Share

121. Bagian 11

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa hari kemudian, saat malam kembali datang dan berjalan seperti biasanya. Istana Ming, satu demi satu pejabat datang berkunjung ke paviliun tempat Venus dan rombongannya menginap, tujuan mereka hanya satu yaitu untuk menemui Venus. Bahkan ke-4 putra mahkota Istana Mingpun ikut menyambangi paviliun tersebut, tapi sayang mereka semua harus kecewa karena mereka tak bisa bertemu dengan Venus. Vanesh yang menghalangi mereka dan mengatakan kalau saat ini ketua mereka, Venus tengah melakukan meditasi. Dengan berat hati dan wajah kecewa, semua yang ingin bertemu dengan Venus harus kembali ketempat mereka masing-masing. Di kamarnya yang tampak dijaga oleh Diana, tampak Venus yang memang tengah tenggelam dialam meditasinya.

Malam semakin larut.

Dikamarnya, Venus masih tenggelam dialam meditasinya, hingga tiba-tiba saja Venus membuka kedua matanya yang indah. Venus tampak dengan cepat bangkit dari tempat duduknya dan segera berjalan kearah pintu.

Kreaaakkk!

P

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   121. Bagian 12

    “AKU ADALAH PUTRA NERAKA.. JELMAAN PENYIHIR HITAM.. HAHAHAHA!” Terdengar tawa mahluk yang menamakan dirinya sebagai Putra Neraka itu. Tapi kata-kata jelmaan Penyihir Hitamlah yang membuat Venus terkejut.“Jadi kau Penyihir Hitam?!” tanya Venus terkejut“BENAR, PUTRA NERAKA ADALAH GABUNGAN DARI KAMI BERTIGA, KAMI TELAH MENYEMPURNAKAN MANTRA NERAKA SEHINGGA KAMI BISA MENYATU DENGAN PUTRA NERAKA” ucap Putra Neraka lagi menjelaskan tentang jati dirinya.Kini Venus sudah mengerti mengenai sosok Putra Neraka. Maka ;Daagghhh!Venus menghentakkan tongkat kristal ditangannya kebawah. Secara perlahan sosok anggun Venus tampak terbang melayang keudara. Hal ini sangat mengejutkan semua orang yang ada dibawah yang melihat sosok Venus juga mampu terbang melayang. Hanya para anggota Perompak Lima Samudra yang tidak terkejut melihat hal itu, karena mereka memang mengetahui tentang kemampuan ketua mereka.Kini so

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   121. Bagian 13

    “Tidak mungkin kita bisa menghindar dari bencana ini yang mulia.. kita hanya bisa berharap nona Venus bisa mencegah dampak ledakan itu sebelum menewaskan kita semua” ucap Jenderal Besar Yuan Chonghuan lagi terlihat menarik nafas berat dan panjang.Kekhawatiran Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan Jenderal Besar Yuan Chonghuan sebenarnya juga diketahui oleh yang lain, hanya saja apa yang bisa mereka lakukan sekarang, tidak ada tempat untuk lari, tidak ada waktu untuk pergi dari tempat itu. Hanya para prajurit yang tidak menyadari hal itu karena masih takjub melihat pertarungan yang terjadi.Di udara, Venus terlihat masih belum bereaksi dengan apa yang harus dilakukannya, Venus terlihat sangat bingung harus berbuat apa.“KAU TAU KELEMAHANMU VENUS?!” terdengar suara Putra Neraka. “RASA SIMPATIMU KEPADA MANUSIA MERUPAKAN KELEMAHAN TERBESARMU..HAHAHAHA!!!” sambung Putra Neraka tertawa dengan keras.Venus semakin dilema dengan kondisiny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   121. Bagian 14

    Sosok Bintang muncul disebelah Venus. Putra Neraka sangat terkejut melihat kemunculan sesosok tubuh disebelah Venus. Venus sendiri hanya melirik kearah sampingnya dengan tersenyum. Tak ingin bertanya-tanya siapa yang muncul tersebut, Putra Neraka segera menghentak tenaganya ;Khhhaaaaa!Putra Neraka berteriak dengan keras menambah kekuatannya sehingga bola energi merahnya kini terlihat mampu mendesak bola energi putih Venus.Bintang sendiri yang melihat hal itu segera melangkah kebelakang Venus, dan menempelkan telapak tangan kanannya kepunggung Venus. Wajah Putra Neraka berubah saat melihat bola energinya tiba-tiba saja terdesak, rupanya Bintang mengirimkan bantuan tenaganya kearah Venus sehingga kini bola energi merah milik Putra Neraka terus terdesak hebat, dan ;Aaarrkkhhhhhh!Putra Neraka berteriak keras saat tak kuat lagi menahan gelombang tenaga dahsyat yang mendorong bola energi merahnya hingga bola energi merah dan putih kini terdorong cep

