Home / Urban / MIRA ANDINI / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of MIRA ANDINI: Chapter 41 - Chapter 50

147 Chapters

Part 41 Apakah ini akhir hidup Mira

Pagi ini keluarga besar Abian Lii sudah berkumpul diruang tamu bahkan mereka hampir tidak bisa memejamkam matanya mereka berjaga semalaman kecuali Mira tentunya.Mira semalam tidur sangat nyenyak setelah bertemu dengan Adelio, Mira selalu tersenyum ketika mengingat tangan kekar Adelio mengusap perutnya entah mengapa ada perasaan bahagian dihati Mira. Pagi ini Mira menggunakan gaun pemberian Nyonya Giani dan rambutnya disanggul kebelakang memamerkan leher jenjangnya dengan riasan yang menambah Mira semakin cantik jam tujuh Mira baru turun dari kamarnya dan senyum selalu menghiasi langkahnya."Kenapa kamu seperti bahagia sekali hari ini Kakak lihat dari tadi kok senyum-senyum terus?" tanya Leo, dirinya merasa ada yang aneh dengan adik tirinya itu."Ya Mira bahagia karena sebentar lagi Mira akan diperkenalkan kepada rekan bisnis papa sebagai anak kandungnya!" jawab Mira sekenanya sebenarnya bukan itu yang membuatnya tersenyum terus menerus ada hal lain
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

Part 42 Mas Alex maafkan Mira

"Papa Dani...!" suara Mira tercekat ditengorokan kejadian memilukan itu kembali berputar-putar dibenak Mira. "Jangan panggil saya dengan sebutan itu lagi!" suara Dani memenuhi ruangan sempit itu.Dani maju beberapa langkah Mira berjalan mundur mengikuti langkah kaki Dani tapi sial tubuh Mira sudah sampai ditembok dan dirinya sekarang terjepit. "Bukan kah Papa tadi bilang akan berdamai denga Papa Abian?" Mira kembali membuka suaranya. "Tentu,  saya akan berdamai dengan keluarga Papamu setelah menghilangkan nyawamu tentunya!" ucap Dani. Tangan Dani sudah memegang tembak ditangannya dengan sekali tarikan peluru itu sudah bisa menghilangkan nyawa Mira."Sungguh miris saya melihatmu baru bertemu dengan kedua orang tua kandung tapi sekarang kamu harus menyusul Mama Nia hahaha!" kembali tawa Dani memenuhi ruangan itu. Mira sudah menutup telinganya dari tadi dan kepalanya digeleng-gelengkan. Ale
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

Part 43 Pemakaman

Mira mengerjapkan matanya dan melihat sekelilingnya Mira tahu dirinya berada di rumah sakit, kepala Mira terasa sangat sakit kemudian Mira mengingat apa yang barusan terjadi dengan perlahan Mira bangun dari ranjang dan memutar knop pintu. Bertepatan dengan itu Leo juga akan masuk ke ruangan Mira.  "Leo dimana suamiku?" tanya Mira dengan suara parau.  Mira sendiri tidak yakin apakah Alex bisa selamat mengingat Alex mendapat tiga tembakan sekaligus.  Leo yang ditanya hanya berdiam diri Leo bingung harus menjelaskan kepada adik iparnya itu.  "Kenapa kakak cuma diam, bawa Mira ke Mas Alex, Kak!" ucap Mira menggoyang-goyangkan tangan Leo. "Iya kakak akan bawa tapi kamu janji sama kakak untuk kuat ya!" ucap Leo, Mira hanya mengangguk menanggapi ucapan Leo. Mira sangat ingin melihat keadaan suaminya Mira masih berharap besar kepada tuhan jangan dulu mengambil nyawa suaminya, tapi harapannya sirna ketika melihat Ale
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Part 44 Lembaran baru

