Beranda / Urban / MIRA ANDINI / Part 43 Pemakaman

Share

Part 43 Pemakaman

last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-20 06:41:24

Mira mengerjapkan matanya dan melihat sekelilingnya Mira tahu dirinya berada di rumah sakit, kepala Mira terasa sangat sakit kemudian Mira mengingat apa yang barusan terjadi dengan perlahan Mira bangun dari ranjang dan memutar knop pintu.

Bertepatan dengan itu Leo juga akan masuk ke ruangan Mira. 

"Leo dimana suamiku?" tanya Mira dengan suara parau. 

Mira sendiri tidak yakin apakah Alex bisa selamat mengingat Alex mendapat tiga tembakan sekaligus. 

Leo yang ditanya hanya berdiam diri Leo bingung harus menjelaskan kepada adik iparnya itu. 

"Kenapa kakak cuma diam, bawa Mira ke Mas Alex, Kak!" ucap Mira menggoyang-goyangkan tangan Leo.

"Iya kakak akan bawa tapi kamu janji sama kakak untuk kuat ya!" ucap Leo, Mira hanya mengangguk menanggapi ucapan Leo.

Mira sangat ingin melihat keadaan suaminya Mira masih berharap besar kepada tuhan jangan dulu mengambil nyawa suaminya, tapi harapannya sirna ketika melihat Ale

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MIRA ANDINI   Part 44 Lembaran baru

    Setelah sarapan Mira kembali merenung melihat dari kaca kendaraan yang lalu lalang di jalanan. Selama tiga hari meninggalnya Alex, Mira sangat berharap dapat dipertemukan kembali walau hanya lewat mimpi seandainya hantu itu nyata Mira rela jika kamu menghantuiku Mas batin Mira. Sekelibat pemikiran apakah dirinya hamil membuat Mira semangat ingin keluar dari rumah sakit ini Mira sudah membereskan barangnya tinggal menunggu Leo menjemputnya. "Bagaimana keadaanmu, apa masih ada yang sakit?" tanya Leo ketika sudah memasuki ruangan itu. Memcium aroma parfum Leo membuat Mira kembali mual tapi dirinya bisa menahan dengan minum sisa teh tadi. "Sudah lumayan baik kak, yang sakit disini!" jawab Mira tangannya menunjuk ke dadanya. Leo langsung menghampiri Mira dan memeluknya tangannya mengusap-usap punggung Mira, Leo berharap dengan cara ini bisa mengurangi beban adiknya sebenarnya Leo juga tidak lebih baik dari Mira, Leo diting

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • MIRA ANDINI   Part 45 Pergi

    Malam ini Mira akan bicara dengan kedua orang tuanya setelah makan malam Mira mengajak kedua orang tuanya ke dalam kamarnya."Ada apa nak?" tanya Tuan Abian."Gini ma, pa, Mira berencana ingin pergi dari kota Mira ingin mencari suasana yang sejuk dan menenangkan!" jawab Mira.Nyonya Giani dan Tuan Abian saling berpandangan di dalam pikiran mereka sama mungkin Mira ingin menenangkan diri setelah kehilangan suaminya."Jika itu bisa membuatmu bahagia maka papa dan mama hanya bisa berpesan kepadamu jaga dirimu baik-baik jika membutuhkan sesuatu langsung hubungi papa ya!" ucap Tuan Abian.Mira langsung menghambur memeluk kedua orang tuanya Mira sangat beruntung mereka tidak memberatkan langkahnya."Terimakasih Ma, Pa!" jawab Mira.Tidak lama kemudian Nyonya Giani dan Tuan Abian meninggalkan Mira sendiri di dalam kamar Mira mulai memasukkan beberapa pakaian miliknya dan juga perlengkapan lainnya Mira tidak membawa banyak b

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • MIRA ANDINI   Part 46 Di sini

