Himalaya adalah sebuah barisan pegunungan yang memisahkan anak benua India dari Dataran tinggi Tibet. Himalaya merupakan tempat gunung-gunung tertinggi di dunia, misalnya Gunung Everest dan Kangchenjunga, berada. Secara etimologi, Himalaya berarti "tempat kediaman salju" dalam bahasa Sanskerta (dari hima "salju", dan aalaya "tempat kediaman"). Himalaya memanjang sepanjang lima negara — Pakistan, India, Tiongkok, Bhutan dan Nepal.
Jarang sekali ada orang yang berani atau selamat melewati pegunungan Himalaya, selain jalurnya yang ekstrim, dinginnya udara dipuncak Himalaya bahkan bisa membuat orang mati membeku, tapi bukan hal itu saja yang membuat orang segan atau tidak berani melewati puncak Himalaya, ada kabar yang beredar kalau dipuncak Himalaya telah tinggal seorang sakti bernama Da Bai Lian si Dewi Salju.
Da Bai Lian si Dewi Salju paling tidak suka jika ada orang melewati tempatnya tanpa meminta iz
“Dulu Jurus Es Abadiku masih belum sempurna Da Bai Lian, tapi sekarang kau takkan bisa menang dariku!” ucap Ratu Neraka Es keras.Rupanya antara Ratu Neraka Es dan Da Bai Lian si Dewi Salju memang pernah memiliki urusan dulunya, dan kali ini Ratu Neraka Es datang untuk menyelesaikan urusan mereka yang dulu pernah tertunda. Dulu Da Bai Lian si Dewi Salju masih sedikit unggul darinya.“Kalau tidak dicoba kita takkan tau Ratu Neraka Es” ucap Da Bai Lian lagi tersenyum sinis.“Baik. Ayo kita bertarung!” ucap Ratu Neraka Es. “Kita tentukan. Es Abadi-ku atau Salju Himalaya-mu yang terhebat didunia ini!” sambung Ratu Neraka Es dengan penuh semangat.Kedua sosok digdaya penguasa kesaktian berhawa dingin ini telah saling berhadapan satu sama lain dipuncak Himalaya.-o0o-Seekor kuda putih tampak berjalan santai menelusuri jalan setapak, diatasnya tampak duduk seorang
Badai salju terjadi cukup kuat malam itu, walaupun tidak sekuat dan setebal yang terjadi dipuncak pegunungan Himalaya, tapi tetap saja membuat orang malas untuk keluar rumah, dalam keadaan begini, orang-orang lebih memilih untuk berada didalam rumah ketimbang harus berkeliaran diluar rumah.Di sebuah lumbung ternak yang tak terpakai, terlihat sosok sembrani tengah menikmati makan malamnya, sedangkan tak jauh darinya, terlihat api unggun yang menyala terang, disisi api unggun terlihat sosok Bintang yang tengah berkonsentrasi menyalurkan hawa murninya ke tubuh Ratu Neraka Es yang ada dihadapannya, Bintang berada dibelakang punggungnya dan menempelkan kedua telapak tangannya dipunggung Ratu Neraka Es yang tidak tertutup oleh pakaiannya dan astaga, saat kita melihat lebih jelas, ternyata sekujur tubuh Ratu Neraka Es tidak lagi mengenakan pakaian alias bugil dihadapan Bintang, pantas saja Bintang menutup kedua matanya dengan ikat rambut miliknya.Dari kedu
Beberapa hari kemudian.Siang itu, Badai salju masih terjadi, walaupun tidak sekuat dan sekeras dimalam hari, tapi tetap saja siang itu terlihat gelap karena matahari tidak menampakkan dirinya. Diantara badai salju yang terjadi, sesosok tubuh tampak berdiri jauh didepan lumbung ternak, memandang tajam kearah lumbung ternak yang ada dihadapannya. Sosok itu adalah sosok Ratu Neraka Es yang ternyata belum pergi meninggalkan tempat itu, setiap hari Ratu Neraka Es terus mengawasi keadaan lumbung ternak tersebut.“Sudah 3 hari dia melakukan meditasi didalam lumbung ternak itu. Apa dia tak butuh makan?” batin Ratu Neraka Es lagi heran melihat Bintang yang terus melakukan meditasinya. Dari yang terlihat olehnya, Bintang tak pernah bergerak dari posisi meditasinya. Sementara itu kuda putih yang ada bersama Bintang, sudah pergi pada pagi harinya saat Ratu Neraka Es meninggalkan lumbung ternak tersebut dimalam harinya.“Sepertinya dia telah kehilangan ban
“Nah. sudah selesai nona!” ucap Bintang menyadarkan Ratu Neraka Es dari lamunannya. Bintang lalu menyerahkan kelinci tersebut kepada Ratu Neraka Es.“Tidak. untukmu saja. Aku membawakannya untukmu!” ucap Ratu Neraka Es kepada Bintang, walau masih sedikit ketus, tapi tidak seketus sebelum-sebelumnya kata-kata Ratu Neraka Es kali ini.Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu, lalu Bintang membagi dua kelinci yang ada ditangannya dan menyerahkan setengahnya kepada Ratu Neraka Es. Ratu Neraka Es tampak menatap kearah Bintang dengan tatapan bingung.“Lebih enak jika kita makan berdua..” ucap Bintang.Mau tak mau, Ratu Neraka Espun akhirnya menerima pemberian setengah daging kelinci tersebut, dicobanya sedikit, wajah Ratu Neraka Es terlihat berubah.“Enak..” batin Ratu Neraka Es lagi, dicobanya lebih banyak, makin enak saja, sehingga kini dengan lahap Ratu Neraka Es memakan kelinci panggang tersebut. Semen
