Share

BAB 23

“Lo terlalu terburu-buru menikah Jul, ketika lo sama sekali enggak mengenal siapa sebenarnya suami lo itu.”

“Aaarrgh!” aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal itu dengan resah.

Seharian ini aku sama sekali tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan sehingga alhasil setumpuk pekerjaan di mejaku sama sekali belum aku sentuh. Setiap aku hendak memulai pekerjaan, selalu saja kalimat Daniel itu terngiang di telingaku dan membuatku tidak nyaman.

Tanganku terulur, mengambil cangkir kopi yang berada di sisi meja. Namun ketika bibir cangkir itu sudah menyentuh bibirku, baru kusadari jika isinya sudah habis. Aku mendengus, ini kopi ketigaku sampai siang ini dan cafein belum juga membuatku rileks.

“Rini!” panggilku pada asistenku itu. Beberapa detik kemudian, dengan tergopoh Rini menghampiriku.

“Buatin kopi lagi.” Aku mengacungkan cangkir kosong pada asistenku tersebut.

“Kopi lagi?” mata Rini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status