    Mira tidak naik pesawat melainkan menaik kapal Mira akan membutuhkan waktu satu hari penuh untuk sampai ke desa terpencil.Di dalam kapal tidak banyak orang hanya ada sekitar lima puluh orang badan Mira sudah terasa begitu capek apalagi dengan keadaan berbadan dua tapi Mira berusaha untuk menguatkan dirinya dengan sering mengusap perut yang masih rata.Jam lima sore Mira baru turun dari kapal dan langsung disambut dengan berbagai kendaraan darat Mira menghampiri salah satu bapak-bapak yang ada disana."Permisi pak, saya mau tanya apa ada rumah yang akan disewakan disini?" tanya Mira."Oh iyaa ada mbak mari saya antar!" jawab sopir itu dengan ramah tanpa pikir dua kali Mira langsung menaikki mobil terbuka itu.Perjalanan dari tempat kapal ke rumah yang akan disewakan membutuhkan waktu satu jam, Mira sampai dirumah minimalis dengan banyak tanaman bunga di depannya.Rumahnya tidak besar tapi sangat nyaman, Mira langsung jatuh

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • MIRA ANDINI   Part 47 Pernikahan

    "Pernikahan kita hanya di atas kertas dan juga dihadapan lainnya kita sebagai pasangan suami istri tapi dibelakang mereka kita orang lain, setelah menikah nanti saya akan membawa kamu ke rumahku dan kita akan pisah ranjang!" Adelio menghela nafas panjang kemudian kembali melanjutkan kata-katanya."Jika kamu mau silahkan tanda tangan jika tidak mau mari kita batalkan saja sebelum semuanya terjadi!" ucap Adelio dengan nada dinginnya.Dengan lemas Sherly mengambil pulpen yang ada di depannya dan membubuhkan tanda tangan dikertas itu."Baik terimakasih tidak membuatku menjadi sulit," ucap Adelio kemudian meninggalkan Mira dan beberapa lembar uang untuk membayar makanan.Aku akan membuatmu jatuh cinta berkali-kali padaku mas batin Sherly dengan tersenyum miris.Hari berganti minggu minggu berganti bulan hari ini adalah acara pernikahan Sherly dengan Adelio.Adelio sudah duduk di depan penghulu dan juga Papa Sherly.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • MIRA ANDINI   Part 48 Anak yang tampan

    Sore ini di Desa tempat Mira tinggal sedang hujan dan sangat deras ada juga petir perut Mira sudah terasa mulas sejak siang tadi tapi Mira belum bicara kepada Ibu Atun.Semakin malam perut Mira semakin sakit Mira teriak memanggil Ibu Atun yang sedang membuat makan malam di dapur."Bu kesini sebentar!" teriak Mira karena sakitnya diperut bagian bawah semakin menjadi.Mendengar teriakan Mira, Ibu Atun langsung mematikan kompor dengan tergopoh-gopoh menghampiri Mira yang sedang duduk disofa dan badannya sudah berkeringat.Tanpa berfikir lagi Ibu Atun langsung mengambil tas yang berisi perlengkapan bayi dan juga baju ganti untuk Mira.Mira sudah menyiapkan itu semua jadi tidak membuat Ibu Atun repot.Dengan berjalan kaki ditengah hujan mereka berjalan ke klinik sesampainya di klinik Mira langsung dibawa keruangan bersalin dan bidan memasuki ruangan itu.Setelah perjuangan yang begitu panjang akhirnya terdengar tangis bay

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • MIRA ANDINI   Part 49 Kecelakaan

    Sherly mengendarai mobilnya dengan sangat cepat tiba-tiba mobil tidak terkendali dan ada mobil dari arah berlawanan Shely yang terkejut langsung membanting stir ke tepi jalan.Ciiiiitttttt... Bruuukkk...Mobil yang dikendarai Sherly menabrak pohon Adelio merasa ada benda tajam yang menusuk mata sebelah kirinya dirinya dengan susah payah melihat ke arah Sherly keadaannya tidak lebih baik darinya banyak darah diwajah Sherly kemudian pandangan Adelio mulai gelap dan dirinya tidak ingat apa-apa.Orang-orang mulai berdatangan untu menyrlamatkan Adelio dan sherly sebelum mobil itu meledak ada yang melenfon ambulance dan juga polisi.Ambulance tiba lebih dulu dan polisi tiba lima menit setelah korban dibawa ke rumah sakit kemudian polisi yang disana membagi tuga dua orang untuk menyusul ke rumah sakit dan lima orang lainnya tetap ditkp.Dua polisi yang sudah di rumah aakit langsung menuju ke ruangan UGD dan menunggu tidak lama kemudian seo

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • MIRA ANDINI   Part 50 Firasat

