Semua Bab My First Love is Paman (TAMAT): Bab 71 - Bab 80

101 Bab

part 71 hilang percaya?

Sore terasa begitu indah, langkah demi langkah tak lepas dari rasa penuh bahagia, Dalam hingar bingar jalanan kota terdengar sebuah melodi indah terlantun di sepanjang jalan, membuat Ira hanyut dalam bayangan.Sesekali gadis itu membayang, bagaimana reaksi Lingga ketika mendengar berita ini, apakah pria itu akan langsung memeluk Ira? Atau malah tercengang tak percaya namun bahagia? Entahlah, Ira terlalu banyak berharap, dengan Lingga menerima dengan bahagia saja cukup membuat Ira merasa puas. Kini Ira tengah berjalan menuju kantor, namun ternyata jarak tidak mungkin berbohong, dia lihat ponsel penunjuk arah yang tidak mencapai sepanjang ibu jarinya, namun rasa tubuh ini telah pasrah menempuh sisa jarak yang masih ada.“huh...jauh juga ya,” keluh Ira.Ira melihat kanan kiri, terlihat dari arah depan sebuah taxi hendak melintas di sampingnya, segera Ira melambaikan tangan untuk menghentikan laju taxi tersebut.Ketika taxi tersebut berhenti, Ira langsung masuk melanjutkan kembali perjal
Baca selengkapnya

part 72 Kilas balik

KILAS BALIK...DI KANTOR....Di lantai bawah Lingga bersama Arey datang menghampiri Agora di dampingi Rian di sampingnya.Lingga memasang earphone kecil di telinga sambil memberi arahan pada Arey."Arey beritahu aku waktu tepat memulainya, perhitungkan pandangan pria tua itu ketika akan melihatku," ucap Lingga."Baik tuan," jawab Arey."Dan Rian, kau awasi pergerakan orang-orang di sekitar pria itu, jangan sampai ada pengawalnya yang tiba-tiba membawa Agora, kerahkan semua pengawal yang ada jika hal itu terjadi," ucap Lingga mengarahkan."Baik tuan," jawab Rian."Dan kau Agora, jangan berulah, kau hanya perlu mengikuti drama yang telah ku buat," ucap Lingga."Semuanya sudah siap, lakukan tugas kalian dengan benar oke.""Baik." Jawab serentak......Kini Lingga bersiap di posisi, menunggu kedatangan pria bernama Dirga itu, drama kali ini harus menjadi akhir dari hubungan dengan mantannya satu ini, jika bukan karena akan terjadinya pembunuhan terhadap janin yang tidak bersalah itu, mun
Baca selengkapnya

part 73 pergi

Kini hampir berakhir sandiwara yang dilaksanakan serentak itu, Dirga mendekati Lingga dan Agora sambil tersenyum puas mendengar kabar menggembirakan yang dia tunggu."Selamat ya," ucap Dirga sambil menepuk bahu Lingga."Cepat-cepat kau nikahi dia ya, biar anak di perut Mamanya tahu siapa Ayah yang sebenarnya," lanjut Dirga berbangga hati.Sementara itu Lingga mengangguk hormat sambil tersenyum sewajarnya, namun berlainan dengan itu Lingga terus menerus berharap sandiwara ini agar cepat berakhir. "Baik Om, setelah pekerjaanku benar-benar selesai, dalam waktu dekat ini aku akan segera menikahinya," jawab Lingga sembari menatap Agora."Baiklah, Ayah ikut bahagia melihat kalian seperti ini, kalau begitu kita harus segera menentukan tanggalnya," jawab Dirga sembari menerka penetapan tanggal pernikahan.“Ayah, untuk itu mungkin akan kami tentukan berdua tanggalnya, Kalingga juga harus mempertimbangkan dengan jadwalnya yang padat Ayah,” timpal Agora sambil mengelus lengan pria di sampingnya
Baca selengkapnya

