All Chapters of Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian: Chapter 211 - Chapter 220

294 Chapters

Keserakahan dan Belas Kasih (4)

Beberapa prajurit lain yang mendengar percakapan Dylan dengan rekan-rekannya juga merinding memikirkannya.“Dengar, jika mereka bertekad, mereka juga bisa melewati api bahkan dalam kesakitan. Jadi, lebih baik jangan terlalu mengandalkan api, tapi juga jangan meremehkan manfaatnya.”“Ya, aku mengerti, Sir Dylan!”Tidak hanya satu prajurit yang berpikir; 'Jika para penjaga di perbatasan ini mempelajari pengetahuan ini dari Dylan sebelumnya, apakah mereka akan selamat?..Semua perbaikan telah dilakukan dengan sebaik mungkin. Namun bisa dikatakan bahwa mereka berhasil menghidupkan kembali fungsi gerbang perbatasan ini.“Sekarang, aku meminta beberapa dari kalian untuk tetap berada di sini untuk melindungi api dan gerbang ini.”Para prajurit saling memandang satu sama lain. Ini bukan keputusan yang mudah. Mereka pasti memiliki pemikiran yang rumit dan perasaan yang rumit yang menahan mereka untuk menjadi sukarelawan. Meskipun gerbang itu telah diperbaiki sebaik mungkin, area ini tidak bi
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Keserakahan dan Belas Kasih (5)

Seseorang menjatuhkan dirinya ke tanah. Dia merasakan bahwa keberadaannya telah diketahui. Matanya bergetar.'Mustahil, itu tidak mungkin! Apakah aku melihat dengan benar tadi? Bukankah orang itu... budak itu? Tapi itu tidak mungkin! Bagaimana mungkin dia... ah tidak, apakah aku berhalusinasi? Ya, itu pasti dia. Ada banyak orang berambut pirang di kerajaan ini. Ya, itu pasti dia. Dan orang itu sudah mati. Karena jika tidak, dia pasti sudah disiksa oleh batu ajaib itu.“Raymon? Apa yang kau lakukan di tanah?” tanya seorang wanita yang suaranya terdengar renyah dan modis, suara yang tidak cocok dengan suasana suram di tempat itu.“... Sarah, tiaraplah sekarang. Kecuali jika kau ingin tertangkap.” Raymon memperingatkannya dengan tegas.“Apa?”***Dylan dan Faris menatap area yang sama untuk beberapa saat.Tindakan mereka membuat para prajurit lain juga penasaran dengan apa yang dilihat oleh kedua pria kuat itu. Namun saat mereka ikut menatap ke tempat Dylan dan Faris memandang, mereka ha
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Keserakahan dan Belas Kasih (6)

Perjalanan mereka cukup longgar karena tidak menemukan monster lagi, namun mereka tetap harus waspada. Terutama Dylan, yang sedang berusaha memulihkan indera penciumannya agar bisa mendeteksi keberadaan monster dari jauh.Seperti kata Fuschia, tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha. Dan tidak malas untuk berlatih lebih banyak lagi untuk membuat peningkatan.“Tubuh aku terasa aneh karena sudah lama tidak berubah menjadi kupu-kupu. Aku rasa ini pertama kalinya aku tidak berubah menjadi kupu-kupu selama empat hari berturut-turut. Kemampuan transformasiku juga tidak akan hilang jika aku tidak menggunakannya?Sementara Dylan dalam mode berpikir, Faris menutup jarak mereka perlahan-lahan. Ia ingin menguji apakah Dylan bisa merasakan dirinya mendekat, meskipun ia sudah melihat sendiri betapa sensitifnya insting Dylan.“Ada apa? Apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku?” Dylan bertanya pada Faris yang berada tiga meter di belakangnya.Faris tersenyum puas. “Seperti yang sudah ku
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Mimpi Buruk Seperti Lamunan