    Di tempat lain Mira sedang menenangkan putranya yang menangis tiada henti saat tadi tertidur pulas tiba-tiba Azmar menangis sangat kencang membuat Ibu Atun dan Mira terkejut."Ada apa sayang kamu mimpi apa?" tanya Mira dengan lembut ketika melihat putranya sudah sedikit lebih tenang."Mama tadi adek mimpi kalo Papa kecelakaan ma," ucap Azmar masih dengan sesegukan.Mira dan Ibu Atun tertegun mendengar ucapan Azmar mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.Bukan kah suami Mira sudah meninggal pikir ibu Atun."Ngga apa-apa sayang itu hanya mimpi buruk!" ucap Mira untuk menenangkan Azmar padahal dirinya sendiri sedang berfikir.Apa ada sesuatu yang terjadi kepada Adelio begitu erat ikatan antara ayah dan anak sampai- sampai Adelio kecelakaan Azmar juga memimpikannya.Setelah proses yang begitu lama untuk menenangkan Azmar perlahan-lahan Azmar mulai tertidur karena kelelahan terlalu lama menangis Mira

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • MIRA ANDINI   Part 51 Kondisi Adelio

    Tuan dan Nyonya Kim sudah sampai di rumah sakit mereka langsung berlari keruangan yang berisi Adelio mereka hanya bisa melihat dari kaca kecil matanya diperban dua-duanya kemudian seseorang dokter menghampiri mereka."Apa kah kalian keluarga korban?" tanya dokter tersebut dengan ramah."Iya benar dok, bagaimana keadaan anak dan menantu saya dok?" tanya Nyonya Giani."Mari ikut saya!" ucap dokter itu kemudian berjalan menuju ruangannya yang tidak jauh dari ruang rawat Adelio.Nyonya dan Tuan Kim duduk berdampingan di depan dokter tersebut ada meja ditengah-tengah mereka."Jadi begini Tuan, Nyonya untuk menantu kalian saat ini masih dalam ke adaan koma kalau keadaan putra anda saya pastikan akan segera bangun karena tidak ada luka yang serius hanya luka ringan dan kemungkinan putra anda tidak tidak bisa lagi melihat dengan jelas!" dokter itu mengjeda ucapannya kemudian menarik nafas panjang."Saat membersihkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22

Bab terbaru

  • MIRA ANDINI   Part 147. HAPY ENDING

    "Ngga Mas, biar Azmar di antar Pak Agu saja ya," pinta Mira, Adelio tidak bisa menolak kemauan istrinya jadi dirinya hanya bisa mengangguk dan naik kembali ke atas ranjang.Setelah itu Adelio menelepon sekolah Azmar, agar menyiapkan makan siang untuk Azmar setelah itu Adelio keluar kamar untuk memberitahukan kepada Azmar kalau Mamanya lagi sakit, dan Papanya tidak bisa mengantarnya ke sekolah, untungnya Azmar sudah bisa mengerti dan sudah mandiri.Adelio kembali ke kamar dengan membawa satu mangkok berisi bubur ayam, Adelio mengambil satu sendok dan menyuapi Mira.Baru suapan yang ke dua perut Mira seperti menolak bubur itu, Mira langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang ada diperutnya sampai tidak tersisa.Adelio langsung berlari ke kamar mandi dan membantu Mira, Mira kembali ke ranjang dengan berpegangan tangan Adelio."Dek kamu mau periksa ke dokter, kayanya sakitmu parah dan tidak seperti biasanya," sara

  • MIRA ANDINI   Part 146. Ada apa dengan istriku hari ini

    Bibir Mira tersenyum, dirinya sangat mengharapkan allah memberika zuriat padanya, tangan Mira mengusap perutnya kemudian meletakkan kembali sepatu bayi itu pada tempatnya, dan kembali keliling menemani Azmar bermain.Dua jam mereka keliling mal dan kaki sudah mulai terasa lelah apalagi Cila yang sedang hamil muda, mereka langsung berbelanja yang mereka butuhkan, setelah itu mereka pulang.Tut... Tut... Tut...Mira menelepon Adelio setelah mereka sudah sampai di rumah Mamanya, panggilan kedua baru diangkat oleh Adelio."Halo... Ada apa Dek?" tanya Adelio yang masih duduk diruang kerjanya."Mas nanti pulangnya ke rumah Mama ya, aku lagi main ke rumah Mama," perintah Mira."Iya oke sayang, mulai besok kamu jangan jemput Azmar lagi ya, tadi kata Mbak Tika kamu yang jemput Azmar, benar?" tanya Adelio dengan nada lembut."Iya Mas, kan kemarin aku sudah janji sama Mama setelah jemput Azmar aku mau main," jelas Mir

