Home / Pendekar / Sang Penguasa / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 141 - Chapter 150

369 Chapters

Berburu II

Fang dan Li Jianchen menahan napas mereka saat melihat seekor binatang yang hanya berjarak tiga puluh meter dengan keduanya. Hewan berkaki enam itu sangatlah besar memiliki tubuh berwarna merah terang, beruntung ia tengah membelakangi keduanya jadi belum menyadari keberadaan Fang dan Li Jianchen."Saudara Fang, apakah hewan itu sejenis gajah? Tapi kenapa ia memiliki kaki enam ekor?" Li Jianchen berbisik pelan agar tidak kedengaran hewan di hadapan mereka."Saudara Li, hewan itu dinamakan Gajah Bulu Merah, salah satu hewan gaib yang jarang ditemui." Fang juga berbisik pelan.Kedua pemuda itu tidak ingin mengusik hewan tersebut karena ia memancarkan kekuatan setara dengan Pendekar Ahli."Sebaiknya kita meninggalkan tempat ini," tambah Fang lagi. Tapi, sialnya Li Jianchen m
last updateLast Updated : 2021-11-20
Read more

Taruhan

Menghadapi tiga Gajah Bulu Merah membuat Fang kesulitan, ukuran tubuh mereka yang jauh lebih besar darinya juga jumlah mereka menjadi penyebab utamanya. Tentu saja tidak memiliki tenaga dalam juga alasan lainnya. Pada suatu waktu, Fang harus dibuat dalam posisi bertahan.Dua belalai seekor gajah membalut tubuh Fang sementara dua kaki gajah lainnya menghantamnya membuat pemuda itu tersungkur hingga puluhan meter. Tidak sampai di situ, satu gajah lainnya mengibaskan ekornya membuat Fang terpental ke udara.Ketiga Gajah Bulu Merah itu sangat beringas, membuat Fang babak belur. Beruntung kualitas tulangnya cukup tinggi membuatnya masih bisa mempertahankan nyawanya. Namun, karena kondisinya yang sudah begitu lemah membuat Fang kehilangan kesadaran.Li Jianchen yang melihat kondisi saudara angkatnya itu menjerit keras. Ha
last updateLast Updated : 2021-11-20
Read more

Latihan

Seminggu masa pemulihan telah berlalu, hari pertaruhan antara Li Jianchen dan Jiang Qindai pun di mulai.Pagi itu langit begitu cerah dengan awan-awan putih berbentuk aneka rupa. Tepat di halaman yang tidak begitu luas tapi cukup, berdiri tiga orang lelaki. Dua diantaranya dari generasi muda sementara lainnya seorang pria tua, ketiganya tidak lain adalah Fang, Li Jianchen dan Jiang Qindai."Sebelum kita memulai latihan, aku ingin bertanya sesuatu." Jiang Qindai melipat kedua tangannya di belakang sembari mendekati Fang dan Li Jianchen yang berdiri tegak."Fang'er, Jianchen'er, apakah kalian mengetahui tentang qi?" Kedua pemuda itu menggelengkan kepalanya, ini kali pertama mereka mendengar sesuatu bernama 'qi' itu."Aih, sudah kuduga," gerutu Jiang Qindai perlahan, "Ini a
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

Pembentukan Akar Roh

Proses pembukaan dantian berlangsung dari pagi hingga menjelang malam. Meskipun merasakan sakit yang luar biasa, Fang dan Li Jianchen berusaha menahannya sekuat tenaga. Jeritan juga teriakan tidak henti-hentinya keluar dari mulut kedua pemuda itu, tapi dengan tekad yang kuat mereka mampu menghadapinya.Dalam proses tersebut juga, Fang dan Li Jianchen merasakan lingkaran energi mereka retak dan perlahan hancur, namun sejurus kemudian digantikan oleh lingkaran kecil yang berada tepat di bawah pusar keduanya. Setelah melalui proses yang panjang, keduanya mampu membuka dantian mereka."Syukurlah, kalian berhasil." Jiang Qindai tersenyum bahagia dan menarik kedua tangannya dari punggung Fang dan Li Jianchen. Ikut ikut senang melihat kedua pemuda itu mampu melewati proses yang mempertaruhkan nyawa mereka.Pembukaan dantia
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

Lima Akar Roh

Fang baru terbangun setelah tidak sadarkan diri selama tiga hari penuh. Selama itu juga, Li Jianchen selalu berada di sisinya untuk memberikan obat-obatan yang dibuat Jiang Qindai. Pemuda itu bahkan menunda latihannya agar bisa tetap bersama Fang.Li Jianchen tersenyum lebar, wajahnya sangat bahagia ketika melihat Fang sudah siuman dan tersenyum hangat padanya."Saudara Fang, kau sudah sadarkan diri." Fang mengangguk lalu bangkit dari tempat duduknya."Di mana guru?" tanya Fang setelah mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru gua namun tidak menemukan Jiang Qindai berada di sana."Guru sedang mencari bahan untuk obatmu lagi, pikir beliau kau masih memerlukan beberapa hari untuk sadarkan diri. Tidak disangka bisa lebih cepat, tapi syukurlah." Fang mengangguk pelan, ia
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Menyerap Qi