part 74 hilang

Di malam yang sunyi, tiba-tiba suara deru motor terdengar nyaring dari luar rumah di perkomplekan padat di suatu wilayah. Adri membuka tirai jendela kamar untuk memastikan dari mana suara itu berasal. Dilihatnya seorang pria tengah membuka helm menunjukkan wajah asli yang tersembunyi dari balik kaca hitam tersebut. Dia adalah Lingga, pria yang pernah membuatnya beberapa kali merasa kesal.Tok…tok…Tak ingin membangunkan seisi rumah, Adri segera membukakan pintu, akan tetapi ketika mereka berhadapan suasana diantara mereka seakan kacau, baik Lingga maupun Adri keduanya tidak berusaha untuk bersikap ramah satu sama lain.“Masuk? Jangan berisik aku tidak ingin membangunkan orang tua ku,” ucap Adri dengan suara kecil.Lingga masuk sambil melepas sepatunya.“Terimakasih,” jawabnya pelan.Mereka duduk berhadapan dengan atmosfer yang begitu mencekam. Tanpa menghabiskan waktu Lingga segera mengungkapkan tujuannya.“Kau sedang meneliti kecelakaan di pasar waktu itu?” tanya Lingga sembari menau
Baca selengkapnya

season 2 part 1 sosok yang lebih baik

5 tahun kemudian….Bertahun-tahun berlalu, setelah melalui hari-hari yang sulit Lingga akhirnya dapat kembali bangkit, melepas keterpurukan dan hidup normal kembali. Saat ini perusahaan Ayahnya yang hampir bangkrut telah berjalan normal kembali, begitupun kondisi Lingga, perekonomiannya berjalan stabil dengan membangun start up baru yang dia kembangkan dengan kerja kerasnya sendiri.Lingga memberikan nama yang cukup bermakna terhadap perusahaan yang dia bangun, HL&B company adalah nama perusahaan yang sedang dia kembangkan saat ini.Di meja kerja tempatnya menghabiskan waktu, dia pajang foto cantik gadis pujaanya, tak banyak foto yang dia miliki untuk mengenang cinta yang baru mekar ini, namun dua atau tiga butir foto saja sudah cukup memuaskan dahaga kerinduannya terhadap pujaan hati. Kenangan dulu yang mereka buat memang tidak sebanyak pasangan pada umumnya, namun sebenarnya itu memang wajar karena resminya hubungan Lingga dan gadis itu hanya berlangsung kurang dari 8 Minggu. Walaup
Baca selengkapnya

season 2 part 2 lemparan pisau

Masih ingatkah dengan sosok Lisya? gadis pintar dan cantik yang merupakan pacar adik Lingga yang telah tiada itu kini sudah dapat di atur dengan mudah, walaupun dalam beberapa waktu dia juga masih bisa bertindak gila. Gadis pintar dan gila akan beribu ulahnya itu sekarang telah menjadi satu kubu, bahkan tak jarang mereka dikatakan pasangan serasi abad ini, namun siapa sangka dibalik keserasian itu Lingga pernah memberinya lemparan pisau hingga hampir menancap di kepala Lisya dan itulah awal bersatunya mereka.Waktu itu…Bak!“Hallo Kakak!” Lisya membuka pintu dengan keras.Lingga yang tengah memotong sayuran sontak memegang dadanya akibat suara menggelegar itu.“Oh Kakak sedang memasak ya, masak apa?” tanya Lisya sambil melihat apa yang sedang dilakukan Lingga. Sementara pria itu diam tak menaggapi.“Akhirnya aku menemukan rumah Kakak, jariku cukup lelah melihat maps seharian.” Lisya duduk di atas meja sambil melihat jari jemarinya sementara Lingga fokus memotong sayuran.Melihat Ling
Baca selengkapnya

season 2 part 3 Syina dan Adri

Bagaimana dengan kondisi Syina dan Adri sekarang?Setelah lima tahun berlalu, Adri menekuni bidang yang di garapnya sejak SMK yaitu rekayasa perangkat lunak, tidak hanya itu Davian juga ikut bergabung dengan menekuni bidang yang sama sekaligus menekuni bidang baru yang dia temukan dalam dunia IT. Saat ini kedua sahabat itu telah memiliki usaha maju, namun tidak banyak orang yang tahu tentang pekerjaan mereka selain keluarga dan orang-orang terdekat saja.Disamping itu Syina sedang menempuh studi akhir dari kuliah Kedokterannya, saat ini dia sedang menjalani Koas di salah satu rumah sakit di kotanya. Sebenarnya keputusan Syina mengambil jurusan Kedokteran bukanlah hal yang paling dia inginkan, namun akibat sang Ibu yang terus menerus membujuknya maka dengan terpaksa dia mengambil jurusan tersebut.Walaupun demikian Syina tahu betul bahwa Ibunya terkena hasutan seseorang, akan tetapi dia berusaha bersikap tidak tahu bahwa hasutan itu berasal dari Kiel, yap pria yang menginjak umur 25 ta
Baca selengkapnya