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Penguasa dingin Sejati

    HABIS GELAP TERBITLAH TERANG. Mungkin pepatah ini yang tepat untuk diungkapkan dengan keadaan didataran tengah Tiongkok saat ini, setelah mengalami wabah penyakit yang sangat menggegerkan dan memakan korban nyawa ribuan orang, akhirnya wabah penyakit itu berhasil diatasi dengan obat yang dibuat oleh Tabib Jen Ting, kini dataran tengah Tiongkok sedang menunggu hari besar yang akan dirayakan diseluruh negeri Tiongkok, yaitu pernikahan putra mahkota dinasti ming, Pangeran Zhu Biao dengan putri dari negara Goryeo, Putri Lan Yan.Selain acara besar pernikahan Pangeran Zhu Biao, Kaisar Zhu Yuan-Zhang juga akan mengadakan upacara kehormatan untuk tabib Jen Ting. Jen Ting yang dianggap sebagai pahlawan besar atas jasanya yang telah membuat obat penawar untuk wabah penyakit yang telah banyak memakan korban jiwa, hari ini secara khusus akan dianugerahi oleh Kaisar Zhu Yuan-Zhang giok kehormatan yang membuat Jen Ting menjadi warga negara istimewa di dataran tengah Tiongkok, dengan giok

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 2

    Suasana itu tiba-tiba saja terusik saat sesosok wanita cantik jelita tampak ikut maju kedepan, dan langsung menjura hormat dihadapan Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan yang lainnya. Dia adalah Jen Ting.“Saya juga mohon pamit yang mulia!” ucap Jen Ting hingga mengejutkan Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan yang lainnya dengan ucapannya.“Tabib Jen Ting. Apa yang kau lakukan?” tanya Kaisar Zhu Yuan-Zhang cepat.“Menetaplah disini tabib Jen Ting, kau sudah menjadi warga kehormatan di negeri ini. Apapun yang kau minta dan yang kau butuhkan. Akan dipersiapkan” sambung Kaisar Zhu Yuan-Zhang lagi cepat.Jen Ting hanya tersenyum mendengar hal itu dan kembali menjura hormat.“Maafkan saya yang mulia. tapi saya tetap harus pamit.” ucap Jen Ting lagi hingga membuat Kaisar Zhu Yuan-Zhang tampak menarik nafas berat dan panjang.“Kenapa?” tanya Kaisar Zhu Yuan-Zhang lagi.Jen Ting tidak menjawab, tapi memal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 3

    Himalaya adalah sebuah barisan pegunungan yang memisahkan anak benua India dari Dataran tinggi Tibet. Himalaya merupakan tempat gunung-gunung tertinggi di dunia, misalnya Gunung Everest dan Kangchenjunga, berada. Secara etimologi, Himalaya berarti "tempat kediaman salju" dalam bahasa Sanskerta (dari hima "salju", dan aalaya "tempat kediaman"). Himalaya memanjang sepanjang lima negara — Pakistan, India, Tiongkok, Bhutan dan Nepal.Jarang sekali ada orang yang berani atau selamat melewati pegunungan Himalaya, selain jalurnya yang ekstrim, dinginnya udara dipuncak Himalaya bahkan bisa membuat orang mati membeku, tapi bukan hal itu saja yang membuat orang segan atau tidak berani melewati puncak Himalaya, ada kabar yang beredar kalau dipuncak Himalaya telah tinggal seorang sakti bernama Da Bai Lian si Dewi Salju.Da Bai Lian si Dewi Salju paling tidak suka jika ada orang melewati tempatnya tanpa meminta iz

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 4

    “Dulu Jurus Es Abadiku masih belum sempurna Da Bai Lian, tapi sekarang kau takkan bisa menang dariku!” ucap Ratu Neraka Es keras.Rupanya antara Ratu Neraka Es dan Da Bai Lian si Dewi Salju memang pernah memiliki urusan dulunya, dan kali ini Ratu Neraka Es datang untuk menyelesaikan urusan mereka yang dulu pernah tertunda. Dulu Da Bai Lian si Dewi Salju masih sedikit unggul darinya.“Kalau tidak dicoba kita takkan tau Ratu Neraka Es” ucap Da Bai Lian lagi tersenyum sinis.“Baik. Ayo kita bertarung!” ucap Ratu Neraka Es. “Kita tentukan. Es Abadi-ku atau Salju Himalaya-mu yang terhebat didunia ini!” sambung Ratu Neraka Es dengan penuh semangat.Kedua sosok digdaya penguasa kesaktian berhawa dingin ini telah saling berhadapan satu sama lain dipuncak Himalaya.-o0o-Seekor kuda putih tampak berjalan santai menelusuri jalan setapak, diatasnya tampak duduk seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 5

    Badai salju terjadi cukup kuat malam itu, walaupun tidak sekuat dan setebal yang terjadi dipuncak pegunungan Himalaya, tapi tetap saja membuat orang malas untuk keluar rumah, dalam keadaan begini, orang-orang lebih memilih untuk berada didalam rumah ketimbang harus berkeliaran diluar rumah.Di sebuah lumbung ternak yang tak terpakai, terlihat sosok sembrani tengah menikmati makan malamnya, sedangkan tak jauh darinya, terlihat api unggun yang menyala terang, disisi api unggun terlihat sosok Bintang yang tengah berkonsentrasi menyalurkan hawa murninya ke tubuh Ratu Neraka Es yang ada dihadapannya, Bintang berada dibelakang punggungnya dan menempelkan kedua telapak tangannya dipunggung Ratu Neraka Es yang tidak tertutup oleh pakaiannya dan astaga, saat kita melihat lebih jelas, ternyata sekujur tubuh Ratu Neraka Es tidak lagi mengenakan pakaian alias bugil dihadapan Bintang, pantas saja Bintang menutup kedua matanya dengan ikat rambut miliknya.Dari kedu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status