‘Jul, malam ini aku lembur’Begitulah akhirnya, tepat di jam sepuluh malam bunyi pesan singkat dari Reinard muncul di layar ponselku.Aku mendesah pelan. Selalu saja merasa kecewa setiap kali ia tak ada di rumah seperti ini. Seraa diabaikan, serasa tidak penting.Malam sudah beranjak, dan aku belum mampu memejamkan mataku. Apa lagi? Pasti karena empat gelas kopi yang aku minum siang tadi. Aku rasa untuk satu minggu ke depan efek cafein ini belum bakalan hilang dari tubuhku.Sejak tadi yang aku lakukan hanya berputar-putar saja di kasur. Mencoba memejamkan mata, namun meskipun kucoba berkali-kali tetap saja gagal. Bukannya mataku kian berat, justru malah sebaliknya.Karena merasa malam ini hanya akan aku lalui dengan mata tak terpejam, akhirnya aku berniat untuk menelpon Reza.“Za, lo ada acara enggak?”“Kenapa nek? Gue Free, sexy and single!”“Hust! Jangan sebut-sebut judul lagunya Bang
Read more