Latihan pertama Fang dan Li Jianchen dilakukan setelah tiga hari Fang sadarkan dari dari peristiwa pembentukan akar roh malam itu.Fang sendiri diperintahkan untuk menyerap qi dengan teknik pernapasan yang telah diajarkan Jiang Qindai. Pemuda itu membutuhkan qi dalam jumlah besar bahkan beberapa kali lipat dibandingkan kultivator lainnya sebab ia memiliki lima akar roh yang semuanya murni. Yang artinya harus diisi satu persatu dengan elemen yang sama.Mendapatkan takdir langit membuat Fang akan sedikit lebih tertinggal sebab kebutuhan qi-nya tidak main-main, tapi keuntungannya ia mampu mengalahkan kultivator ditingkat yang sama dengannya dalam waktu singkat. Ia juga bisa mengimbangi kultivator yang memiliki kekuatan di atasnya."Qi ini memang lebih murni dibandingkan tenaga dalam." gumam pelan Fang setelah merasakan sendiri qi yang masuk ke tubuhnya.Dalam dunia kultivator, mereka tidak mengenal tingkatan kependekaran, mereka menyebutnya dengan tingkat ku
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Kebenaran Terungkap

"Panggil Jianchen'er kemari, ada yang ingin ku sampaikan pada kalian berdua." Fang mengangguk lalu kembali ke dalam gua untuk memanggil Li Jianchen.Beberapa saat kemudian Fang dan Li Jianchen datang menemui Jiang Qindai yang tengah mengelus jenggotnya dengan lembut."Fang'er, Jianchen'er, sebenarnya hal ini ingin ku sampaikan saat ilmu kalian sudah cukup matang. Tapi, setelah ku pertimbangkan lagi, tampaknya aku harus memberitahu kalian hari ini juga. Mungkin akan menambah semangat kalian untuk berlatih." Jiang Qindai tersenyum kecut."Asal kalian tau, tempat kita berada sekarang ini adalah dimensi lain yang berbeda dengan tempat kita berasal. Terdapat banyak perbedaan, yang paling mencolok adalah waktunya-" Jiang Qindai menghela napas panjang sebelum melanjutkan penjelasannya.Sementara Fang dan Li Jianchen saling berpandangan sambil tersenyum. Keduanya sudah mengetahuinya dari awal, terutama Fang yang sudah pernah memasuki dimensi hewan gaib. Menurutny
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

4 Lawan 2

Setahun pertama Fang dan Li Jianchen berguru dibawah bimbingan Jiang Qindai sudah berlalu. Selama itu juga Fang lebih memfokuskan dirinya berlatih teknik pernapasan untuk menyerap qi agar bisa menaikkan tingkat kultivasinya. Sementara Li Jianchen sendiri digembleng ilmu pedangnya untuk memantapkan dasar-dasar pedang yang ia dalami.Fang sesekali memperagakan teknik pedang yang ia pelajari dari Kakeknya, untuk mengingat-ingat gerakan-gerakannya."Syukurlah," Fang tersenyum tipis setelah menyadari kemampuannya perlahan mulai kembali seperti sebelumnya.Dalam satu tahun itu juga Fang dan Li Jianchen sering berlatih tanding untuk meningkatkan kemampuan bertarung mereka terutama Li Jianchen yang masih minim pengalaman bertarung.Meskipun Fang berada di tingkat kultivasi Penem
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Perbedaan

"Gunakan elemen api, Saudara Li!" Fang mengalirkan qi elemen api pada pedang kayunya, seketika itu juga api yang sama menyelimuti senjatanya. Setelah melihat pertarungan Li Jianchen sebelumnya, ia menyadari bahwa elemen angin tidak dapat melukai tubuh kawanan Gajah Bulu Merah itu.Li Jianchen mengangguk, ia mengikuti perkataan Fang. Seketika pedangnya diselimuti api berwarna merah kebiruan."Pisau Api!" ujar Fang dan Li Jianchen bersamaan. Keduanya melepaskan jurus yang diajarkan Jiang Qindai pada mereka.Disaat yang sama, sepuluh bentuk pisau yang terbuat dari api keluar dari ujung pedang kayu Fang dan Li Jianchen lalu melesat dengan cepat ke arah kawanan Gajah Bulu Merah. Memiliki tubuh yang besar membuat kawanan Gajah Bulu Merah itu tidak dapat menghindari serangan yang dilancarkan Fang dan Li Jianchen pada merek
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Kolam Dewa Suci

"Tempat apa ini, guru?" Mulut Fang terperangah, wajahnya menunjukkan rasa antusias setelah melihat pemandangan yang begitu enak dipandang.Di sisi lain Li Jianchen tidak dapat berkata-kata, perhatiannya masih tertuju pada pemandangan yang indah itu.Sebuah gunung yang menjulang tinggi hingga puncaknya menancap di antara awan. Dikelilingi hutan luas yang hijau dan menyejukkan hati."Itu gunung Pencakar Langit. Indah bukan?" Fang dan Li Jianchen mengangguk, menurut keduanya ini pemandangan terindah yang pernah mereka lihat selama hidup."Tapi- bukan itu yang ingin aku tunjukkan." Pernyataan tersebut membuat Fang dan Li Jianchen mengerutkan keningnya."Lalu apa?" Li Jianchen penasaran."Sudah kubilang ikut saja tanpa banyak bicara," Lagi-lagi Li Jianchen hanya bisa memanyunkan bibirnya. Fang sendiri tertawa kecil dari waktu ke waktu. Ia sangat menikmati perdebatan-perdebatan kecil yang sering ditunjukkan guru dan saudaranya itu. Keduanya sepert
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
37
DMCA.com Protection Status