Home / Urban / MIRA ANDINI / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of MIRA ANDINI: Chapter 61 - Chapter 70

147 Chapters

Part 61. Membujuk

"Akan saya usahakan Tuan, tapi.. " Mira tidak melanjutkan ucapannya, dirinya juga tidak yakin. "Tapi apa Mira?" tanya Tuan Kim, dirinya sangat penasaran."Tapi saya sendiri juga belum yakin Tuan!" jawab Mira, sebenarnya bukan itu alasannya, Mira takut jika selalu dekat denga Adelio akan melakukan hal yang lebih jauh dari tadi. "Tidak masalah, nanti saya juga akan membantunya," Nyonya Kim menyela ucapan Mira dan suaminya. "Kalian sedang membicarakan apa, kelihatan serius sekali?" tanya Adelio, dirinya turun dibantu Pak Sem. "Hanya sedikit perkerjaan." jawab Tuan Kim. Dirinya merasa sangat senang melihat penampilan putranya pagi ini, dan juga pancaran mata bahagia saat melihat gadis yang ada disampingnya, tapi semua itu belum bisa melulukan hatinya.Tuan Kim masih berharap suatu hari nanti, Adelio akan menerima Sherly dan memiliki banyak anak.Selesai sarapan Mira mengajak Adelio untuk keliling taman
last updateLast Updated : 2021-09-29
Read more

Part 62. Jadwal operasi

Sementara itu di dalam kamar yang pintunya terbuka seorang pria sedang mengusap air matanya, dirinya terharu dan juga bahagia melihat dua wanita yang berbeda generasi itu saling berpelukan."Aku akan membuat janji dengan Dokter Riki sekarang." ucap Tuan Kim. "Iya Pa, takutnya nanti Adelio berubah pikiran." jawab Nyonya Kim. "Bagaimana dengan yang mendonorkannya Pah?" tanya Nyonya Kim setelah melihat suaminya kembali. "Barusan Papa telepon dan dia masih bersedia untuk mendonorkan," jawab Tuan Kim.Nyinya kim kemudian menarik nafas lega, Nyonya Kim masih sibuk menanyakan apa saja selama ini yang terjadi kepada Mira, Mira hanya menjawab sebisanya dan tentu tanpa menyebutkan Azmar."Kenapa kalian belum bersiap-siap?" tanya Adelio yang baru datang ke ruang televisi."Sebentar lagi, sepertinya kamu sudah tidak sabar ingin ketemu dengan dokter sayang?" ucap Nyonya Kim."Aku hanya ingin cepat melihat apa saja yang sud
last updateLast Updated : 2021-09-29
Read more

Part 63. Operasi lancar

"Pak Sem biar Mira yang membantu saya mandi sekarang." ujar Adelio menghentikkan langkah Mira yang ingin keluar dari kamar. Mira menggeleng melihat ke arah Pak Sem tanda Mira menolaknya, begitu juga Pak Sem yang nggan meninggalkan Adelio hanya berdua dengan Mira. "Tapi Tuan..." belum selesai Pak Sem bicara Adelio sudah memotongnya. "Ini perintah Pak." ujar Adelio, Pak Sem yang tidak bisa membantah perkataan Bosnya kemudian mengangguk dan meninggalkan kamar."Ayo antarkan Aku ke kamar mandi," perintah Adelio. Mira membalikkan badan menuju ke arah Adelio, kemudian memapahnya ke kamar mandi. "Aku akan menunggu di luar, jika sudah panggil saja." ucap Mira.Selesai urusan mandi Adelio menyuruh Mira mengantarnya ke bawah, tapi kali ini Adelio tidak ingin menggunakan kursi roda, jadi Mira memapahnya dan menuruni tangga satu persatu. Ke esokkan paginya Adelio sudah menuju ke rumah sakit, selama Adeli
last updateLast Updated : 2021-09-30
Read more

