Share

BAB 25

“Kenapa sih mbak, akhir-akhir ini aku lihat kok enggak bersemangat gitu?” tanya Rini siang ini ketika kita sedang makan siang di kantin.

Aku tidak menyahut, pura-pura focus dengan nasi langgi di depanku. Sejak beberapa hari lalu, aku jarang bertemu suamiku. Jikapun bertemu, paling ketika ia pulang sebentar di pagi hri untuk mandi, berganti pakaian lalu kembali menuju rumah sakit. Bahkan untuk acara sarapan pun kami sering melewatkannya.

Berkali-kali ia meminta maaf padaku, dan memelukku dengan hangat ketika hendak melangkah keluar rumah dan memintaku untuk berhati-hati dalam bekerja. Meskipun aku tahu bahwa sorot mata lelah tampak menggantung di wajahnya, namun apa yang bisa aku lakukan selain tetap mendukung apapun kegiatannya.

“Lagi marahan ya sama mas Reinard?” tanya Rini sekali lagi.

“Enggak.” Aku mengambil tissue lantas menyeka bibirku dengan benda tersebut. “Justru aku jarang ketemu sama dia.”

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status