Suara aneh itu tiba-tiba muncul memekakkan telinga. Itu seperti suara yang kemudian mencekik sampai dia kehabisan napas. Sampai seseorang menyerah pada rasa sakit.“Apa ini? Di manakah aku?” Sebuah suara pria yang dalam bergema di kepalanya, meskipun dia tahu dia mengatakannya dengan keras.Langkah kakinya terhenti di satu tempat saat dia menyadari bahwa tempat ini adalah tempat yang asing. Meskipun pemandangan di sekitarnya terlihat akrab di mata, namun nalurinya mengatakan bahwa ini adalah tempat yang aneh. Artinya, dia tidak punya alasan untuk mengunjungi tempat seperti ini.Itu adalah taman dengan bunga-bunga yang belum mekar, dan dedaunan di pepohonan berguguran. Dia paling tidak menyukai musim gugur karena jalanan akan kotor oleh dedaunan, serta bau yang tidak sedap. Dia tidak suka taman ini, demi Tuhan! Ukuran tamannya kecil sehingga tidak akan puas untuk dijadikan tempat berjalan-jalan santai. Sungguh jauh berbeda dengan taman yang ia miliki di kediaman pribadinya di istana.P
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Mimpi Buruk Seperti Lamunan (2)

“Keluarkan aku! AAAARRGGHH F * CK SIAL!” Jeritan kerasnya, disertai dengan suara pecahan kaca mengagetkan pelayan yang berjaga di luar kamarnya. Mereka buru-buru mengetuk pintu kamar Hayden dengan hati-hati.Kemudian Laura muncul. Ia menghalangi pelayan itu untuk masuk ke kamar Hayden sambil memberikan senyuman penuh pengertian.“Biar aku tenangkan Yang Mulia. Kalian tolong berjaga di sini.”“Mengertilah, Nona Laura. Dan, berhati-hatilah.” Kata seorang pelayan yang tangannya gemetar.Laura membalas pesan itu dengan senyuman.Tok. Tok. Tok.“Yang Mulia, ini Laura, izinkan aku masuk sebentar untuk memastikan Kau baik-baik saja. Tolong?”Tidak ada jawaban dari dalam. Selain itu, juga tidak ada suara-suara lain yang seharusnya mengikuti, seperti suara vas yang pecah dan gelas-gelas lainnya secara berurutan. Laura menarik napas dalam-dalam, lalu mengetuk pintu besar itu sekali lagi.“Yang Mulia, izinkan aku melayani Mu, tolong? Kami yang ada di luar sangat prihatin dengan kondisi Mu.” Laur
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Mimpi Buruk Seperti Lamunan (3)

“Hei, kenapa kau tidak menjawabku? Kenapa kau mengkhianati Fuschia?”“Karena... aku menilai bahwa jika aku bersamamu, maka hidupku akan lebih baik, Yang Mulia.”“Kau wanita yang menakutkan.”“Mengapa? Apakah Kau mengalami mimpi buruk lagi?”“Pada awalnya aku pikir begitu. Tapi setelah sampai di sini, itu tidak lagi seperti mimpi. Tapi lebih seperti sebuah potongan adegan.”“Uhm, aku tidak mengerti, Yang Mulia.”“Wajar jika Kau tidak mengerti. Pokoknya, dalam mimpi itu, aku melihat lidah Fuschia dipotong dan dibakar. Lalu mimpi yang paling sering dan paling menghantui aku adalah ketika aku melihat Raymon melempar bayi Fuschia ke kerumunan monster hingga tubuhnya tercabik-cabik, lalu pembantunya disetubuhi terlebih dahulu sebelum dibunuh, lalu yang terakhir, Raymon memenggal kepala Fuschia, sementara aku dan Sarah menyaksikannya. ”'Benar-benar bajingan! Aku harap akan ada mimpi di mana aku akan merebus kepalamu sampai matang, lalu aku akan menyajikannya kepada para pengikut setiamu! Da
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Mimpi Buruk Seperti Lamunan (4)

Malam yang sunyi dan dingin. Denting jam bertemu dengan bunyi burung pelatuk buatan yang memukul lonceng tiga kali di koridor luar kamarnya, terngiang-ngiang di telinganya. Hayden terbangun dari tidurnya, memaksa dirinya untuk bangun meski matanya tidak mau berkompromi. Tentu saja, tidur akan lebih nyaman.Tapi tidak jika tidur itu akan membawanya ke neraka.Ia duduk di tempat tidurnya sejenak, berharap rasa sakit yang berdenyut-denyut di kepalanya segera hilang. Sejak malam naas itu, kesehatannya tak kunjung membaik. Namun kondisi ini masih dirahasiakan. Hanya beberapa orang di kediamannya yang tahu, seperti Luke, Raymon, Sarah, dan Laura.Ia tidak ingin tikus-tikus kelaparan di sekitarnya mengetahui keadaannya saat ini. Bukan karena ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan jika mereka menggigitnya, tetapi karena ia tidak tega memberikan harapan kepada mereka yang mengira dapat mengalahkannya yang lemah.Mimpi buruk itu datang lagi dalam bentuk pemandangan aneh yang menghancurkan hat
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Rencana Besarnya

