“Nyonya, tutup!” Merri mendesak aku untuk menutup pintu ke lantai dasar.Laura dan Merri bergegas menuruni tangga dengan terengah-engah.“Ada penjaga yang sedang berpatroli. Ugh, mereka hampir saja melindas kepala kita, nyonya.” Kata Merri, masih menyeka keringatnya.Tangga yang aku buat cukup tinggi, sekitar sepuluh meter. Tapi sepertinya tidak akan membuat Merri dan Laura basah kuyup oleh keringat seperti ini.“Yang Mulia, kita sudah sampai di area rumah ku, tapi masih di halaman belakang dekat tungku,” kata LauraOh, tidak heran mereka berkeringat.“Jadi, ke arah mana kita harus pergi untuk sampai ke kamar ibumu?”“Lewat sini, Yang Mulia.” Laura menunjuk ke arah kiri.Kemudian aku merobohkan tangga yang telah aku buat dan membuat jalan lain ke kiri.“Merri, bisakah kau mengendalikan api di tungku? Buatlah menjadi besar agar perhatian para penjaga tertuju ke tempat ini.”“Hmm, aku rasa aku bisa melakukannya, nyonya.”Kami menunggu Merri yang memejamkan mata dan kemudian menggerakka
Last Updated : 2024-08-28 Read more