Home / Romansa / Pernikahan tidak selalu indah / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pernikahan tidak selalu indah: Chapter 81 - Chapter 90

158 Chapters

Tidak Tau

Beberapa jam berlalu dengan sangat cepat dan tidak terasa hari sudah malam, banyak bintang-bintang yang menerangi langit malam ada juga bulan yang memancarkan cahaya terang, menyinari setengah dari ruangan operasi tempat Nathan kecil berbaring sekarang.Dia masih berada diruang operasi karena ibunya menolak untuk memindahkannya keruangan biasa, Nathan yang tidak tau maksud ibunya hanya bisa patuh mengikuti, dia sudah terbangun sekarang tetapi dia tidak bisa duduk karena dokter tidak memperbolehkannya bergerak apalagi duduk pasti dia tidak bisa, tetapi hatinya merasakan perasaan yang sangat bahagia dia sudah membayangkan wajah gadis kecil itu seperti apa dan sebentar lagi dia bisa melihatnya, Nathan sangat tidak sabar bahkan sekarang senyuman bahagia muncul disudut bibirnya.Intan melihat anaknya yang tersenyum sangat bahagia tidak membuat dia bahagia sama sekali, karena dia sangat takut anaknya akan marah kepadanya, jika anaknya tau gadis kecil itu sudah pergi tadi sor
Read more

Katakan sejujurnya Bu!

Nathan memaksakan dirinya untuk berjalan mencari ibunya, kasa yang menutupi matanya sudah longgar tetapi Nathan tidak peduli dia tidak ingin memperbaikinya sama sekali karena tujuan dia sekarang adalah bertemu dengan ibunya bertanya tentang gadis kecil itu pasti ibunya tau!.Nathan terus berjalan dia tidak tau arah karena kemarahan dan sakit hati membuatnya buta dengan arah, mungkin jika dia sabar dia akan menemukan ibunya dengan cepat, tetapi dia tidak mau sabar sama sekali, dia merasa sangat putus asa sekarang dia hanya ingin satu hal di dunia ini  ingin mendengar suara gadis kecil itu mengucapkan selamat tinggal dengan manis sekali saja kenapa itu begitu sulit bahkan tidak bisa, jika dia tau dia pasti akan membalas pelukan gadis itu lebih erat lagi.Di tempat lainIntan masih saja duduk diatas kursi sambil menghadap kolam dengan linglung dia masih memikirkan masa depannya dengan anaknya akan menjadi bagaimana nantinya tanpa suaminya, jika soal kebutuhan
Read more

Memutuskan

Nathan tersenyum mencela diri sendiri, dia masih saja memikirkan gadis kecil itu sampai hari ini adalah hari dia bertemu gadis kecil yang dia temui saat dia kecil dlu, tetapi kenapa hatinya mengatakan itu bukan gadis kecil walapun benar boneka yang dia berikan kepada gadis kecil itu adalah boneka yang dipengang oleh perempuan yang bernama Kirana itu. Mungkin besok dia memang harus menyelidiknya sendiri apa perbedaan mereka, tetapi dia tidak terlalu ingat lagi bagaimana sifat anak kecil yang dia temui dulu, dia hanya ingat beberapa hal saja dia baik, lembut, pemberani dan mau meminta maaf jika dia sendiri yang membuat masalah. Nathan merenung sangat lama sampai dia tidak sadar jam makan siang sudah berlalu, Novita yang masih berdiri diluar juga tidak menyadari jam makan siang sudah berlalu, dia malah tidak ada makan sama sekali sejak tadi pagi, karena ayahnya menyuruhnya cepat-cepat kerumah Nathan untuk memulai bekerja, dia kira dulu bosnya itu adalah orang yang baik,
Read more