Setelah sarapan Mira kembali merenung melihat dari kaca kendaraan yang lalu lalang di jalanan. Selama tiga hari meninggalnya Alex, Mira sangat berharap dapat dipertemukan kembali walau hanya lewat mimpi seandainya hantu itu nyata Mira rela jika kamu menghantuiku Mas batin Mira.  Sekelibat pemikiran apakah dirinya hamil membuat Mira semangat ingin keluar dari rumah sakit ini Mira sudah membereskan barangnya tinggal menunggu Leo menjemputnya.  "Bagaimana keadaanmu, apa masih ada yang sakit?" tanya Leo ketika sudah memasuki ruangan itu. Memcium aroma parfum Leo membuat Mira kembali mual tapi dirinya bisa menahan dengan minum sisa teh tadi. "Sudah lumayan baik kak, yang sakit disini!" jawab Mira tangannya menunjuk ke dadanya.  Leo langsung menghampiri Mira dan memeluknya tangannya mengusap-usap punggung Mira, Leo berharap dengan cara ini bisa mengurangi beban adiknya sebenarnya Leo juga tidak lebih baik dari Mira, Leo diting
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Part 45 Pergi

Malam ini Mira akan bicara dengan kedua orang tuanya setelah makan malam Mira mengajak kedua orang tuanya ke dalam kamarnya. "Ada apa nak?" tanya Tuan Abian."Gini ma, pa, Mira berencana ingin pergi dari kota Mira ingin mencari suasana yang sejuk dan menenangkan!" jawab Mira. Nyonya Giani dan Tuan Abian saling berpandangan di dalam pikiran mereka sama mungkin Mira ingin menenangkan diri setelah kehilangan suaminya."Jika itu bisa membuatmu bahagia maka papa dan mama hanya bisa berpesan kepadamu jaga dirimu baik-baik jika membutuhkan sesuatu langsung hubungi papa ya!" ucap Tuan Abian.Mira langsung menghambur memeluk kedua orang tuanya Mira sangat beruntung mereka tidak memberatkan langkahnya."Terimakasih Ma, Pa!" jawab Mira. Tidak lama kemudian Nyonya Giani dan Tuan Abian meninggalkan Mira sendiri di dalam kamar Mira mulai memasukkan beberapa pakaian miliknya dan juga perlengkapan lainnya Mira tidak membawa banyak b
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Part 46 Di sini

Mira tidak naik pesawat melainkan menaik kapal Mira akan membutuhkan waktu satu hari penuh untuk sampai ke desa terpencil.Di dalam kapal tidak banyak orang hanya ada sekitar lima puluh orang badan Mira sudah terasa begitu capek apalagi dengan keadaan berbadan dua tapi Mira berusaha untuk menguatkan dirinya dengan sering mengusap perut yang masih rata. Jam lima sore Mira baru turun dari kapal dan langsung disambut dengan berbagai kendaraan darat Mira menghampiri salah satu bapak-bapak yang ada disana."Permisi pak, saya mau tanya apa ada rumah yang akan disewakan disini?" tanya Mira. "Oh iyaa ada mbak mari saya antar!" jawab sopir itu dengan ramah tanpa pikir dua kali Mira langsung menaikki mobil terbuka itu.Perjalanan dari tempat kapal ke rumah yang akan disewakan membutuhkan waktu satu jam, Mira sampai dirumah minimalis dengan banyak tanaman bunga di depannya. Rumahnya tidak besar tapi sangat nyaman, Mira langsung jatuh
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Part 47 Pernikahan

"Pernikahan kita hanya di atas kertas dan juga dihadapan lainnya kita sebagai pasangan suami istri tapi dibelakang mereka kita orang lain, setelah menikah nanti saya akan membawa kamu ke rumahku dan kita akan pisah ranjang!" Adelio menghela nafas panjang kemudian kembali melanjutkan kata-katanya. "Jika kamu mau silahkan tanda tangan jika tidak mau mari kita batalkan saja sebelum semuanya terjadi!" ucap Adelio dengan nada dinginnya. Dengan lemas Sherly mengambil pulpen yang ada di depannya dan membubuhkan tanda tangan dikertas itu."Baik terimakasih tidak membuatku menjadi sulit," ucap Adelio kemudian meninggalkan Mira dan beberapa lembar uang untuk membayar makanan. Aku akan membuatmu jatuh cinta berkali-kali padaku mas batin Sherly dengan tersenyum miris. Hari berganti minggu minggu berganti bulan hari ini adalah acara pernikahan Sherly dengan Adelio.Adelio sudah duduk di depan penghulu dan juga Papa Sherly.
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

