Home / Romansa / Istri Dadakan / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Istri Dadakan: Chapter 1 - Chapter 10

115 Chapters

1. Kejadian Yang Mengemparkan

"Aaaaa..." Seketika Rachel berteriak keras saat melihat seorang pria tertidur di sampingnya tanpa sehelai pakaian ditubuhnya. Ia mendadak panik ketika bangun tidur, menyadari ada tangan kekar melingkar erat di sekitar perutnya. Ditambah keadaan dirinya terbaring tanpa mengenakan pakaian di ranjang asing yang tidak dikenalnya itu, makin menambah kebingungan dalam benaknya. Suara teriakan Rachel yang keras terdengar sampai ke luar kamar. Dimana Damian dan istrinya, Kate nampak terlihat lelah. Mereka berdua baru pulang dari perjalanan dinas pagi hari ini. Damian yang mendengar suara lengkingan aneh itu lantas mencolek lengan Kate. "Mah..." panggil Damian seraya menegok ke kiri dan ke kanan. "Apa sih, Pah?" "Mamah dengar suara tadi gak?" tanya Damian ke Kate. "Suara apa, Pah?"  "Seperti suara teriakan wanita. Suaranya terdengar di dalam rumah kita. Mama gak dengar? Suaranya kencang p
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

2. Kedatangaan Tak Terduga

Dave terkejut, tidak menyangka papahnya akan semudah itu memutuskan.   "Aku menolak pernikahan ini, Pah."   Dave berbicara dengan tegas. Ia tidak ingin mengorbankan hidupnya dengan menikahi wanita yang tidak jelas asal usulnya. Terlebih ia baru bertemu dengan Rachel semalam.   Dave yang memiliki prinsip hidup akan menikah dengan wanita yang dicintainya itu, sudah pasti akan menentang rencana gila papahnya.   "Apa kau bilang? Mau bikin malu papah rupanya kau."   "Bukan begitu, Pah. Dave hanya tidak mau menikah dengan sembarang wanita.   Lagipula dia juga belum tentu bakal hamil. Lebih baik kita pastikan dulu sebelun mengadakan pernikahan," ucap Dave seraya melirik ke arah Rachel.   "Pukulan papah tadi rupanya belum cukup menyadarkan otak dangkalmu itu. Enteng sekali kau bicara," geram Damian seketika.   "Jangan begitu,
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

3. Awal Pertemuan

Dave yang stres karena tekanan pekerjaan ditambah sikap keras Damian yang kerap mendoktrinnya itu, kerap mencari hiburan  dengan datang ke klub malam.   Ditemani botol-botol minuman keras, Dave menghabiskan waktu malamnya. Tak jarang beberapa wanita cantik datang mendekatinya, berperan sebagai pelipur hati laki-laki kesepian semacam Dave.   Jika Dave suka, mereka akan duduk mengampit tubuh Dave. Kemudian menemani Dave sepanjang malam.   Seperti malam hari ini, Dave kembali mengunjungi klub untuk bersenang-senang. Namun malam ini, Dave sedang dalam mood yang tidak baik.    Tidak seperti biasanya, malam ini Dave mengabaikan wanita-wanita yang datang mendekat. Jengah karena tidak dihiraukan, satu persatu dari mereka lantas memilih pergi.    Alhasil, Dave hanya duduk sendirian di sofa  sembari memandangi punggung wanita yang tadi diacuhkannya.   
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

4. Semua serba mendadak

Sesampainya di rumah Dave, Rachel terlihat bingung. "Kita ada dimana sekarang?" tanya Rachel seraya menegok ke kiri dan kanan. "Rumahku," kata Dave santai. Rachel terkejut mendengarnya. Ia lantas menatap tajam ke arah Dave. "Kenapa kau bawa aku ke rumahmu?"    "Eh... Anu.."   Dave gelagapan, bingung harus menjawab apa. Saat Dave ingin membuka mulutnya, tanpa di duga Rachel menarik ujung kerah baju Dave dan menciumnya dengan ganas. Dave membalas ciuman Rachel. Ia menarik pinggang Rachel, mengikis jarak di antara keduanya.  Kedua tangan Rachel meremas rambut Dave saat ciuman Dave beralih turun ke lehernya. Entah apa yang ada di pikiran Rachel saat itu. Ia menikmati setiap sentuhan yang diberikan Dave, terus menginginkan lebih walaupun batinnya berkata lain. Tubuh Rachel seakan sedang tidak sejalan dengan pikirannya saat ini. Rachel malah pasrah serta
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

5. Malam Pertama

Dave menoleh ke belakang, menatap ke arah  daun pintu kembar di ruangan itu yang perlahan mulai terbuka.  Rachel perlahan muncul dari balik pintu itu. Ia melangkah kaki dengan kedua tangannya mengapit lengan kekar Robert. Kedua orang itu jalan beriringan memasuki ruangan.  Dave seketika terpana melihat Rachel dalam balutan dress putih panjang. Rachel terlihat nampak berbeda daripada waktu pertama kali bertemu dengan Dave.  Entah karena senyumnya yang mengembang atau mungkin pula dari riasan wajah, yang menambah pancaran kecantikan di wajahnya.  Sesampainya di depan altar, Robert memberikan tangan Rachel pada Dave. Di pandangnya wajah Dave sekilas, sembari menepuk pundaknya. "Titip Rachel ya," bisik Robert di telinga Dave. Dave mengangguk pelan, lalu menoleh sekilas ke arah Rachel. Mereka berdua kemudian saling mengucap janji suci pernikahan di hadapan pendeta.Kate melihat pasangan pe
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