Badai salju masih terjadi dimana-mana, Ratu Neraka Es yang membopong sosok Bintang dibelakangnya terus berkelebat cepat menembus badai salju tersebut. Ratu Neraka Es tampak memilih jalur memasuki sebuah kawasan hutan, hingga akhirnya badai salju yang kuat membuat langkah Ratu Neraka Es berhenti. Ratu Neraka Es tampak bingung menatap pemandangan yang sangat terbatas dihadapannya.“Disebelah sana ada sebuah gubuk nona Anvesh” bisik Bintang yang ada dipunggungnya, sesaat wajah Ratu Neraka Es terlihat berubah, bukan karena Bintang bisa tau dimana letak gubuk tersebut, tapi melainkan karena Bintang menyebutkan nama aslinya. Tapi hal ini tidak diperpanjang oleh Ratu Neraka Es, karena mereka harus cepat mencari tempat perlindungan sebelum badai salju yang semakin dahsyat.Benar apa yang dikatakan Bintang, kini dihadapan mereka terlihat sebuah gubuk yang hampir tertutupi oleh salju tebal. Dengan cepat Ratu Neraka Es membawa Bintang masuk kedalam gubuk tersebut, ter
Bintang merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada, sebuah bayangan putih besar muncul diatas kepala Bintang.Taapp! Taapp!Bintang kembali menempelkan kedua telapak tangannya dipunggung Ratu Neraka Es dan bayangan putih besar itu tampak turun kebawah dan menjadi cahaya putih yang kini tersalur melalui kedua tangan Bintang ketubuh Ratu Neraka Es.Bintang kembali mengerahkan Segel dewa kehidupanya untuk menolong Ratu Neraka Es, walaupun sebenarnya saat ini kondisi Bintang masih belum pulih sepenuhnya.Di tengah badai salju yang terjadi, Bintang terus menyalurkan segel dewa kehidupannya. Terbukti dalam beberapa saat saja keadaan Ratu Neraka Es sudah mulai membaik, aura merah yang ada sekujur tubuhnya hilang, walaupun wajah dan sekujur tubuhnya masih berwarna kemerahan. Ratu Neraka Es sendiri dapat merasakan kalau keadaan Bintang yang ada dibelakangnya mulai tak kuat untuk menolongnya.“Sudah cukup tuan. cukup!” ucap
Ratu Neraka Es benar-benar harus mengakui kelihaian Bintang dalam membuang hasrat kenikmatannya, selama ini Ratu Neraka Es belum pernah diperlukan seperti itu oleh lawan bercintanya Raja Setan Neraka, Raja Setan Neraka lebih egois dalam bercinta, hanya memikirkan kenikmatannya sendiri tanpa memikirkan kenikmatan pasangan bercintanya.Ratu Neraka Es terlihat membuka kembali kedua matanya dan mengalihkan pandangannya kearah Bintang yang kini berbaring disebelahnya. Bintang hanya menatapnya dengan tersenyum.“Bagaimana keadaanmu sekarang nona Anvesh ?”. tanya Bintang.“Sudah lebih enakan tuan. terima kasih tuan..” ucap Ratu Neraka Es dengan wajah bersemu merah, kali ini bukan karena racun birahi bulan purnamanya, melainkan karena malu atas apa yang terjadi.“Syukurlah kalau begitu..” ucap Bintang lagi tersenyum. Keduanya kembali saling menatap satu sama lain, entah apa yang ada dipikiran keduanya. Sejenak keduanya saling m
Bangunan megah terlihat dijaga oleh beberapa orang murid wanita, Di depan pintu gerbang terdapat sebuah tulisan besar ; “PERGURUAN KECAPI SAKTI”. Sebuah perguruan yang memiliki nama besar didunia persilatan, guru besar mereka yang bergelar Dewi Kecapi merupakan pendekar wanita nomor wahid didunia persilatan, sampai saat ini belum ada yang bisa mengalahkan kehebatan Dewi Kecapi. Nama besar Dewi Kecapilah yang membuat Perguruan Kecapi Sakti menjadi sangat disegani didunia persilatan. Rata-rata murid Perguruan Kecapi Sakti adalah wanita.Hyaattt! Hyaattt! Hyaattt!Terdengar suara pertarungan dari balik gerbang Perguruan Kecapi Sakti, bila kita melihat kedalam, terlihat dihalaman Perguruan Kecapi Sakti tengah terjadi pertarungan antara seorang nenek yang sudah memutih semua rambutnya, tapi gerakannya masih terlihat sangat gesit dan lincah, yang menjadi lawan sinenek adalah seorang wanita muda berfostur tinggi semampa