“Kau bangun pagi-pagi sekali, ya? Selamat pagi.” Dylan mencium keningku ketika aku masih menggeliat di balik selimut.Itu adalah pagi yang langka. Setidaknya untuk rutinitas bangun tidurku akhir-akhir ini.“Selamat pagi, Dylan, Pasha.”Setelah berminggu-minggu dimanjakan dengan kebiasaan bangun kesiangan, ternyata bangun pagi memberikan rasa segar yang berbeda pada tubuh ku. Tidak hanya udara pagi yang segar menerpa hidungku, tapi aku juga bisa mencium aroma Dylan yang menenangkan.“Ayolah. Kau memintaku untuk membangunkanmu.” Dylan menarik tanganku dengan lembut untuk menjauhkan punggungku dari kasur yang empuk.“Hehe, terima kasih.”“Jadi, hari ini hari ini, ya?” Dylan membelai kepalaku. Pertanyaan itu membuat ekspresinya berubah menjadi keruh.“Mhm. Kalau bisa, aku ingin kita bertemu di sana.”“Akan kuusahakan.”Hari ini adalah hari di mana aku diundang ke istana kerajaan Haddad. Menurut undangan, raja Haddad akan mengirim kereta dan anak buahnya untuk menjemputku pada siang hari.
Last Updated : 2024-09-08 Read more