Share

BAB 26

Aku terbangun ketika hawa dingin menyapu kulitku melalui pintu loteng yang belum tertutup. Aku mengucek-ucek mataku, lantas mengalihkan pandang pada jam dinding. Pukul tujuh malam. Pantas saja hawa semakin dingin.

Reinard sudah tidak ada di sampingku, padahal aku ingat, sore tadi setelah kami saling membahagiakan di atas tempat tidur, ia juga ikut tidur di sampingku. Ia pasti sudah bangun lebih dulu dan membiarkanku tidur nyenyak tanpa menganggu.

“Sudah bangun?” suara Reinard menguar di telingaku. Pria itu sudah berdiri di depan pintu sambil tersenyum. Wajahnya kelihatan segar dan ia sudah berganti baju lebih santai.

“Kenapa tidak membangunkanku?” aku menyandarkan tubuhku di badan kasur. “Ini sudah malam.”

Reinard berjalan ke arahku dan duduk di pinggiran tempat tidur.

“Aku lihat kamu begitu nyenyak, aku tidak tega.” Ia menoel hidungku. “Apa kamu lapar?”

Aku memegang perut. “H

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status