Pasukan tentara datang tanpa henti. Mereka seperti koloni semut yang sedang berburu gula.“Pisahkan kepala mereka dari tubuh mereka, lalu pastikan kepala mereka hancur!” Teriakan perintah Maftah menggelegar keras.“Dimengerti, Yang Mulia!” Para prajurit dengan cepat menangani monster-monster itu, bahkan yang berada di dekat Dylan dan Ashaf.Dylan baru merasakan hal yang disebut kerja sama. Meskipun mereka tidak saling mengenal, Dylan bisa mempercayakan punggungnya pada pasukan tentara Maftah. Ia bersyukur bahwa ia masih diizinkan untuk merasakan hal seperti ini.Ashaf berjalan mendekati Maftah. Ia berjalan berlawanan arah dengan para tentara yang berlarian menyerang para monster. Meskipun ia menabrak mereka berkali-kali, dan membuat pundaknya sakit, Ashaf tetap berjalan ke arah Maftah.“Yang Mulia, bagaimana dengan Yang Mulia? Apakah dia berhasil keluar dengan selamat?” Ashaf bertanya dengan wajah khawatir. Begitu juga dengan Dylan.“... Tidak, dia... terluka,” jawab Maftah dengan rau
Last Updated : 2024-09-08 Read more