Mengeluh

Novita menjadi kesal sekarag kenapa dia memikirkan gunung es itu, dia ingin berteriak keras di hatinya sambil mengeluh.ahhh kenapa aku harus bekerja dengannyaNovita asik dengan pikirannya sampai suara familiar terdengar ditelinganya, "Nak, ayo sarapan sudah jam delapan, kamu hari ini bekerja jam sembilan kan?"Itu adalah suara seseorang wanita dia berumur sekitar empat puluh, suaranya sangat lembut dia memiliki pupil mata berwarna coklat dengan alis tidak terlalu tebal matanya cukup besar apalagi saat matanya menyipit melihat anaknya terlihat sangat lembut dengan bibir merah dan gigi putih, terlihat seperti ibu yang sangat sayang kepada anaknya dia memiliki rambut panjang yang teruarai dengan bebas dibahunya. Dia adalah ibu Novita dia terlihat awet muda dia bernama Ayu.Berbeda dengan Ayahnya yang cukup terlihat garang, ayahnya hanya beda satu tahun dengan ibunya jadi umurnya empat satu tahun, dia berpenampilan sangat bagus sering menggunakan baju jas b
Read more

Penyakit lama

Nathan menatap perempuan yang ada dihadapannya yang masih terdiam, Nathan sebenarnya ingin berbicara sesuatu dengannya, tapi dia tau perempuan yang ada didepannya seperti takut dengannya, Nathan bukan orang bodoh dia tau bagaimana ekspresi seseorang walaupun dia menyembunyikannya dengan baik.Nathan mendengus dingin dia melirik Kirana dari atas kebawah dan entah kenapa perasaanya seperti campur aduk, dia seperti merasa seseorang yang ada dihadapannya berbohong kepadanya tentang sesuatu hal, tetapi dia tidak tau apa itu, mungkin itu tidak ada hubunganya dengannya.Nathan menggelengkan kepalanya, membuka bibirnya dan berbicara dengan dingin, "Kamu kirana yang kemarin?"Kirana hanya mengangguk tanda dia menyetujui ucapan Nathan, Nathan juga tidak suka basa basi dia melanjutkan bertanya, "Apa kamu ingat dimana kamu mendapatkan boneka itu?"Saat mendengar asal-usul boneka itu entah kenapa, Kirana merasa sangat tidak nyaman bahkan dia samar-samar merasakan hawa
Read more

Terkejut untuk kedua kalinya

Nathan masih menatap Novita dengan dingin, tetapi dia sedikit senang melihat sekertarisnya patuh, tetapi Nathan masih mendengus dingin dan berjalan menuju ruangannya.Nathan berjalan sambil menyilangkan tangannya didadanya sambil sesekali menaikan alisnya tampak berpikir keras, beberapa karyawan yang melihat bosnya tampak sangat fokus dengan pikirannya mereka hanya bisa diam melirik pelan kearah bosnya dan tidak berani menganggu pikiran bosnya, jika sampai bosnya marah mereka semua akan dipecat atau dikeluarkan dengan paksa dari kantor, seperti pernah seseorang perempuan yang menganggu makan siang Nathan dia selalu suka mengoceh bahkan seperti manja dengan Nathan, Nathan adalah seseorang yang tidak terlalu suka diganggu, jadi gadis itu dia keluarkan dari kantornya dengan kasar bahkan keesokan harinya perempuan itu malah memohon untuk kembali bekerja dengan Nathan, tetapi Nathan sudah kesal dengan perempuan itu dia menendang perempuan itu untuk keluar dari kantor, seperti dia
Read more

Diam-diam

Tidak terasa Novita sudah sampai ditoko baju dan perhiasan yang dia tuju namanya adalah toko Angela, Novita langsung keluar dari mobilnya dengan bahagia, karena dia dilepaskan dari hukuman dan juga dia berada jauh dari bosnya, itu membuat Novita sangat bahagia.Saat Novita masuk kedalam toko dia melihat-lihat disekelilingnya, dia memutuskan untuk masuk kedalam toko baju terlebih dahulu, setelah itu baru berjalan kearah toko perhiasan. Dia membeli beberapa gaun yang cukup bagus dan juga mahal ditoko itu, dia pikir itu bagus untuk perempuan yang bernama Kirana itu, walaupun dia tidak pernah tau seperti apa wajah perempuan itu, tetapi dia hanya bisa, menebak acak seperti yang dia lakukan dan mungkin saja kesukaan perempuan itu barang mewah juga mungkin, Novita membeli tiga gaun, yang satu berwarna biru dengan pola bunga mawar putih, dan dua lainya berwarna merah muda dan putih dengan pola yang berbeda, terlihat sangat bagus untuk dipakai seseorang perempuan seumurannya, Novita m
Read more