Di kantor Putra Mahkota - Istana Kerajaan Drachentia.PRANG! PYAR! Semua barang pecah belah yang telah dipajang dengan indah di lemari-lemari hias mencium lantai marmer dengan keras. Bunyinya yang keras memekakkan telinga semua orang, tetapi tidak ada yang berani bereaksi selain menundukkan kepala. Seakan-akan mereka sudah terbiasa dengan pemandangan tadi.Tuk. Tuk. Tuk. Kemudian tetesan darah dari pipi seseorang jatuh secara berurutan ke lantai marmer yang sudah dipenuhi pecahan kaca. Sekali lagi, pemandangan itu tidak menimbulkan reaksi apapun dari mereka yang masih menunduk.Namun tidak dengan seorang pelayan yang secara tidak beruntung mendapat tugas untuk melayani di ruangan itu. Di sudut paling belakang dan paling tidak terlihat di ruangan itu, tidak ada yang peduli dengan dia yang wajahnya secara spontan menjadi putih pucat dengan bibir terkatup rapat karena terkejut. Tangan dan kakinya berkeringat, sementara jantungnya berdegup kencang seperti sedang melarikan diri dari kejara
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Rencana Besarnya (3)

“Salam untuk Yang Mulia matahari besar Drach-'“Simpan saja, ugh. Kemarilah, anakku.” Sang Raja mendesak Hayden untuk mendekat kepadanya.Hayden tidak hanya bingung saat dia mendekat ke tempat tidur ayahnya yang jarang memanggilnya ke kamar pribadi seperti ini. Tapi juga marah dan kesal. Dalam benaknya, Hayden berpikir jika ayahnya, sang Royal Father, tidak membandingkan Fuschia dengannya, mungkin ia tidak perlu marah kepada Fuschia. Hingga akhirnya ia kehilangan Fuschia seperti sekarang.Jika Sang Raja tidak memaksa Fuschia untuk menjadi istrinya, Hayden akan mencintai Fuschia dengan sendirinya.“Ini semua salahnya!Semakin dekat dia dengan ayahnya, yang setengah berbaring di tempat tidur bersandar pada bantal besar, dan mendengar beberapa kata, Hayden semakin bingung. Tidak, dia lebih dari sekadar bingung.Kesal.“Siapa yang kau bicarakan, Ayahanda?” Hayden bertanya sambil menyembunyikan rasa kesal yang mulai muncul di dahinya.Raja menarik napas dalam-dalam sambil menajamkan pandan
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Rencana Besarnya (3)

Laura segera membuang jauh-jauh pikiran itu. Meskipun ia tahu bahwa Dylan pernah menjadi budak Hayden, Hayden tidak mungkin menemukan orang yang 'seharusnya' sudah meninggal. Pasti ada alasan lain mengapa Hayden menanyakan tentang pria berambut pirang itu. Terutama karena dia baru saja menanyakan hal itu setelah pertemuan pribadinya dengan The King. Jadi, Laura yakin keduanya tidak berhubungan.Hayden menghentikan langkahnya. Alisnya terangkat dan rahangnya mengencang. “Tapi untuk berjaga-jaga, singkirkan Cawan Kebenaran di kuil, lalu ganti dengan replikanya. Beritahu Pendeta Tinggi bahwa ini adalah perintahku.”“Untuk apa? Laura meneriakkan pertanyaan itu di dalam kepalanya, tapi,“Ya, Yang Mulia. Aku akan segera melakukannya.”Keesokan harinya, Hayden membawa Raymon, Laura, beberapa alkemis, dan beberapa pengawal bayangannya ke wilayah perbatasan kerajaan. Tidak butuh waktu lama baginya untuk mengatur kepergiannya dengan mengatakan bahwa dia akan melakukan penaklukan. Dia juga denga
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status