Dari bandara, akan menuju kampung travel melewati Kota Cantik membuatku kembali mengingat awal datang dulu. Diri membawa sejuta harap hidup akan lebih baik, tapi ternyata sekarang harus kutinggalkan lagi kota ini, pulang dengan keadaan hancur lebur. Andai bisa diulang, mungkin aku akan serius belajar, dan sekarang sudah kerja di Bank, seperti mimpi yang pernah kuidamkan. Jadi seorang Customer Service, berdandan cantik, dan ditatap orang-orang penuh kekaguman. Lalu menikah dengan orang penting, kaya, dan hidup bahagia, seperti kata Nenek kalau aku ini istimewa. Namun … semua tinggal khayalan, aku sudah tidak bisa kembali seperti semula. Predikat buruk terlanjur disandang. Dengan wajah memakai masker, aku diam sepanjang perjalanan. Tidak mau orang terganggu melihat hidungku yang kembali merekah merah sebab meradang, aku juga malas ditanya kenapa ini kenapa itu, semua orang akan tanya hal sama me
Baca selengkapnya