Part 48 Anak yang tampan

Sore ini di Desa tempat Mira tinggal sedang hujan dan sangat deras ada juga petir perut Mira sudah terasa mulas sejak siang tadi tapi Mira belum bicara kepada Ibu Atun.Semakin malam perut Mira semakin sakit Mira teriak memanggil Ibu Atun yang sedang membuat makan malam di dapur."Bu kesini sebentar!" teriak Mira karena sakitnya diperut bagian bawah semakin menjadi. Mendengar teriakan Mira, Ibu Atun langsung mematikan kompor dengan tergopoh-gopoh menghampiri Mira yang sedang duduk disofa dan badannya sudah berkeringat.Tanpa berfikir lagi Ibu Atun langsung mengambil tas yang berisi perlengkapan bayi dan juga baju ganti untuk Mira. Mira sudah menyiapkan itu semua jadi tidak membuat Ibu Atun repot. Dengan berjalan kaki ditengah hujan mereka berjalan ke klinik sesampainya di klinik Mira langsung dibawa keruangan bersalin dan bidan memasuki ruangan itu.Setelah perjuangan yang begitu panjang akhirnya terdengar tangis bay
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

Part 49 Kecelakaan

Sherly mengendarai mobilnya dengan sangat cepat tiba-tiba mobil tidak terkendali dan ada mobil dari arah berlawanan Shely yang terkejut langsung membanting stir ke tepi jalan.Ciiiiitttttt... Bruuukkk... Mobil yang dikendarai Sherly menabrak pohon Adelio merasa ada benda tajam yang menusuk mata sebelah kirinya dirinya dengan susah payah melihat ke arah Sherly keadaannya tidak lebih baik darinya banyak darah diwajah Sherly kemudian pandangan Adelio mulai gelap dan dirinya tidak ingat apa-apa. Orang-orang mulai berdatangan untu menyrlamatkan Adelio dan sherly sebelum mobil itu meledak ada yang melenfon ambulance dan juga polisi.Ambulance tiba lebih dulu dan polisi tiba lima menit setelah korban dibawa ke rumah sakit kemudian polisi yang disana membagi tuga dua orang untuk menyusul ke rumah sakit dan lima orang lainnya tetap ditkp. Dua polisi yang sudah di rumah aakit langsung menuju ke ruangan UGD dan menunggu tidak lama kemudian seo
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Part 50 Firasat

Di tempat lain Mira sedang menenangkan putranya yang menangis tiada henti saat tadi tertidur pulas tiba-tiba Azmar menangis sangat kencang membuat Ibu Atun dan Mira terkejut. "Ada apa sayang kamu mimpi apa?" tanya Mira dengan lembut ketika melihat putranya sudah sedikit lebih tenang. "Mama tadi adek mimpi kalo Papa kecelakaan ma," ucap Azmar masih dengan sesegukan. Mira dan Ibu Atun tertegun mendengar ucapan Azmar mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Bukan kah suami Mira sudah meninggal pikir ibu Atun."Ngga apa-apa sayang itu hanya mimpi buruk!" ucap Mira untuk menenangkan Azmar padahal dirinya sendiri sedang berfikir. Apa ada sesuatu yang terjadi kepada Adelio begitu erat ikatan antara ayah dan anak sampai- sampai Adelio kecelakaan Azmar juga memimpikannya. Setelah proses yang begitu lama untuk menenangkan Azmar perlahan-lahan Azmar mulai tertidur karena kelelahan terlalu lama menangis Mira
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status