season 2 part 4 Tentang Kiel

DI RUMAH..Kediaman yang sepi namun asri, setiap kali Lingga memasuki rumahnya dia tak pernah menampakkan wajah masam, selelah apapun itu, meski tak ada penghuni lainnya namun dia selalu berusaha melatih diri untuk konsisten berprilaku sebagaiana suami idaman seharusnya.Memasuki rumah dia disuguhkan dengan tumpukan belanjaan didapur, berbagai sayuran dan rempah tersaji siap untuk di olah.Lingga membuka ponselnya dan benar saja Bu Nina telah mengirimkan pesan, dan secara garis besar, Bu Nina tak akan memberikan latihan memasak untuk hari ini.Sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk mengundang makan malam bersama orang-orang terdekat, namun Lingga malah memilih Kiel untuk acara makan malam ini. Dia nyalakan ponselnya kembali kemudian menekan tonbol panggilan.Titt…“Ada apa?” jawab Kiel dari seberang sana.“Temani aku makan, jam 20.00 kau harus sudah sampai.”“Gak ah, males,” jawab Kiel tak bersemangat.“Ajak Syina juga sekalian.”“Oke, aku akan segera kesana,” jawab Kiel bersema
Baca selengkapnya

season 2 part 5 dua anak kecil

DI PERUSAHAAN HL&B“Kakak!” panggil Lisya.Lingga langsung menutup laptopnya kemudian tersenyum.“Ada yang ingin kau kunjungi lagi?” tanya Lingga ramah.“Hari ini ada yang ingin kubicarakan, kita makan diresto bersama Kakaku yuk,” ajak Lisya sambil menunjukkan dua tiket pesawat.“Baiklah, kau tunggu dulu di lobi, aku akan menyiapkan beberapa barangku dulu.” Lingga menyisipkan sebuah map ditasnya.“Baiklah, jangan lama-lama ya.” Lisya langsung keluar ruangan usai menyampaikan tujuan.…Kini Lingga telah berada didepan perusahaan dengan membawa mobil. Banyak pegawai yang senantiasa diam ditempat untuk melihat Lisya dan Lingga saling berinteraksi. Yap mereka benar-benar serasi, gadis 29 tahunan itu tampak dewasa dengan setelan elegan sebagaimana putri bangsawan. Berlainan dengan Lingga, dia hanya mengenakan setelan kemeja dan jas seperti biasa namun entah mengapa sejak dulu hingga saat ini wajahnya tidak mengalami perubahan yang signifikan, dia masih terlihat tampan dan lebih berwibawa.
Baca selengkapnya

season 2 part 6 bertemu

Seketika Lisya menyeka cairan di pelupuk matanya, dia langsung berbalik kepada dua anak tersebut sambil memegang masing-masing sebelah tangan mereka.“Adek mau main ke rumah Kakak yuk, nanti Kakak berikan kalian eskrim sama mainan yang banyak ya,” ajak Lisya sambil mengusap punggung tangan kedua anak tersebut dengan tulus.Anak yang mengenakan baju lusuh tiba-tiba menarik tangannya untuk lepas dari genggaman Lisya, dia berbisik pada temannya dengan penuh curiga.“Gak Tante.” Anak yang memakai baju serba bagus menarik tangannya sambil menggeleng enggan.Kedua anak itu tampak berbisik untuk kabur, namun berhsil Lisya tahan kembali.“Ayo main sama Kakak ya, ayo!” Lisya menahan mereka, namun segera dihentikan oleh Lingga.“Lepaskan!” Bisik Lingga sambil memegan pundak gadis itu.Lisya menatap Lingga tajam, dia menghempaskan pegangan Lingga dipundaknya.“Jangan ganggu urusanku,” ucap Lisya dengan sedikit amarah.“Dek ayo, Kakak gendong sampai mobil ya?” Lisya hendak menggusur mereka menuju
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status