  • MIRA ANDINI   Part 145. Bermain

    "Ngga apa-apa Kok Pah, kan Azmar sudah besar," jawab Azmar kemudian mereka makan malam dengan diam.Selesai makan malam Mira dan Adelio langsung masuk ke dalam kamar, saat pintu baru saja terkunci Adelio langsung menggendong tubuh Mira."Ya ampun sayang," ucap Mira dengan kaget karena tidak siap dengan apa yang dilakukan Adelio."Kenapa?" tanya Mira ketika Adelio sudah membaringkannya diranjang, tangan Mira mengusap-usap pelan kepala Adelio."Ngga apa-apa sayang, pengin dimanja aja sama kamu," jawab Adelio dengan menenggelamkan wajahnya ke dada Mira."Sayang Aku pengin punya dede kata Kak Cila, Ali juga mau punya adik lagi, tadi wa ke aku," bisik Mira ditelinga Adelio."Kalau begitu ayo kita buat," ucap Adelio.Tanpa menunggu jawaban Mira, Adelio sudah membungkam mulut Mira dengan mulutnya, dan mulai menciumi setiap inci tubuh Mira.Adelio selalu dibuat kagum dengan keindahan tubuh Mira membuat dirinya tidak p

  • MIRA ANDINI   Part 144. Kedatangan Mama

    Nyonya Giani melihat tingkah anaknya dengan wajah bingung, jadi dirinya ikut berjalan dibelakang Mira dan langsung menepuk kepalanya melihat tingkah anaknya yang pelupa ini."Kamu ada saja masa lagi makan sampai lupa," ujar Nyonya Giani dengan duduk di kursi yang berada di depan Mira."Iya Ma, saking senengnya kedatangan Mama sampai lupa kalau lagi makan," ucap Mira dengan nada malu."Oh iya Mir besok main ya ke rumah Mama, biar Mama ngga sendirian di rumah," perintah Nyonya Giani."Iya Ma, besok setelah menjemput Azmar, Mira main ke rumah Mama, sudah lama juga ngga main," jawab Mira.Selesai makan Mira berjalan ke arah dapur dan membuatkan kopi kesukaan Mamanya, setelah itu mereka mengobrol sampai jam setengah dua karena Mira harus menjemput Azmar.Nyonya Giani yang tidak mau sendiri ikut menjemput Azmar begitu juga dengan Ali, lima belas menit kemudian mobil yang dikendarai Mira sudah sampai disekolah Azmar.&n

  • MIRA ANDINI   Part 143. Permintaan maaf tulus Mami

    "Ya allah Nak kenapa kamu melakukan itu semua," gumam Mamanya Mila tetapi Mira dapat mendengarnya dengan jelas.Mira mendekat ke arah Mamanya Mila dan memeluknya, Mira Membawa tubuh renta itu ke dalam pelukannya dan mengusap-usap punggungnya dengan pelan."Kalau begitu kami pamit terbih dahulu," pamit dokter itu, setelah kepergian dokter kami semua masuk ke dalam ruangan Mila.Tubuh kaku Mila sudah tertutup dengan kain putih tipis, Mama Mila melepaskan dirinya dari Mira dan berlari menuju brangkar dan menangis disana.Jam satu lebih Adik dan Kakak dari Mamanya Mila mulai berdatangan, karena merasa sudah tidak dibutuhkan kembali Mira dan Adelio pamit.Saat kaki ingin melangkah keluar dsri rumah sakit, suara Nyonya Kim menghentikan langkah Mira, Nyonya Kim berlari ke arah Mira."Mira tunggu," ucap Nyonya Kim kemudian memeluk tubuh Mira."Maafkan Mami sayang, seharusnya Mami tidak melakukan ini s

