Beberapa menit berlalu, akhirnya Bart merasa jika mualnya mereda. Dia segera menelan sebuah pil pencegah mual pada saat itu juga. Bukan karena ingin menemui Samantha, akan tetapi sejak tadi dia belum sama sekali menemui putranya--Thomas. Namun, baru saja ia akan melangkah ke lantai bawah, terdengar suara keributan. "Oh! Jadi kamu wanita penggoda yang membuat Bart melupakan pertunangan kami?" Ucapan itu berasal dari ulut Samantha. Hanna yang baru saja kembali ke mansion, benar-benar dikejutkan oleh kehadiran Samantha di rumah itu. Pengakuan Bart tentang status Thomas malam kemarin saja masih membuat jantungnya memerih, tapi kali ini entah masalah baru apa lagi yang akan menghampirinya. Hanna tidak menjawab ucapan Samantha sama sekali. Dia sudah cukup muak berada di lingkaran itu. Jika boleh memilih, lebih baik sejak awal dia tidak mengenal manusia dingin bernama Bart Megens. Sayangnya, dia terlanjur mencintai pria yang sudah menjadi suaminya itu. "Mommy, I don
Read more