Wajah Angelina memerah. Dengan napas yang saling memburu ia siap meledakkan amarahnya, sedangkan Katerine emosinya lebih terkendali. Ia mengelus punggung anaknya seraya berkata, “Tenangkan dirimu, nak. Jangan biarkan setan merasuki jiwamu.” “Mamamu benar, tenangkan dirimu. Biarkan hukum yang berbicara. Frankie dan Rose pasti akan mendapat hukuman setimpal,” sahut Tuan Leo. Ia memahami perasaan yang sedang Angelina rasakan. Gadis itu menyimpan dendam pada Frankie dan Rose yang telah merenggut kebahagiaan Mamanya. “Jika kau masih belum bisa menahan emosi, aku tidak akan mengizinkanmu masuk menemui mereka. Dan ingat satu hal, bagaimanapun juga Frankie adalah Papa kandungmu.” Angelina menghembus napas panjang, menetralkan emosinya yang sedari tadi berada di ubun-ubun. Ia tahu Frankie adalah Papa kandungnya, tetapi ketika sudah mengingat perlakukan Frankie yang membuat Mamanya menderita, ia melupakan fakta bahwa orang itu mempunyai hubungan biologis dengan dirinya.
Terakhir Diperbarui : 2021-11-21 Baca selengkapnya