Beranda / Romansa / Stigma / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Stigma: Bab 41 - Bab 50

67 Bab

Debate

Tidak ada jawaban dari Lavina. Raveen tahu itu menyakiti wanita itu. Tapi kalimat itu sudah terlanjur terucap. Raveen tidak bisa menariknya lagi. Sebenarnya bisa, entah itu dengan alasan dia sedang bercanda atau yang lain. Akan tetapi, Raveen tidak melakukannya. Merasa kalimat itu sebagai bentuk pelampiasan atas kemarahannya.“Kau serius dengan perkataanmu?” tanya Lavina.“Menurutmu?” Raveen balas bertanya. Jahat memang—well dia memang jahat. Pria yang jahat dan buruk seperti yang Lavina bilang. Pria yang katanya tidak pantas memiliki keturunan.“Kau seperti itu hanya karena aku tidak mau memiliki anak?” Lavina kembali bertanya.Raveen mengacak-acak rambutnya. Perdebatan mereka tidak akan menemukan titik temu. “Aku sudah bilang padamu, aku butuh keturunan. Kau tidak sudi menyimpan benihku. Lalu kau berharap apa? Aku tetap bersamamu tanpa anak?” Raveen tidak peduli lagi apakah yang dia katakan benar ata
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-21
Baca selengkapnya

Broken

Lavina masih diam. Dia sama sekali tidak menyentuh sarapannya. Setelah menerima dokumen perceraian itu, Lavina kembali masuk ke kamar untuk membersihkan diri dan menemui Emily di belakang rumah. Masih tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan rasanya Lavina begitu malu berhadapan dengan Emily sekarang. Lavina seperti tidak becus menjadi istri Raveen.“Surat perceraian itu … apakah itu berkaitan dengan keputusanmu yang memilih untuk childfree?” tanya Emily setelah meletakkan cangkir teh ke meja. Lavina tidak bisa menjawab apa pun selain mengangguk.Emily menghela napas. Tampaknya dia juga bingung harus berbuat apa. Sebenarnya pagi ini Emily memang ingin membicarakan tentang keinginan Lavina yang memilih untuk childfree. Akan tetapi, pagi ini dia dikejutkan dengan keputusan Raveen yang tiba-tiba ingin menceraikan Lavina.“Sekretaris Joe mengatakan kalau Raveen memberimu waktu untuk memilih. Apakah kau akan memilih hal yang sama, Lavina?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-21
Baca selengkapnya

Selamat Tinggal

Lavina menemui Raveen. Dia datang ke gedung perusahaan milik Landergee. Tidak benar-benar bertemu karena Raveen enggan menemuinya. Bahkan sepertinya semua karyawan di sana sudah diberikan perintah oleh Raveen agar Lavina tidak bisa menemuinya. Semua orang menghalanginya saat Lavina hendak masuk ke lift.“Maaf, Nyonya Landergee, Anda tidak boleh pergi ke tempat Tuan Landergee,” ucap salah satu karyawan di sana.Lavina menghela napas kemudian menatap karyawan yang berbicara padanya. “Kau berani menghalangiku?” Lavina menantang.“Saya mohon maaf, Nyonya. Tapi Tuan Landergee melarang Anda untuk menemuinya,” jawab karyawan itu. “Jika Nyonya ada keperluan untuk menyerahkan berkas pada beliau, Anda bisa menitipkan ke saya.”Deg.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Balas Dendam 1

Lokasi Lavina bisa ditemukan dengan sangat mudah. Hotel di mana Lavina sekarang berada beserta nomor kamarnya sudah diketahui oleh Raveen. Sebenarnya pagi itu juga, ia hendak menemui istrinya itu. Akan tetapi, Emily menghalanginya. Ibunya bilang, Raveen tidak berhak menyakiti Lavina.Tawa Raveen menggema di dalam kamar setelah ibunya pergi beberapa saat lalu. Dia semakin marah. Bukan seperti ini yang dia mau.Tidak mengindahkan larangan ibunya, Raveen segera keluar dari mansion. Dia pergi menuju mobilnya tanpa memperdulikan wanita yang dia bawa, berkali-kali memanggil namanya. Ia pergi ke hotel tempat Lavina berada.Tidak butuh waktu lama untuk sampai di sana. Dia tidak perlu juga untuk bertanya pada receptionist tentang keberadaan Lavina. Dia langsung menaiki lift menuju kamar Lavina. Tidak khawatir Lavina akan kab
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Balas Dendam 2

Lavina tahu Raveen adalah laki-laki yang sangat licik. Akan tetapi, lagi-lagi dia bertindak sangat bodoh sehingga tidak tahu bahwa pertemuannya sore ini adalah salah satu bagian dari rencana Raveen. Saat ini, Lavina tengah terengah-engah karena merasakan tubuhnya yang panas luar biasa.Rasanya dia ingin melepas pakaiannya dan meminta seseorang untuk menyentuh tubuhnya. Dia tiba-tiba sangat terangsang. Bahkan rasanya dia tidak sanggup berdiri. Lantas Lavina melihat Raveen yang memamerkan seringainya ke arahnya. Ada sesuatu yang tidak beres.“Kau benar-benar ingin disetubuhi, huh?” Seperti biasa, Raveen berbicara dengan sangat vulgar. “Ingin aku mencarikan pria untukmu?” tawarnya—bercanda.Mendengar Raveen bicara seperti itu, Lavina tahu bahwa Raveen meletakkan sesuatu di makanannya. Ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Lavina's Turn

