"Berhenti menatapku seperti itu, Sayang."Ucapan itu terdengar lembut di telinga Abimana. Walau begitu, dia tahu kalau tunangannya sedang merajuk. Selalu ada nada khas setiap kali Rhania merajuk dan entah bagaimana dia menyukai hal itu. Mungkin karena hanya dia, lelaki dewasa, yang pernah mendengar nada itu digunakan oleh Rhania."Seperti itu kayak gimana?" Abimana malah menatap Rhania dengan semakin intens, "Memangnya aku ngelihatin kamu kayak gimana, sih?""Gitu!" Rhania memanyunkan bibirnya, "Biasa aja natap akunya. Iya, kita lagi prewed tapi nggak harus gitu juga, kan, ngelihatinnya?""Gitu gimana?" Kali ini pria itu tersenyum untuk menenangkan tunangannya tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Pipi gadis itu bersemu merah dan tidak membutuhkan waktu lama hingga seluruh wajahnya merah padam, "Kamu kenapa?""Tau ah!" Rhania menjawab kesal.Abimana tergelak dan refleks mencubit pipi tunangannya, "Ayolah. Masa ngambeknya sekarang? Kamu mau
Last Updated : 2022-03-12 Read more