  • MIRA ANDINI   Part 142. Berbadan dua

    Kemudian Adelio mengajak Mira untuk duduk dikursi tunggu, meninggalkan Nyonya Kim yang terdiam mematung.Nyonya Kim merasa kalah berdebad dengan anaknya, apa benar yang dikatakan anaknya bahwa dirinyalah yang ikut adil dalam kecelakaan Mila kali ini, tapi sifatnya yang tidak mau kalah lebih besar jadi Nyonya Kim ini semua terjadi karena menantunya.Semua yang ada disana hanya diam menunggu dokter keluar dari ruangan IGD, Adelio melihat jam dipergelangan tangannya menunjukkan jam sebelas malam, Adelio pamit untuk menelepon rumah takut Azmar terbangun."Halo Mbak, Azmar tidak menanyakan kami kan?" tanya Adelio saat teleponnya sudah tersambung."Tidak Pak, malah belum bangun si dede Azmar," jawab Mbak Tika diseberang sana.Setelah mengentahui semua baik-baik saja Adelio mematikan sambungan teleponnya, dan kembali ke depan ruangan IGDJam setengah dua belas terdengar derap langkah yang menunu ke depan ruangan, saat Mira melihat ke ar

  • MIRA ANDINI   Part 141. Ini semua karena kamu

    Mira tidak dapat mendengar suara Maminya tapi satu hal yang membuat dirinya terkejut saat Adelio berkata dengan nada keras, kecelakaan."Kamu darimana saja Adelio, kenapa kamu baru angkat telepon Mami, cepat datang ke jalan Y, Si Mila kecelakaan dia menabrak pembatas jalan," ucap Mami diseberang sana."Hah kecelakaan, ya sudah nanti Adelio akan datang kesana," jawab Adelio kemudian mematikan sambungan teleponnya."Kenapa bisa kecelakaan," gumam Adelio."Siapa Mas yang kecelakaan?" tanya Mira dengan nada panik."Si Mila gadis yang kemarin dikenalkan ke Mas, dan Mami menyuruh Mas untuk datang ke tkp," ujar Adelio."Nanti aku akan mengantar kalian ke rumah terlebih dahulu, setelah itu Mas akan pergi kesana," lanjut Adelio."Tidak aku juga akan ikut kesana," ucap Mira, dirinya merasa tidak rela suaminya pergi menemui seorang yang pernah dikenalkan untuk menjadi istri kedua."Kamu capet Dek, lebih baik kamu d

  • MIRA ANDINI   Part 140. Jalan-jalan

    Melihat Mira sudah tertawa membuat hati Adelio merasa lega, berarti Mira sudah tidak sedih lagi dengan kejadian semalam, Adelio ikut tertawa dan memeluk tubuh Azmar.Saat mereka berpelukan aroma masakan gosong masuk ke indera penciuman, Mira langsung melepaskan pelukannya dan melihat ke arah kuali yang berisi telor yang sudah berwarna hitam."Ya ampun ini siapa yang masak?" tanya Mira dengan mematikan kompor dan meletakkan kuali panas itu diwetafel."Maaf Dek, Mas ngga lupa hehe," jawab Adelio dengan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Lebih baik kalian pergi ke meja makan saja, biar Mama yang buat sarapannya," perintah Mira.Setelah itu Mira membereskan kekacauan yang dibuat oleh Adelio, tidak membutuhkan waktu lama nasi goreng spedial dengan telor dadar di atasnya sudah jadi, Mira membawa tiga piring dan mulai mengambilkan nasi goreng untuk Adelio dan Azmar.Mereka sarapan dengan diam hanya ada suara deting

  • MIRA ANDINI   Part 139. Kekacauan di dapur

    kemudian Adelio berbalik menghadap ke Mira dan melihat istrinya sedang mengusap air matanya, Adelio berlari dan langsung memeluk tubuh Mira, Nyonya Kim terlihat emosi begitu juga dengan Mila yang wajahnya memerah karena marah.Mila merasa sangat sakit dirinya dibilang murahan oleh pria yang dirinya cintai, dan dia bicara di depan istrinya dan juga Mamanya.Mila tanpa pamit langsung berlari keluar dari rumah Tuan Kim dan mengeluarkan kunci mobil dari dalam tas, dan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sedangkan Adelio setelag merasa Mira mulai tenang langsung mengajaknya keluar dari rumah Maminya, begitu juga dengan Azmar, mereka sampai di rumah jam setengah sebelas malam."Mbak tolong tidurkan Azmar di kamarnya ya," perintah Adelio karena sejak tadi Mira hanya terdiam dan masuk ke dalam kamarnya.Sebelum dikunci Adelio masuk ke dalam kamar dan memeluk kembali tubuh Mira, Mira tidak menolak karena ini yang dirinya inginkan saat ini.

DMCA.com Protection Status