“Nyonya, tutup!” Merri mendesak aku untuk menutup pintu ke lantai dasar.Laura dan Merri bergegas menuruni tangga dengan terengah-engah.“Ada penjaga yang sedang berpatroli. Ugh, mereka hampir saja melindas kepala kita, nyonya.” Kata Merri, masih menyeka keringatnya.Tangga yang aku buat cukup tinggi, sekitar sepuluh meter. Tapi sepertinya tidak akan membuat Merri dan Laura basah kuyup oleh keringat seperti ini.“Yang Mulia, kita sudah sampai di area rumah ku, tapi masih di halaman belakang dekat tungku,” kata LauraOh, tidak heran mereka berkeringat.“Jadi, ke arah mana kita harus pergi untuk sampai ke kamar ibumu?”“Lewat sini, Yang Mulia.” Laura menunjuk ke arah kiri.Kemudian aku merobohkan tangga yang telah aku buat dan membuat jalan lain ke kiri.“Merri, bisakah kau mengendalikan api di tungku? Buatlah menjadi besar agar perhatian para penjaga tertuju ke tempat ini.”“Hmm, aku rasa aku bisa melakukannya, nyonya.”Kami menunggu Merri yang memejamkan mata dan kemudian menggerakka
Aku tahu tubuhku sedang digendong oleh Dylan. Namun, saat kesadaran aku melayang, yang aku rasakan adalah seperti mengambang di genangan air. Tidak terasa goyah atau gelisah. Aku tidak tahu teknik menggendong seperti apa yang dilakukan Dylan untuk ku, tetapi aku merasa sangat nyaman. Kecuali rasa sakit yang menegang yang aku rasakan di bagian bawah tubuh ku.Aku pernah mengalami rasa sakit seperti ini dalam kehidupan aku sebelumnya. Ini sama seperti saat aku akan melahirkan. Jadi firasat aku tidak salah jika mungkin aku melahirkan di terowongan bawah tanah.“Oh, Tuanku! Apa yang terjadi?”Aku mendengar suara Nyonya Luxor, Merri, dan Laura berteriak satu sama lain. Sesekali aku mendengar isak tangis Merri yang memohon kepada Nyonya Luxor untuk menyelamatkan ku. Terdengar memilukan.Jika ada orang yang tidak mengetahui keadaannya, mereka mungkin akan mengira aku adalah korban perang ketika aku baru saja akan melahirkan.“Yang Mulia, Kau tidak boleh tertidur, tolong, kuatkan diri Mu.”S
Mereka berdiri dengan gelisah. Beberapa menggumamkan doa, beberapa menggigit kuku, beberapa menghentakkan kaki dengan tidak sabar dan beberapa melihat ke sana kemari.“Untungnya Merri dan Nona Laura menemaninya malam ini di kamar, jadi mereka bisa segera membantu Putri Mahkota kita.”Meski ingin mengetahui kondisi Fuschia, mereka hanya bisa menunggu di luar kamar bersama para pelayan dan pengawal lainnya.Klak. Pintu kamar tidur Fuschia terbuka.“Apakah bidan belum datang?” Tilda keluar dari kamar dengan wajah pucat pasi.Jawaban dari pelayan lain membuatnya mendesah kesal.Bidan untuk anggota keluarga kerajaan adalah mereka yang telah dipilih oleh dokter istana dan harus tinggal di istana selama lima hari sebelum sang istri melahirkan. Namun karena saat itu sudah seminggu sebelum tanggal jatuh tempo, bidan tersebut masih tinggal di luar istana.Untungnya mereka tinggal di ibu kota, jadi masih dekat dengan istana.Kusir Fuschia menjemput bidan itu dengan kereta kuda mewah milik Fuschi
