Setibanya di kota tempat Edgar bertugas… “Sebentar lagi kita sampai, dek.” “Mampir dulu ke warung makan langganan kakak ya. Kamu pasti lapar.” “Boleh kak, yang ada di belakang Polda bukan sih tempatnya? “Betul sekali. Seratus buat Marissa, sejuta buat Kak Edgar.” ucap Edgar sembari mengacak gemas rambut Marissa. “Kalau cuma sejuta aku juga punya. Gak perlu nunggu Kak Edgar kasih.” “Iya deh yang gajinya mendekati dua digit, apalah kakakmu ini, yang gajinya gak seberapa.” ujar Edgar merendah. “Merendah untuk meroket sekali kakakku ini. Emang bener sih gaji kakak gak seberapa, tapi remon plus tunjangan kinerja kan banyak.” “Udah-udah jangan dibahas lagi, nanti kamu minder lho. Mending sekarang kita turun aja, udah sampai lho ini.” Edgar pun turun dari Honda HR-V hitam miliknya, yang kemudian langsung masuk ke dalam warung makan langganannya, tak lama kemudian disusul oleh sang adik. Setibanya mereka di dalam warung
Last Updated : 2021-08-19 Read more