"Rena, tolong jangan ceraikan aku," lirih Ardi, lalu pandangannya beralih pada Ayah ketika aku tidak meresponnya. "Ayah, saya minta maaf, in--" "Pergi!" murka Ayah dengan mata melotot, jari tangannya menunjuk Ardi. Terlihat pula urat dahinya yang sedikit menegang. Selama aku hidup, tidak pernah melihat ayah semurka ini. Biasanya dia hanya menegur. Tetapi, permasalah ini memang cukup besar, pantas saja beliau memperlihatkan sisi lainnya. "Ayah, maafkan kesalahan saya. Saya menyesal." "Pergi! Kamu tidak ada hubungannya lagi dengan keluarga kami." "Say--" Diluar dugaan, tiba-tiba suara seorang wanita langsung menghentikan ucapan Ardi. Terlihat Ardi sedikit terbelalak saat melihat kedatangan Icha dari dalam mobilnya. Ah, aku bahkan baru menyadari jika mobilnya terparkir di hadapan mobil Ayah. Tapi, tunggu! Itu bukan mobil Ardi, melainka
Read more