“Mmmh, haa, Hayden... Yang Mulia, apakah tidak apa-apa jika Kau pergi ke luar istana?” Sarah berpegangan pada leher Hayden.“Tidak apa-apa. Sudah lama sekali kita tidak bermain bersama, hmm?”“Ack! Kau terlalu kasar malam ini.” Sarah terkikik di bawah tubuh Hayden yang memanas.Hayden menikmati Sarah sepanjang malam tanpa kenal lelah. Biasanya, kepalanya terasa segar setelah bersentuhan dengan Sarah, tapi malam itu, kesegaran itu tidak menghampirinya. Kepalanya masih diliputi rasa pusing.Ia berpikir mungkin karena mereka telah menjaga jarak begitu lama sehingga tubuhnya lupa bagaimana perasaan Sarah. Mungkin tubuhnya sedang beradaptasi dengan tubuh Sarah lagi. Itulah mengapa ia menghabiskan malamnya di luar padahal seharusnya ia berada di istananya.Knock. Tok. Ketukan di pintu tidak memisahkan tubuh yang sudah berada di dalam Sarah.“Apa?” tanyanya kesal.Akhir-akhir ini, Raymon selalu mengganggunya di saat yang tidak tepat. Tapi dia tidak bisa melampiaskan kemarahan padanya karena
Bwak! Seorang pria tua memukul meja dengan tinjunya.“Kita tidak bisa membiarkan orang seperti dia menduduki posisi Putri Mahkota! Apa masuk akal jika dia melahirkan seorang anak dari hubungan gelap di istana?”“Benar. Bagaimana bisa dia tanpa malu-malu mengatakan bahwa putranya mirip dengan Putra Mahkota? Itu adalah sebuah penghinaan!”Sekelompok orang tua itu telah mendiskusikan hal yang sama berulang kali. Menambahkan satu cerita ke cerita lainnya dengan bumbu pedas sehingga terdengar lebih renyah.“Tidak hanya itu, baru-baru ini aku dengar ada seorang wanita yang membelikan banyak barang untuk anaknya dengan menggunakan uang kerajaan!”Seorang pria menggelengkan kepalanya, lalu tertawa kecil. “Sungguh tidak tahu malu.”“Aku sudah punya firasat buruk sejak aku mendengar rumor di awal dia menduduki posisi Putri Mahkota, lalu ditambah dengan kasus kepala pelayan yang mencuri uang kerajaan. Apa yang akan terjadi pada kerajaan kita jika wanita seperti dia menduduki kursi tertinggi di m
Aku mengayun-ayunkan bayi aku dengan lembut yang menangis setelah pria tua berperut buncit itu selesai berbicara dari ambang pintu kamar. Dari suara tangisannya, aku menangkap nada kesal. Fiuh, bahkan bayi aku pun tahu betapa menjengkelkannya pria itu.“Tidak apa-apa sayang, tidak apa-apa.” Aku berputar-putar di tempat sambil menyusuinya yang akhirnya tenang.Aku tidak tahu karakter siapa yang menurun pada bayi ku, tapi dia sangat sensitif terhadap suara-suara baru yang didengarnya. Sejauh ini, dia sering menginjakkan kaki dengan wajah marah saat mendengar suara orang yang menurut aku mengganggu. Bayi aku sepertinya tahu apa yang aku rasakan. Jadi ketika Hayden tiba, bayi aku memulai rutinitas mengomelnya lagi.Pada saat seperti itu, dia akan menyedot makanannya lebih keras sehingga aku terkadang sampai terengah-engah. Sekali lagi, aku menikmati setiap proses pertumbuhan yang dia tunjukkan kepada ku.Dia tidak pernah gagal membuat aku tertawa dengan ekspresi wajahnya yang konyol. Itu
-Kalender Kekaisaran, November, tahun 887-Musim dingin akan tiba di ibu kota lebih cepat dari yang diperkirakan. Salju mulai menutupi rumput hijau di taman depan teras, jadi mau tak mau, aku dan bayi Pasha hanya berdiam diri di kamar, atau kami akan masuk angin.Ini adalah bulan kedua sejak pasokan makanan ke Istana Melati diblokir oleh faksi Ratu.Makanan yang biasanya datang seminggu sekali, kini datang dua minggu sekali dengan kuantitas dan kualitas yang rendah. Beberapa kali Merri mengeluhkan bahan makanan yang sudah basi dan harus dibuang padahal jumlah persediaan semakin menipis.Hayden pura-pura tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaan ku. Yah, aku sudah bisa menebaknya.Selain persediaan makanan, kayu untuk perapian juga semakin sedikit, tetapi mereka tidak mengirimkan kayu bakar tambahan untuk kami. Mengingat saat itu sedang musim dingin, mereka pasti tahu bahwa kayu bakar sangat penting untuk bertahan hidup. Selain itu, ada seorang bayi yang tinggal di sini.Kecuali jika y