Lavina sudah kembali ke apartemennya. Sudah mandi dan hendak bersiap berangkat ke gedung perusahaannya. Dia harus segera melupakan kejadian semalam. Satu-satunya agar dia bisa lupa adalah dengan menyibukkan diri.Sampai di gedung perusahaan, dia disambut oleh karyawan yang sudah tidak asing. Lavina tersenyum ramah membalas sapaan mereka. Lavina pikir, dia harus mengadakan pesta kecil untuk internal perusahaan. Sebagai peresmian perusahaan yang sudah menjadi miliknya, juga sebagai penghargaan pada karyawan yang masih mau bertahan di perusahaan LavinaAkan tetapi, sebelumnya, dia harus memastikan kembali kondisi perusahaan. Dia harus kembali menyesuaikan dengan perusahaan. Pasti banyak sekali pekerjaan yang sudah menumpuk selama Lavina vacum.Apalagi Lavina sudah kehilangan Althof. Ia teringat dengan perkataan Raveen.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Ganti Rugi

Lavina menyeka air matanya. Lelah sekali seharian menangis karena Raveen dan meratapi hidupnya yang menyedihkan. Seharusnya tidak boleh seperti ini. Putus asa memang jalan keluar yang paling mudah tapi paling menyedihkan. Toh Lavina sudah berupaya sampai sejauh ini. Menyerah bukanlah pilihannya.Lantas dia berdiri, mengambil ikat rambut dan menguncir rambut hitamnya yang panjang. Tidak ada waktu untuk meratap. Masih banyak pekerjaan yang harus dia lakukan untuk menyelamatkan perusahaan.Lavina kembali mempelajari semua berkas yang diberikan oleh karyawannya. Tidak satupun dokumen yang terlewat. Saking fokusnya dengan pekerjaan itu, Lavina sampai tidak menyadari bahwa langit sudah gelap. Sudah malam. Bisa saja Lavina menghentikan pekerjaannya dan pulang, namun dia tetap bertahan di kursi kerjanya. Tidak ada waktu untuk istirahat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Undone

Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk Lavina. Setidaknya dia bisa menghirup napas lega karena Louis Rembarnt menerima perusahannya menjadi investor. Tidak lama, perusahaannya akan mendapat keuntungan. AR Company adalah perusahaan besar yang sangat mudah mendapatkan keuntungan. Berinvestasi di sana tentu bisa mendapatkan keuntungan juga.Sembari menunggu keuntungan dari investasi, Lavina memeriksa berkas pelamar yang baru saja diserahkan oleh HRD. Hari ini jadwalnya melakukan wawancara pada pelamar. Kali ini Lavina sendiri yang akan melakukan wawancara.Pantas saja sejak pagi tadi, lobi perusahaannya sudah ramai dengan wajah asing. Orang-orang itu pasti hendak melamar pekerjaan di sini. Melirik jam tangannya, Lavina bergegas keluar menuju ruang interview karena sebentar lagi wawancara akan dimulai.Ketika waw
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Cemburu

Lavina menghela napas. Kejadian kemarin membuatnya terganggu. Katanya Raveen ingin membatalkan perceraiannya. Sampai bingung harus bagaimana. Haruskah Lavina marah atau justru membuka tangan dan menerima pembatalan itu?Lavina tidak serta merta menolak tawaran Raveen. Dia ingin menolak tapi hatinya tidak bisa berbohong bahwa dia masih membutuhkan Raveen. Harus memikirkan banyak hal sebelum memutuskan. Terutama tentang memiliki anak, apakah setelah membatalkan perceraiannya, Raveen masih akan tetap memaksa Lavina untuk memiliki anak? Atau justru laki-laki itu akan mengalah dan menghormati keputusannya?Jika Raveen mengalah, Lavina benar-benar akan memberikan kesempatan untuk kembali bersama. Akan menyetujui sepenuhnya soal pembatalan perceraian itu. Bersedia kembali membangun rumah tangga yang bahagia bersamanya. Akan tetapi, jika pada akhirnya laki-laki itu tet
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Hukuman

TRIGGER WARNINGBAB INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL Salah satu hal yang Lavina benci adalah ketika seseorang merasa memiliki segalanya sehingga bersikap seolah-olah over power dan seenaknya memperlakukan orang lain dengan buruk. Mempermainkan orang lain dengan dalih mereka pantas mendapatkannya. Lavina memang pernah menjadi orang yang ‘dipermainkan’. Akan tetapi Lavina yang baru tidak akan mau dipermainkan begitu saja. Dia akan membalas siapa pun yang menyakitinya.Seperti malam ini, Lavina berhasil memukul Raveen—atau justru malah gagal? Dia memang berhasil membuat Raveen marah, namun dia juga berakhir di atas ranjang, di hotel milik AR Company. Baru saja Raveen melemparnya ke atas kasur empuk itu.Tidak banyak bicara, Raveen melepaskan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status