Salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam yang menghadapi Yuan terlihat mulai terdesak dengan hebat oleh serangan beruntun yang dilancarkan oleh Yuan. Serangan yang bernama bermekaran bunga mentari itu mampu mendesaknya, bahkan ;
Dhuarr!
Akkkhhhh!
Serangan Yuan berhasil mengenai sosok lawannya hingga lawannya terpental keras kebelakang, jatuh berguling-guling ditanah, ini untuk pertama kalinya salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam jatuh ketanah.
Huuaaakkkk!
Kembali salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam itu terlihat memuntahkan darah hitam dari mulutnya.
Ggggrrrrr!
Terdengar geraman kemarahan dari sosok Penyihir Hitam tersebut, dan salah satu dari Ketiga Penyihir Hitam itu tampak melepaskan jubah yang menutupi kepalanya, dan astaga, ternyata wajah dari salah satu Ketiga Penyihir Hitam itu hanya berbentuk tengkorak, sungguh menggidikkan sekali melihatnya. Bahkan Yuan yang ada ditempatnya juga ikut bergidik melihat seramnya wajah sa
Dari Istana Ming kita melompat ke kapal Pejabat Tinggi Yi In-Im, dimana malam itu Bintang tampak berdiri sendiri dianjungan kapal, menatap jauh kearah lautan luas dihadapannya. Menurut perkiraan Bintang beberapa hari lagi mereka akan sampai didataran tengah Tiongkok. Ingin rasanya Bintang kembali cepat ke Istana Ming dengan menggunakan sembrani, tapi tak mungkin Bintang meninggalkan rombongan Pejabat Tinggi Yi In-Im.Di ujung pandangan, Bintang dapat melihat awan hitam yang bergerombol, Bintang yakin malam ini akan terjadi badai, karena saat ini angin mulai terasa bertiup kencang, mengibar-ngibarkan pakaian yang Bintang kenakan. Sesekali Bintang dapat melihat kilatan guntur petir dari kejauhan. Bintang berbalik untuk melangkah pergi meninggalkan anjungan kapal, tapi baru saja sosok Bintang berbalik, kaki Bintang yang terangkat ingin melangkah tertahan, pandangan Bintang terpaku kedepan.Di depan Bintang, telah berdiri sesosok tubuh yang juga tengah menatap kea
Dari Kapal Goryeo, kita kembali ke Istana Ming, dimana Kaisar Zhu Yuan-Zhang terlihat langsung mengumpulkan seluruh Jenderal dan pejabat istananya, termasuk rombongan Venus yang diundang secara khusus oleh Kaisar Zhu Yuan-Zhang. 4 putra mahkota yang tidak biasanya mengikuti pertemuan, malam itu datang untuk mengikuti pertemuan tersebut, tentu saja hal ini dikarenakan kehadiran wanita-wanita cantik yang ada ditempat itu.Venus dan yang lainnya tampak berdiri menghadap Kaisar Zhu Yuan-Zhang, para bawahannya yang ada dibelakangnya tampak langsung menjura hormat dengan berlutut dihadapan Kaisar Zhu Yuan-Zhang termasuk Lilith yang kemudian diketahui adalah anggota dari Venus oleh Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan yang lain, hanya Venus yang masih berdiri ditempatnya, Venus hanya menjura hormat dengan sedikit merendahkan tubuhnya sebagai tanda hormat kepada Kaisar Zhu Yuan-Zhang.“Venus memberi hormat pada yang mulia kaisar” ucap Venus dengan suara lembutnya. Sosok Venus
Beberapa hari kemudian, saat malam kembali datang dan berjalan seperti biasanya. Istana Ming, satu demi satu pejabat datang berkunjung ke paviliun tempat Venus dan rombongannya menginap, tujuan mereka hanya satu yaitu untuk menemui Venus. Bahkan ke-4 putra mahkota Istana Mingpun ikut menyambangi paviliun tersebut, tapi sayang mereka semua harus kecewa karena mereka tak bisa bertemu dengan Venus. Vanesh yang menghalangi mereka dan mengatakan kalau saat ini ketua mereka, Venus tengah melakukan meditasi. Dengan berat hati dan wajah kecewa, semua yang ingin bertemu dengan Venus harus kembali ketempat mereka masing-masing. Di kamarnya yang tampak dijaga oleh Diana, tampak Venus yang memang tengah tenggelam dialam meditasinya.Malam semakin larut.Dikamarnya, Venus masih tenggelam dialam meditasinya, hingga tiba-tiba saja Venus membuka kedua matanya yang indah. Venus tampak dengan cepat bangkit dari tempat duduknya dan segera berjalan kearah pintu.Kreaaakkk!P