[Selamat datang kembali di Penjahat Ingin Membuat Bayi Dulu, Balas Dendam Kemudian! Musim ke-3. Aku harap kalian semua tidak menunggu dengan sia-sia. Selamat menikmati cerita ini, dan jangan lupa untuk memberikan komentar dan saran. Love you seperti biasa - tuanputri]..“Ayo, kau pasti bisa, sayang! Ya... ya... seperti itu. Sedikit lagi, sedikit lagi. Bagus, taruh tanganmu di sana, ya seperti itu... BAGUS!”Bayi Pasha berhasil membalikkan tubuhnya sendiri! Dia telah berlatih keras selama beberapa hari terakhir, dan ini adalah momen keberhasilannya.Oh! Halo, inilah aku sebagai ibu yang selalu mendukung yang terbaik. Mendorong anak aku dalam setiap hal kecil yang dilakukannya sepertinya sudah terukir dalam tubuh ku. Apa aku sudah bilang? Bahwa aku menikmati setiap hal kecil yang dia berikan kepada ku. Itulah yang membuat aku tetap waras dalam situasi seperti ini.Bayi Pasha sudah memasuki usia 5 bulan! Itu berarti bulan depan dia sudah bisa mulai makan makanan bayi, bukan lagi rambut
Tuyul tak kunjung ditemukan.Sekeras apapun aku dan Mbayul mencarinya, kami hanya bisa menyimpulkan bahwa Tuyul telah meninggalkan kami. Sulit untuk menerima kenyataan itu, terutama ketika kami tidak mengucapkan selamat tinggal satu sama lain.Mbayul dan peri pengembara lainnya masih bersama kami. Mereka bekerja untuk aku sebagai CCTV kerajaan. Mereka adalah makhluk yang tepat untuk pekerjaan itu karena hanya sedikit orang yang dapat melihat mereka, meskipun banyak penyihir yang muncul sekarang.Kemudian, ketika Pasha berusia tiga tahun, aku mengetahui kisah terakhir Tuyul.“Ibu, masih ingat Paman Tuyul?”Suatu malam, Pasha menanyakan hal itu.Pasha memiliki kemampuan verbal yang sangat baik di usia dini, dia sudah bisa membentuk kalimat kompleks dengan baik, sehingga memudahkan kami untuk berkomunikasi. Dia juga mengingat beberapa hal tentang masa kecilnya, ketika dia berusia satu tahun.Dia bahkan mengingat rumah di tengah hutan yang pernah kami tinggali di Kerajaan Haddad, dan dia
Belum genap enam bulan Dylan menjabat sebagai raja baru Kerajaan Drachentia dan ia sudah menyandang gelar 'serigala emas Drachentia'. Dalam waktu singkat itu, dia ditakuti oleh kerajaan-kerajaan di sekitar Drachentia. Terutama karena prestasinya dalam membasmi semua monster dan alkemis yang tersisa di Drachentia.Tidak hanya itu, ia juga melumpuhkan perdagangan ilegal yang terjadi di lautan Drachentia. Tanpa ampun. Dan ternyata tindakannya tersebut merembet hingga mengguncang stabilitas ekonomi kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, yang selama ini mengakali Drachentia dalam hal perdagangan di laut.Maka hari ini adalah pertemuan besar dengan diplomasi kerajaan-kerajaan sekutu, yang hadir karena takut Dylan akan memangsa kerajaan mereka. Seperti yang diketahui banyak orang bahwa Drachentia adalah sebuah kerajaan kepulauan, aku rasa mereka takut kerajaan mereka akan menjadi salah satu pulau baru milik Dylan.“Tapi dia tidak sekejam itu. Aku tersenyum bangga pada Dylan yang duduk di samp
Upacara pernikahan aku yang kedua.Seperti yang diminta Dylan, sebelum upacara penobatan raja, kami mengadakan upacara pernikahan.Tentu saja, banyak yang perlu dipersiapkan untuk pernikahan keluarga kerajaan, tetapi karena kami ingin melakukannya sesegera mungkin, persiapannya cukup sederhana. Lagipula, kami ingin segera dinobatkan sebagai suami dan istri. Jadi kami tidak terlalu memikirkan tentang jamuan makan dan sebagainya.Aku mengenakan gaun pengantin putih yang terlihat sangat indah seperti taburan berlian di atasnya. Saat sinar matahari menyinari ku, gaun aku akan berkilauan.Mengapa bisa ada gaun pengantin yang begitu indah yang siap dalam waktu singkat? Jawabannya adalah karena antusiasme Laura dan Pak Andre, yang telah mempersiapkan gaun tersebut jauh-jauh hari, bahkan saat mereka tidak tahu kapan aku bisa memakainya. Begitu juga dengan tuksedo pernikahan Dylan.“Nyonya-oops, Yang Mulia, Kau terlihat sangat cantik. Kau seperti seorang dewi!”“Bukankah dia lebih mirip seora
Hari persidangan Putra Mahkota Hayden akhirnya tiba. Langit berwarna abu-abu kusam, dan orang-orang berbondong-bondong ke Pengadilan Tinggi untuk menyaksikan persidangan bersejarah itu dengan suasana hati yang tidak tenang. Pikiran mereka kacau.Dylan dan aku duduk di kursi saksi. Aku bisa merasakan semua mata tertuju pada kami. Aku mendengar bisikan orang-orang di belakang kami yang merupakan tempat duduk para bangsawan.“Aku di sini. Jangan gugup.” Dylan berbisik. Menarik kegugupan yang tidak kusadari telah menggerogoti kesadaranku.Meskipun aku mendengar bahwa Nyonya Luxor dan Laura sedang berusaha membuat banyak berita yang ditulis di koran yang menguntungkan kami, bukan berarti semua orang akan percaya dengan semua itu. Terutama para bangsawan yang mungkin mengincar kekuasaan kerajaan melalui keluarga kerajaan.Terlebih lagi ketika mereka mendengar bahwa raja mereka berikutnya adalah mantan budak dan korban eksperimen alkemis. Tidak lupa bahwa aku juga akan menjadi ratu mereka.“
Setelah pertempuran hebat itu, aku tidur seperti orang mati selama dua hari. Aku terlalu memaksakan diri, jadi begitulah hasilnya.Sementara itu, Laura dan Nyonya Luxor mengerahkan banyak media berita dalam bentuk surat kabar untuk menuliskan segala sesuatu yang telah terjadi dalam semalam. Mulai dari alasan pemberontakan yang dipimpin oleh Keluarga Luxor dengan bantuan pasukan Keluarga Mountravven hingga kemunculanku yang mengejutkan.Nyonya Luxor dengan cepat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berita karena dia memiliki serikat informasi. Jadi dia telah menempatkan beberapa reporter di tempat kejadian untuk mengabadikan segala sesuatu yang terjadi sejak awal pertempuran.Dan sebagai reporter profesional, para reporter mendapatkan banyak gambar yang 'mencengangkan', yang kemudian disisipkan di berita utama koran mereka.Mulai dari gambar Hayden yang memimpin pasukan monster, lalu gambar aku menggunakan sihir air, dan juga gambar naga di langit yang memberkati aku da
Aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Yang kutahu adalah Dylan tiba-tiba memegang pedang Hayden di tangannya, dan dari pedang itu keluarlah sebuah kekuatan super(?) berupa lingkaran raksasa yang mengiris monster-monster itu dengan sekali tebas. Kemudian karena kekuatan itu, energi Dylan seperti tersedot dan membuatnya jatuh lemas ke dalam pelukan ku.Aku sempat panik karena mengira Dylan akan mati, tapi ternyata dia hanya lemas sesaat. Karena setelah itu, kami dan beberapa tentara yang 'sehat' menjelajahi kuil.Tentu saja, pada saat itu aku juga tidak tahu mengapa orang-orang memandang kami dengan takjub saat mereka mengatakan bahwa kami menerima berkat dari naga yang membelai kepala kami dengan kakinya.Aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang naga di langit. Tapi aku pikir itu mungkin Lord Drachen.Lagi pula, aku bertemu dengan seseorang yang hampir aku lupakan dalam perjalanan ke kuil.“AKU AKAN MEMBUNUHMU!” Sarah hendak melompat ke arahku dengan sepenuh hati, tapi tubuhnya sudah
