“Eh, Imah, bagaimana orang itu, sudah bisa bangun, kah?” “Belum, Cil. Kadang bangun cuma merintih,” jawab perempuan berniqab, sambil menyendokkan pesanan nasi campur yang dibeli tetangganya ini. “Kasian mamamu malah jadi repot.” Di balik cadarnya ia tersenyum tulus. “Kasian, Cil. Doakan ja mudahan lekas sehat.” Warung nasi kuning dan nasi campur di halaman rumah ini biasanya memang laku, tapi beberapa hari terakhir makin ramai saja, karena tak cuma pembeli yang datang, beberapa warga penasaran keadaan seorang perempuan yang ditolong pemilik warung dari amukan massa. Sebagian mereka suruh cari, dan serahkan ke keluarganya, tapi Bu Yayah bersedia merawat sampai sehat terlebih dahulu. Perempuan muda itu nyaris mati, dalam kondisi penuh luka dan tak sadarkan diri masih saja dipukuli. Ironis, kain yan
Read more