“Kita mau ke mana, Axe?” tanyaku heran melihatnya mendandaniku seperti wonder woman dengan pakaian ketat serba hitam, untuk bagian dalam. Bagian luar tubuhku dilapisi dress merah menyala, di mana kaki kainnya menjuntai ke bawah.“Pesta. Menyaksikan kehancuran pamanmu.”Kehancuran pamanku ...Dia tidak menyandang nama Xandersis, ‘kan?Haruskah aku melakukannya? Tentu saja. Untuk saat ini aku berada di pihak Axe. Bukan hal mudah bagiku menyaksikan suamiku melewati masa sulit, dia disakiti secara fisik dan mental oleh pria bejat itu. Syukur – syukur Axe tidak tertular penyakit k*lamin, yang mungkin—amit – amit saja, salah satu dari mereka mengindapnya.Ya. Tadi, sebelum malam menjelang. Mr. O’Connor mendatangkan dokter untuk memeriksa tubuh Axe secara rinci. Meski sempat melakukan penolakan, akhirnya mau tak mau Axe bersedia untuk ditinjau. Berdasarkan hasil visum pada tubuh Axe—bagian dia dis*domi, terdapat luka lecet hampir mengering. Axe sampai mengadu padaku
Terakhir Diperbarui : 2022-01-17 Baca selengkapnya