“AKU ADALAH PUTRA NERAKA.. JELMAAN PENYIHIR HITAM.. HAHAHAHA!” Terdengar tawa mahluk yang menamakan dirinya sebagai Putra Neraka itu. Tapi kata-kata jelmaan Penyihir Hitamlah yang membuat Venus terkejut.“Jadi kau Penyihir Hitam?!” tanya Venus terkejut“BENAR, PUTRA NERAKA ADALAH GABUNGAN DARI KAMI BERTIGA, KAMI TELAH MENYEMPURNAKAN MANTRA NERAKA SEHINGGA KAMI BISA MENYATU DENGAN PUTRA NERAKA” ucap Putra Neraka lagi menjelaskan tentang jati dirinya.Kini Venus sudah mengerti mengenai sosok Putra Neraka. Maka ;Daagghhh!Venus menghentakkan tongkat kristal ditangannya kebawah. Secara perlahan sosok anggun Venus tampak terbang melayang keudara. Hal ini sangat mengejutkan semua orang yang ada dibawah yang melihat sosok Venus juga mampu terbang melayang. Hanya para anggota Perompak Lima Samudra yang tidak terkejut melihat hal itu, karena mereka memang mengetahui tentang kemampuan ketua mereka.Kini so
“Tidak mungkin kita bisa menghindar dari bencana ini yang mulia.. kita hanya bisa berharap nona Venus bisa mencegah dampak ledakan itu sebelum menewaskan kita semua” ucap Jenderal Besar Yuan Chonghuan lagi terlihat menarik nafas berat dan panjang.Kekhawatiran Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan Jenderal Besar Yuan Chonghuan sebenarnya juga diketahui oleh yang lain, hanya saja apa yang bisa mereka lakukan sekarang, tidak ada tempat untuk lari, tidak ada waktu untuk pergi dari tempat itu. Hanya para prajurit yang tidak menyadari hal itu karena masih takjub melihat pertarungan yang terjadi.Di udara, Venus terlihat masih belum bereaksi dengan apa yang harus dilakukannya, Venus terlihat sangat bingung harus berbuat apa.“KAU TAU KELEMAHANMU VENUS?!” terdengar suara Putra Neraka. “RASA SIMPATIMU KEPADA MANUSIA MERUPAKAN KELEMAHAN TERBESARMU..HAHAHAHA!!!” sambung Putra Neraka tertawa dengan keras.Venus semakin dilema dengan kondisiny
Sosok Bintang muncul disebelah Venus. Putra Neraka sangat terkejut melihat kemunculan sesosok tubuh disebelah Venus. Venus sendiri hanya melirik kearah sampingnya dengan tersenyum. Tak ingin bertanya-tanya siapa yang muncul tersebut, Putra Neraka segera menghentak tenaganya ;Khhhaaaaa!Putra Neraka berteriak dengan keras menambah kekuatannya sehingga bola energi merahnya kini terlihat mampu mendesak bola energi putih Venus.Bintang sendiri yang melihat hal itu segera melangkah kebelakang Venus, dan menempelkan telapak tangan kanannya kepunggung Venus. Wajah Putra Neraka berubah saat melihat bola energinya tiba-tiba saja terdesak, rupanya Bintang mengirimkan bantuan tenaganya kearah Venus sehingga kini bola energi merah milik Putra Neraka terus terdesak hebat, dan ;Aaarrkkhhhhhh!Putra Neraka berteriak keras saat tak kuat lagi menahan gelombang tenaga dahsyat yang mendorong bola energi merahnya hingga bola energi merah dan putih kini terdorong cep
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG. Mungkin pepatah ini yang tepat untuk diungkapkan dengan keadaan didataran tengah Tiongkok saat ini, setelah mengalami wabah penyakit yang sangat menggegerkan dan memakan korban nyawa ribuan orang, akhirnya wabah penyakit itu berhasil diatasi dengan obat yang dibuat oleh Tabib Jen Ting, kini dataran tengah Tiongkok sedang menunggu hari besar yang akan dirayakan diseluruh negeri Tiongkok, yaitu pernikahan putra mahkota dinasti ming, Pangeran Zhu Biao dengan putri dari negara Goryeo, Putri Lan Yan.Selain acara besar pernikahan Pangeran Zhu Biao, Kaisar Zhu Yuan-Zhang juga akan mengadakan upacara kehormatan untuk tabib Jen Ting. Jen Ting yang dianggap sebagai pahlawan besar atas jasanya yang telah membuat obat penawar untuk wabah penyakit yang telah banyak memakan korban jiwa, hari ini secara khusus akan dianugerahi oleh Kaisar Zhu Yuan-Zhang giok kehormatan yang membuat Jen Ting menjadi warga negara istimewa di dataran tengah Tiongkok, dengan giok
Suasana itu tiba-tiba saja terusik saat sesosok wanita cantik jelita tampak ikut maju kedepan, dan langsung menjura hormat dihadapan Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan yang lainnya. Dia adalah Jen Ting.“Saya juga mohon pamit yang mulia!” ucap Jen Ting hingga mengejutkan Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan yang lainnya dengan ucapannya.“Tabib Jen Ting. Apa yang kau lakukan?” tanya Kaisar Zhu Yuan-Zhang cepat.“Menetaplah disini tabib Jen Ting, kau sudah menjadi warga kehormatan di negeri ini. Apapun yang kau minta dan yang kau butuhkan. Akan dipersiapkan” sambung Kaisar Zhu Yuan-Zhang lagi cepat.Jen Ting hanya tersenyum mendengar hal itu dan kembali menjura hormat.“Maafkan saya yang mulia. tapi saya tetap harus pamit.” ucap Jen Ting lagi hingga membuat Kaisar Zhu Yuan-Zhang tampak menarik nafas berat dan panjang.“Kenapa?” tanya Kaisar Zhu Yuan-Zhang lagi.Jen Ting tidak menjawab, tapi memal
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig