Saat itu hari sudah sore dan matahari mulai tenggelam di bawah cakrawala. Lorong Istana Melati diterangi oleh cahaya merah, tetapi Laura berjalan menuju keretanya tanpa mengalihkan pandangannya ke arah pintu Istana Melati.Laura tersenyum kecut saat melihat sinar matahari yang mulai redup menyentuh pintu keretanya, sebelum berubah menjadi rona merah yang kaya. Rasanya seperti melihat sekuntum bunga mekar. Wajah ibunya masuk ke dalam pikirannya.'Ibu, kita sudah cukup berusaha, bukan? Aku akan menyelamatkanmu dari kekangan pria itu, lalu aku mengikutimu.“Nona, apakah Kauingin langsung pulang, atau ada tempat lain yang ingin Kaukunjungi?” kusir membukakan pintu untuk Laura.Dia menghentikan langkahnya sebelum masuk ke dalam. “Aku ingin membeli kue, jadi antarkan aku ke toko itu.”“Baik, nyonya.”'Ya, ini saat yang tepat untuk menyingkirkan orang-orang itu, sementara banyak yang fokus mencari monster di daerah ibu kota.Hari ini tepat sepuluh hari sejak bencana itu terjadi. Laura tidak
Last Updated : 2024-08-25 Read more