“Mhmm. Hmm … ha, Yang Mulia kumohon berhentilah. Ini sudah pagi hari,” erangan wanita itu berhenti selagi dia merangkul punggung telanjang Hayden yang basah keringat.“Jika bersamamu, aku selalu lupa akan waktu, Sarah,” Hayden mengecup pipi Sarah sebelum menurunkan wanita itu dari pangkuannya.Keduanya berbagi selimut di ranjang besar dengan kanopi warna hijau. Sarah merebahkan kepalanya di atas dada Hayden. Mereka tampak seperti pasangan yang serasi, kecuali, Hayden telah memiliki seorang istri.“Aku dengar kau mengunjungi wanita itu kemarin malam? Mengapa kau melakukannya ketika aku sudah melarangmu, Sarah?”“Mmm, aku hanya ingin mengenalnya lebih dekat. Dia berbeda dari yang kau katakan, Yang Mulia.”“Dia persis seperti yang aku ceritakan padamu, Sarah. Dia itu bodoh.”“Tapi dari yang aku amati, dia tidak seperti wanita polos dan bodoh,” Sarah memainkan bulu da
Last Updated : 2021-09-19 Read more