Ting yang muncul.“Paman guru!” ucap Jen Ting langsung menjura hormat didepan ketiganya.“Jen Ting.. Apa yang terjadi ketiga gurumu?” tanya salah satu dari ketiga Penyihir Hitam lagi.“Guru..guru..guru.” Jen Ting terlihat tak mampu melanjutkan kata-katanya.“Cepat katakan Jen Ting.. apa yang terjadi pada gurumu?!” bentak ketiga Penyihir Hitam dengan keras“Guru sudah tewas!” ucap Jen Ting akhirnya, hingga membuat wajah-wajah yang ada dibalik jubah hitam itu berubah.“Tewas! siapa orang yang telah membunuh gurumu?!” bentak salah satu dari ketiga Penyihir Hitam lagi. Kali ini Jen Ting terlihat diam tertunduk.“Cepat katakan Jen Ting!” bentak salah satu dari ketiga Penyihir Hitam lagi.Tiba-tiba dua orang wanita cantik yang ada didekat Jen Ting terlihat maju
Baca selengkapnya

121. Bagian 7

Tiba-tiba saja ditangan ketiganya muncul sebuah sinar merah yang membentuk batangan panjang seperti tongkat, hanya saja bentuknya mengecil diujungnya, bila dilihat lebih teliti, benda panjang itu lebih persis dikatakan seperti tongkat pancingan, tapi tidak ada benangnya. Kini ketiganya tampak memegang tongkat pancing tersebut.Bentuknya yang merah menyala, membuat para penyerangnya harus berhati-hati untuk menyerang kedepan, karena mereka tidak tau apa kehebatan benda tersebut.Hyattttt!Wuussshhh! Wuussshhh!Lilith mendahului dengan melepaskan kembali dua angin puting beliung kecilnya kearah ketiga Penyihir Hitam.Salah satu dari ketiga Penyihir Hitam tiba-tiba saja mengibaskan tongkat pancingan, dan ;Wuuutttt!Tiba-tiba saja diujung tongkat pancing, keluar sinar kecil yang begitu sangat lentur seperti sebuah benang yang juga mengeluarkan cahaya merah.Bleeeppp! Bleeeppp!Angin puting beliung kecil milik Lilith langsun
Baca selengkapnya

121. Bagian 8

Salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam yang menghadapi Yuan terlihat mulai terdesak dengan hebat oleh serangan beruntun yang dilancarkan oleh Yuan. Serangan yang bernama bermekaran bunga mentari itu mampu mendesaknya, bahkan ;Dhuarr!Akkkhhhh!Serangan Yuan berhasil mengenai sosok lawannya hingga lawannya terpental keras kebelakang, jatuh berguling-guling ditanah, ini untuk pertama kalinya salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam jatuh ketanah.Huuaaakkkk!Kembali salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam itu terlihat memuntahkan darah hitam dari mulutnya.Ggggrrrrr!Terdengar geraman kemarahan dari sosok Penyihir Hitam tersebut, dan salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam itu tampak melepaskan jubah yang menutupi kepalanya, dan astaga, ternyata wajah dari salah satu Ketiga Penyihir Hitam itu hanya berbentuk tengkorak, sungguh menggidikkan sekali melihatnya. Bahkan Yuan yang ada ditempatnya juga ikut bergidik melihat seramnya wajah sa
Baca selengkapnya

121. Bagian 9

Dari Istana Ming kita melompat ke kapal Pejabat Tinggi Yi In-Im, dimana malam itu Bintang tampak berdiri sendiri dianjungan kapal, menatap jauh kearah lautan luas dihadapannya. Menurut perkiraan Bintang beberapa hari lagi mereka akan sampai didataran tengah Tiongkok. Ingin rasanya Bintang kembali cepat ke Istana Ming dengan menggunakan sembrani, tapi tak mungkin Bintang meninggalkan rombongan Pejabat Tinggi Yi In-Im.Di ujung pandangan, Bintang dapat melihat awan hitam yang bergerombol, Bintang yakin malam ini akan terjadi badai, karena saat ini angin mulai terasa bertiup kencang, mengibar-ngibarkan pakaian yang Bintang kenakan. Sesekali Bintang dapat melihat kilatan guntur petir dari kejauhan. Bintang berbalik untuk melangkah pergi meninggalkan anjungan kapal, tapi baru saja sosok Bintang berbalik, kaki Bintang yang terangkat ingin melangkah tertahan, pandangan Bintang terpaku kedepan.Di depan Bintang, telah berdiri sesosok tubuh yang juga tengah menatap kea
Baca selengkapnya

121. Bagian 10

Dari Kapal Goryeo, kita kembali ke Istana Ming, dimana Kaisar Zhu Yuan-Zhang terlihat langsung mengumpulkan seluruh Jenderal dan pejabat istananya, termasuk rombongan Venus yang diundang secara khusus oleh Kaisar Zhu Yuan-Zhang. 4 putra mahkota yang tidak biasanya mengikuti pertemuan, malam itu datang untuk mengikuti pertemuan tersebut, tentu saja hal ini dikarenakan kehadiran wanita-wanita cantik yang ada ditempat itu.Venus dan yang lainnya tampak berdiri menghadap Kaisar Zhu Yuan-Zhang, para bawahannya yang ada dibelakangnya tampak langsung menjura hormat dengan berlutut dihadapan Kaisar Zhu Yuan-Zhang termasuk Lilith yang kemudian diketahui adalah anggota dari Venus oleh Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan yang lain, hanya Venus yang masih berdiri ditempatnya, Venus hanya menjura hormat dengan sedikit merendahkan tubuhnya sebagai tanda hormat kepada Kaisar Zhu Yuan-Zhang.“Venus memberi hormat pada yang mulia kaisar” ucap Venus dengan suara lembutnya. Sosok Venus
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5051525354
...
258
DMCA.com Protection Status