“Mau ke mana kau, Tuan Bajingan?”Tanpa ragu, Merri melalap tubuh Raymon dengan api biru yang membara.“AAAAAAHHHHH!” Raymon menggeliat kesakitan sambil berteriak histeris, lalu tubuhnya ditendang oleh monster besar itu.Merri menyeringai sambil menatap Raymon yang menggelepar-gelepar seperti ikan yang sekarat.Merri berpikir, 'Lihatlah, betapa mudahnya menghancurkan bajingan itu. Jika saja aku lebih kuat dari dulu, maka Nona dan hidupku tidak akan sekacau ini.“Merri?! Apa yang kau lakukan di sini?” Fuschia mendekati Merri, terlihat bahagia di atas pohon.“Nona! Aku berhasil! Aku membakar bajingan itu!”“Kerja bagus, nak. Tapi jangan memaksakan diri karena kau masih dalam masa pemulihan, Merri.”“Tentu saja! Hahahaha, ini menyenangkan. Bagaimana denganmu, nyonya? Uh? Kepalamu berdarah!” Merri hampir saja melompat dari posisinya untuk mendekati Fuschia yang sedang terbang.Hal itu membuat Fuschia kebingungan. Tapi kemudian Fuschia menenangkan Merri. “Tenanglah. Aku sudah meminum ramua
Fuschia menatap pria di depan Nyonya Luxor dengan waspada. “Komandan Hugh?”Ia mengenali pria itu sebagai Komandan Ksatria Drachentia, Hugh Connor dari Keluarga Count Connor.Dylan mengerutkan kening dengan masam lalu berbicara dengan suara pelan, “Seharusnya aku memastikan kau mati di tanganku.”Komandan ksatria Hugh menundukkan kepalanya saat dia menghadapi Fuschia. Dia tidak mengangkat kepalanya saat berbicara.“Aku ... sempat datang ke Aula Crestine. Di sana aku bertemu dengan Nona Laura dan para korban yang selamat. Lalu aku... mengetahui kebenaran darinya. Jadi tolong, izinkan aku untuk menebus dosa kebodohan ku, Yang Mulia.”Fuschia mengenal Hugh Connor sebagai seorang ksatria yang setia kepada kerajaan. Kesetiaannya ditunjukkan dengan pengabdiannya kepada sang pemimpin. Ia dikenal sebagai 'anjing pemburu' mendiang raja yang telah menggigit banyak bangsawan atau pemberontak yang mengancam kekuasaan mendiang raja.Seperti Hayden dan Raymon, dia dilatih oleh mendiang raja dan me
“FUSCHIA!”Itu adalah suara Dylan. Dia muncul dari balik para tentara.“Dylan!” Fuschia segera mengangkat kakinya untuk memperpendek jarak di antara keduanya.Mereka berdua saling berlari dengan tangan terbuka lebar.Di tengah-tengah pertempuran antara monster dan manusia yang sepertinya tidak akan pernah berakhir, Dylan dan Fuschia saling berpelukan erat.Pusaran pikiran dan detak jantung mereka yang tidak menentu terobati oleh aroma yang mereka hirup satu sama lain. Pelukan erat yang mereka bagi saat itu seakan menyampaikan semua kelelahan dalam hati dan pikiran mereka.Kemudian, bersama dengan ciuman singkat yang mereka bagikan satu sama lain, masing-masing dari mereka membunuh monster yang menyerang. Fuschia memisahkan kepala monster yang menyerang Dylan dengan gergaji esnya, sementara Dylan merobek leher monster yang menyerang Fuschia dengan pedangnya.Belum pernah ada momen romantis dan horor yang terjadi dalam satu frame. Begitu banyak tentara yang mengira demikian dan secara t