Part 64. Kondisi Sherly

Adelio tahu surat itu pasti surat perpisahan,  jadi alasan ini mengapa kamu tidak ingin berjanji saat Aku memintamu untuk menjadi orang pertama yang Aku lihat Mira.Adelio tidak langsung membuka surat itu, melainkan menyimpannya dilaci yang ada disampingnya. Dua hari kemudian Adelio sudah lebih baik dan dirinya sudah tidak betah di rumah sakit. "Ma jadi kapan Adelio boleh pulang?" tanya Adelio. "Mungkin sore nanti kamu sudah boleh pulang sayang." jawab Nyonya Kim. "Tuan Adelio sudah diperbolehkan pulang sore ini, tapi ingat pesan saya untuk memeriksakan diri tepat waktu." pesan dokter yang memeriksa Adelio. Setelah pemeriksaan sore harinya Adelio sudah diperbolehkan pulang, dokter mengingatkan agar selalu kontrol tepat waktu. Setengah jam kemudian mereka sudah sampai di rumah, Adelio memasuki kamarnya, dirinya membaringkan tubuhnya diranjang king size yang ada di sana.Kenapa rasanya ber
last updateLast Updated : 2021-09-30
Read more

Part 65. Rencana Sherly

"Sampai kapan kamu akan membohongi keluarga sebaik mereka Sherly!" Tuan Arga berbicara penuh dengan penekanan kepada putrinya, Sherly langsung membuang mukannya. Sebenarnya Shelrt hanya koma selama dua minggu, tapi entah mengapa Sherly meminta agar orang tetap tahu dirinya masih koma, Tuan Arga sudah mulai muak dengan terus berbohong, apa lagi kepada besannya yang sangat baik.Dulu sebelum pernikahan itu terjadi, memang Tuan Arga ingin mengusai harta besannya, tapi setelah mengetahui mereka melakukan Sherly dengan baik,  Tuan Arga mulai berubah pikiran.Harta bisa dicari tapi kebahagiaan tidak bisa pikir Tuan Arga, tapi setelah pernikahan putrinya memasuki tahun ke tiga. Tuan Arga tahu bahwa putrinya tidak dicintai oleh suaminya, hingga sekarang Sherly di rumah sakit baru sekali Adelio menjeguknya."Aku akan tetap seperti ini Ayah, sampai suamiku mau berubah!" bentak Sherly kepada Ayahnya. "Sherly, lepaskan Adelio, dia
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

Part 66. Pelukan pertama

Sore ini Tuan Kim kembali ke rumah lebih awal dan itu membuat Nyonya Kim heran, tidak biasanya suaminya pulang lebih awal. "Tumben Pah pulang lebih awal?" tanya Nyonya Kim. "Iya Mah, tadi Arga ngundang kita untuk makan malam di rumahnya." jawab Tuan Kim. Kemudian dirinya berjalan ke kamar Adelio. Tok... Tok... Tok... Adelio yang sedang berbaring diranjang bangun dan membuka pintu, melihat Papanya sudah berdiri dibelakang pintu. "Ada apa Pah?" tanya Adelio. "Bersiap-siap sekarang Adelio, Papanya Sherly mengundang kita untuk makan malam di rumahnya!" perintah Tuan Kim. Adelio sebenarnya sangat malas untuk datang, tapi demi kedua orang tuanya Adelio bersiap-siap. Jam tujuh malam mereka berangkat ke rumah Sherly, satu jam kemudian mereka sudah sampai, Tuan Arga sudah menunggunya di depan pintu. "Ayo masuk-masuk." ajak Tuan Arga. Setelah cukup lama
last updateLast Updated : 2021-10-02
Read more

Part 67. Konpensasi untuk Keluarga Sherly

"Berjanjilah agar kamu juga mencari kebahagiaanmu." ucap Sherly, kemudian tersenyum kepada Adelio.  Tidak lama kemudian Sherly melepas pelukan mereka dan mengusap air matanya, Adelio keluar dari kamar turun ke bawah untuk menemui Tuan Kim.  Setelah berbicara panjang lebar Keluarga Kim pamit pulang, mereka berencana akan ke rumah Tuan Arga lagi besok malam. Karena waktu yang sudah malam jadi jalanan sudah mulai sepi, mereka dalam perjalanan hanya dua puluh menit. "Pah ada yang ingin Adelio bicarakan," ucap Adelio. "Ayo ikut Papa," ajak Tuan Kim.  Mereka berjalan ke ruangan tempat kerja Tuan Kim, Tuan kim membuka pintunya kemudian duduk dikursi kebesarannya.  "Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Tuan kim yang melihat putranya hanya terdiam.  "Adelio ingin mengakhiri pernikahan ini dengan Sherly pah, selama ini Adelio sudah menganggap Sherly seperti adik sendiri," jelas Adelio.  Untuk
last updateLast Updated : 2021-10-04
Read more

