Bara masih terus menatap wajah Lily. Sedangkan yang ditatap masih diam seribu bahasa. Gadis itu tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Bibirnya tiba-tiba kelu saat ingin bicara. Tubuhnya juga diam membeku. Bara mencoba untuk mencairkan suasana. Lelaki itu berkata, jika Lily tidak perlu menanggapi pernyataannya. Lelaki itu menyadari jika itu terlalu awal bagi mereka. Namun, Bara menyakinkan Lily bahwa dirinya bisa diandalkan. Dan tidak perlu waktu lama lagi bagi Lily untuk menyadari perasaannya pada Bara. “Maaf membuatmu terkejut,” ujar Bara. “Tidak apa-apa Kak, aku hanya kaget bagaimana seorang dokter seperti Kakak bisa tertariki padaku,” papar Lily. “Perasaan tidak ada yang tahu, tidak memandang siapa ataupun dimana orang itu,” ucap Bara. Lily tersentuh dengan ungkapan perasaan Bara. Dirinya tidak ingin munafik. Ia juga menyadari rasa ketertarikannya pada Bara. Namun, Ia takut menjalin hubungan dengan seseorang. Penyakitnya
Read more