Katanya, untuk membuat hidup terasa berwarna. Butuh dua elemen, tawa dan duka sebagai pelengkap suka dan luka lara. Tapi bagiku ada satu elemen yang terlupa, cinta. Memang, tidak ada makhluk sempurna di dunia ini yang tetap merasa hidup, meski luka sedang menawarkan diri berada di garda terdepan dari suatu perkara. Namun, untuk saat ini, dalam hidup Axe. Bisakah mereka berdiri paling belakang? Aku ingin pria itu, suamiku, bisa tersenyum sesaat saja sejak kebenaran tak diharapkan itu terungkap. Apalagi kemarin, membuat Axe berjanji saja, ternyata tidak menjamin dia siap melupakan kenyataan untuk berhenti terluka sementara. Sepanjang hari Axe masih sering melamun hingga mengabaikanku yang terus mengajaknya bicara, dan malamnya, tidak seperti biasa—Axe sama sekali tidak melakukan ritualnya, malah memilih langsung tidur. Meski harus kuakui tangannya tak tertinggal untuk terus memelukku.Tetap saja aku merasa kurang. Axe yang kukenal tidak seperti ini, begitu lemah—t
Last Updated : 2021-12-23 Read more