Menjengkelkan

Nathan sedang duduk dikafetaria dengan cemberut dia sangat tidak senang sekarang, sudah tiga jam Novita pergi untuk membeli beberapa barang yang dia suruh, tapi sekarang dia belum datang juga, Nathan hanya duduk dia tidak memesan makanan atau minuman karena suasana hatinya sedang kesal sekarang, mana mungkin dia mau makan untuk membuat pikiranya tenang, dia hanya bisa menunggu dengan sabar, padahal dia sendiri saja tidak sabar sekarang.Sampai seorang gadis mendatanginya, dia adalah Shakila, dia duduk disebelah Nathan dan dengan centil mengedipkan matanya kearah Nathan, saat melihat gadis yang dia anggap sangat menjengkelkan dia ingin sekali menendangnya, dia sedang dalam mood yang buruk sekarang, tapi dia tidak menendang Shakila dia hanya memandang kearah depan menatap dengan kosong dan tidak tau apa yang dipikirkannya.Shakila yang melihat Nathan tidak mengusirnya secara kasar, membuat matanya berbinar dia berpikir Nathan pasti sudah menerimannya dan tidak memarahiny
Read more

Melacak

Tapi Novita tidak terlalu mau terlibat lebih banyak dengan mereka, dia hanya penasaran tentang latar belakang kedua pria yang berbicara itu dan sepertinya mereka punya latar belakang keluarga yang cukup kaya bisa membuat mereka memecat seseorang dari kantor ini?.Mungkin orang tua mereka lebih kaya dari keluarga Adrian?, Novita terus berpikir seperti itu, tetapi dari apa yang dia lihat dan juga dia sudah tinggal lama dikota ini, dia pikir tidak ada seorang keluargapun yang lebih kaya dari keluarga Adrian, bahkan keluarga Novita saja hanya dianggap orang kaya kedua dari keluarga Adrian dan tentu saja keluarga Adrian yang pertama.Novita melihat kedua orang itu sudah berhenti berbicara dan berjalan jauh meninggalkan Novita yang masih saja sibuk berpikir. Sampai tidak lama Novita tersadar dari lamunanya karena suara ponselnya yang terdengar sangat keras, tanpa menunggu lebih lama lagi, Novita mengangkat telpon dan berkata dengan terges-gesa."Halo?"Terdenga
Read more

Mengantuk

Shakila masih merasa sangat bahagia karena memikirkan Novita yang sebentar lagi akan pergi dari kantor ini, tetapi dia dengan cepat menyembunyikan kebahagiaannya dengan tersenyum mengejek, dia masih ingin membully Novita biar dia tau siapa bosnya. "Aku sarankan kamu cepat pergi dari kantor ini!, jika tidak lihat saja besok kamu tidak akan bisa hidup tenang". Beberapa orang masih saja mencibir dengan berbisik "Aku tebak dia akan mengundurkan diri besok" "Yah, dia pasti tidak akan tahan, apa kalian ingin menebak beberapa hari dia akan tahan dikator ini?" "Aku rasa, hanya beberapa minggu" "Kalau aku satu bulan" "Kalau aku satu tahun" "Selamanya mungkin". Beberapa orang yang berbisik itu langsung menatap seorang lelaki separuh baya, seperti umur 23 atau 24, dengan wajah yang masih muda, dia memilki mata yang terlihat jernih, suka tersenyum tipis, cukup tampan dan lembut, beberapa orang yang melihat wajahnya tercenga
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status