Part 68. Akhirnya

"Jika ayahku menolak maka Aku yang akan menerimanya," ucap seorang wanita yang sedang berjalan di tangga, dengan senyum diwajahnya. Semua yang berada di ruang tamu langsung melihat ke arah Sherly, Adelio merasa bahagia karena dengan perceraian mereka Sherly tidak murung. "Baiklah kalau kamu menerima, tolong tanda tangan di sini," tunjuk Tuan Kim dan memberikan pulpen kepada Sherly. Dengan semangat Sherly menambahkan tanda tangannya, Sherly melirik ke arah Ayahnya yang sedang tersenyum bahagia. Bukankah ini yang Ayah mau kenapa beliau menolak begitu saja, saat Tuan Kim memberinya apa yang dia incar selama ini batin Sherly.Setelah itu Tuan Kim juga tersenyum lebar "Kalo begitu saya pamit," ucap Tuan Kim, Sherly dan Tuan Arga mengantar mereka sampai di luar rumah.Setelah kepergian Tuan Kim dan Adelio, Sherly melihat Ayahnya meninggalkan sertifikat dimeja begitu saja tanpa menyentuhnya."Yah," panggil Sherly kemudi
last updateLast Updated : 2021-10-04
Read more

Part 69. Permintaan Azmar

Tunggu Aku di sana, Aku akan mencarimu batin Adelio, kemudian tersenyum tangannya mengusap foto wanita itu. Adelio meletakkan ponselnya kemudian mengemudi mobilnya menuju ke rumah, jam setengah enam pagi Adelio baru sampai di rumah. ***Sementara itu di rumah keluarga Lii mereka sedang berkumpul, bercanda ria dengan cucu satu-satunya. "Mira, apakah benar Kamu akan ikut Leo besok?" tanya Tuan Abian. Mira langsung menghentikan tawanya, dan melihat ke arah Papanya. "Iya, daripada Mira tidak punya pekerjaan di rumah Pah, lebih baik membantu Kak Leo di kantor." jawab Mira. Meski semua kebutuhannya selama ini tercukupi, tapi tidak mungkin Mira akan merepotkan kedua orang tuanya terus menerus, jadi Mira memutuskan untuk bekerja di kantor Papanya sebagaai sekertaris Leo. "Ayo makan dulu, makanannya sudah siap!" perintah Nyonya Giani. Mereka semua langsung menuju ke meja makan dan mel
last updateLast Updated : 2021-10-05
Read more

Part 70. Ke makam

"Apa kamu tidak ingin memperkenalkan Azmar ke Papa kandungnya," ucap Leo tanpa melihat ke arah Mira.Mira terdiam mencerna kembali ucapan Kakaknya, kemudian kepalanya menggeleng pelan. "Aku belum siap Kak, biar untuk sekarang hanya ini yang Azmar tahu." jawab Mira. Leo tidak lagi mengucapkan sepatah kata lagi, dirinya hanya mengucapkan apa yang selama ini menganggu dipikirannya.Leo berjalan ke ruang keluarga untuk memanggil Azmar, karena nanti jam tujuh dirinya dan Mira akan pergi ke kantor. Leo membawa mobilnya menuju ke makam, di dalam mobil tidak ada yang membuka percakapan, tiga puluh menit kemudian Leo menghentikkan mobilnya di tempat parkir. "Sampai." teriak Leo. Azmar tersenyum bahagia kemudian menggandeng tangan Mira, berjalan ke makam Alex jantung Mira mulai berdetak sangat kencang.Sudah hampir lima tahun dirinya tidak ke makam ini, tapi makam Alex selalu bersih karena keluarga Lii selal
last updateLast Updated : 2021-10-05
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status