6. Akibat Pengusiran Rachel

Kate lantas menghela napas berat. Kate memandangi wajah Rachel yang kini menundukkan kepalanya sembari mengerakkan kukunya, tidak berani menatap ke arah Kate."Anak itu ya, benar-benar. Malam pertama malah menyuruh istrinya tidur di luar kamar," dengus Kate seraya mengeleng sebal.Kedua tangan Kate terkepal. Ia hendak berjalan pergi, tapi langkahnya seketika terhenti."Mamah, mau kemana?" tanya Rachel saat melihat Kate hendak menaiki tangga."Mau ke atas, ngasih pelajaran ke suami kamu itu." Rachel terus memegangi lengan Kate, mencegahnya pergi ke kamar Dave."Tidak usah, Mah. Lagipula sekarang sudah larut malam. Nanti malah menganggu yang lain. Dave juga sepertinya sudah tidur," ucap Rachel sambil menahan Kate.Kate menghela napas berat, lalu beralih melihat ke arah Rachel. Sedangkan, Rachel hanya bisa diam saja sembari matanya menatap penuh harap ke arah Kate."Ya, sudah. Sekara
last updateLast Updated : 2021-09-17
Read more

7. Curahan Hati Rachel

Rachel menghela napas berat sembari mengeleng heran."Rupanya kau kemari hanya ingin bertengkar denganku.""Hah?""Terserahlah, kalau tidak percaya. Tidak penting juga bagiku," ujar Rachel seraya berjalan pergi meninggalkannya. "Yak.. Saya belum selesai bicara. Kau mau pergi kemana?" teriak Dave dengan lantang. "Ambil sisir." Suara Rachel terdengar samar-samar di telinga Dave, membuatnya mengendus sebal. ☆☆☆ Rachel yang kesal karena ulah Dave yang membuat moodnya buruk itu, memutuskan pergi ke cafe langganannya. Ia ingin menenangkan diri sembari meminum secangkir kopi cappucino late. Sesampainya di cafe, Rachel terkejut saat melihat Alex tengah memesan kopi. "Lex..." Alex juga sama terkejutnya dengan Rachel. "Mau pesan kopi juga?" sapa Alex basa-basi.
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

8. Perubahan Suasana Hati

"Kamu tau 'kan selama ini aku berjuang mengumpulkan uang agar kita bisa nikah." "Aku tau, tapi seenggaknya jawab telpon sekali aja masa gak bisa. Aku bingung saat itu dan gak bisa nolak lamaran Dave karena kamu menghilang." Suara Rachel terdengar parau. Alex lantas menarik Rachel kedalam dekapannya. Tangis Rachel pecah seketika. "Maaf. Sinyal disana gak memungkinkan aku buat jawab telpon," ujar Alex sembari menepuk-nepuk punggung Rachel. "Ceritakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi," pinta Alex dengan nada lembut. Rachel lalu bercerita tentang pertemuannya dengan Dave yang berakhir dengan pernikahan yang mendadak. Alex mendengarkan dengan seksama.  Tangan Alex seketika terkepal, menahan kesal. Alex tidak menyangka rencananya yang sempat gagal itu malah dimanfaatkan baik oleh Dave.  "Kalau saja Emilio tidak datang malam itu, pasti aku yang lebih dulu mencicipi Rachel." Batin Alex bersuara dala
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

9. Tidur di Sofa

"Asal kau tau. Ayahmu sendiri yang menitipkan dirimu padaku. Bukan ke mamah ataupun papah. Jadi kau adalah tanggunganku sampai tiba saatnya saya mengembalikan kau ke ayahmu setelah kita bercerai nanti—" "Jangan pernah coba-coba melanggar aturan yang saya buat untukmu, jika tidak mau menanggung akibatnya. Karena saya yang lebih berhak atas dirimu dari pada siapun dirumah ini," ancam Dave.Arah pandangan Dave tanpa sengaja melihat ke arah bibir Rachel.Dave mengejapkan kedua matanya, memandangi bibir merona Rachel. Seketika muncul pikiran nakalnya yang ingin mencium Rachel. Namun saat ia beralih menatap ke arah mata Rachel. Seketika Dave tersadar."Apa maksudnya itu? Kau..."Dave menghendus sebal dan pergi meninggalkan Rachel yang belum selesai berbicara."Hey, jangan pergi. Aku belum selesai bicara," teriak Rachel seketika.Teriakan Rachel tidak menghentikan langkah kaki Dave yang
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

10. Batalnya Rencana Dave

Dave yang baru keluar kamar mandi, melihat Rachel tengah menatap ke bagian dadanya yang tidak tertutup handuk. "Rupanya kau sudah bangun," ucap Dave datar. Suara bass Dave seketika menyadarkan Rachel dari lamunannya. Dave mengernyitkan dahi saat melihat Rachel yang tidak juga bergeming duduk di sofa. "Kenapa masih diam disitu? Cepat mandi sana," ketus Dave mengusir Rachel ke kamar mandi. Rachel yang masih mengantuk itu, berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Dave hanya memperhatikannya dalam diam. Begitu Rachel selesai mandi, ia melihat Dave berdiri dengan lemari pakaiannya yang terbuka. Saat ini Dave telah memakai kemeja polos dan celana panjang. Namun kepalanya menoleh ke segala arah, seakan tengah mencari sesuatu. Rachel berjalan mendekatinya. "Kau cari apa? tanya Rachel menyamakan arah pandangan Dave. "Gesper hitam. Kau tidak membuang gesperku 'kan?" Rachel mende
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status