“Aku… apa?”Kembali ke masa sekarang saat Fuschia baru bangun dari tidur panjangnya, lalu mengobrol singkat dengan dua peri pengelana, dan mendapati para pelayannya berlutut di sisi ranjangnya. Perutnya keroncongan, dan tenggorokannya kering. Tapi itu tidak penting!“Aku… gimana?”Ia pikir kebun indah serupa surga dengan kunjungan seekor naga emas adalah mimpinya, tapi sekarang ia meragukan hal itu. ‘Apa yang ini nih yang mimpi?’Merri melirik Fuschia yang bingung. “Nona, maksud saya, Yang Mulia, dokter mengatakan bahwa Anda sedang dalam tahap awal kehamilan,”Fuschia sempat lupa caranya bernafas sebelum Merri membelai punggungnya dengan lembut. “Haaa… haaa,”Senyuman manis terukir di wajahnya. Bukan senyum terpaksa yang sering ia tunjukkan, tapi, sebuah senyum tulus.Fuschia merasakan kuncup bunga di hatinya mulai bermekaran satu per satu. Warnanya
Last Updated : 2021-10-02 Read more