Beranda / Romansa / Stigma / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Stigma: Bab 51 - Bab 60

67 Bab

Mimpi Buruk

Raveen masih bertahan di rumah sakit. Meskipun tampak tenang, sebenarnya dia merasa sangat panik. Apalagi saat melihat Lavina terkapar di lantai tidak sadarkan diri, Raveen seperti orang kesetanan, terburu-buru menggendong Lavina dan membawanya ke rumah sakit. Bahkan dia harus melanggar rambu-rambu lalu lintas agar bisa lebih cepat sampai ke rumah sakit.Saat ini, Lavian masih dirawat oleh dokter. Hampir dua jam tapi dokter belum juga keluar dari ruangan. Apakah terjadi sesuatu pada Lavina? Jika benar, Raveen akan menyalahkan dirinya sendiri. Lavina yang tiba-tiba tidak sadarkan diri, pasti ada kaitannya dengan kejadian semalam.Raveen menyadari bahwa semalam dia menjadi monster. Dia melukai Lavina dengan sengaja. Padahal seorang psikopat. Wajar menyakiti orang lain bukan? Tapi lagi-lagi Raveen merasa bersalah telah berbuat kejam pada istri yang sangat dia cint
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Sebuah Rahasia

Aron sepekat tetap tutup mulut soal kehamilan Lavina. Toh lambat laun, orang-orang akan menyadari perubahan tubuh Lavina. Lambat laun perut wanita itu akan membesar dan kehamilan Lavina akan diketahui. Sebenarnya Aron cukup terkejut karena Lavina tiba-tiba Lavina memutuskan untuk berubah pikiran Apa yang sebenarnya terjadi dengan wanita ini?Tidak ingin memikirkan atau ikut campur lebih jauh, Aron berkata, “Aku tidak bisa terus menerus membohongi Raveen soal kondisi kesehatanmu. Mungkin hari ini aku masih bisa mencegahnya untuk tidak menemuimu. Aku tidak berjanji besok aku masih bisa menahan Raveen.”Lavina mengangguk. Dia mengerti. “Tidak apa-apa. Aku akan menanganinya sendiri. Yang pasti, jangan bicara apapun soal kehamilanku padanya,” sahut Lavina. Aron menyetujui, lantas mengambil surat perjanjian medis dan keluar dari ruangan Lavina
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Ketahuan

Mungkin untuk beberapa waktu ke depan, Lavina bisa sedikit bersantai tanpa kehadiran Raveen. Laki-laki itu sepakat untuk tidak mengganggu Lavina, tidak muncul di hadapan istrinya sampai Raveen menemukan alasan mengapa Lavina harus kembali ke pelukannya. Akan tetapi, sebelum Raveen menemukan alasan itu, Lavina akan pastikan mereka akan berpisah lebih dulu. Raveen tidak akan pernah berhasil membuatnya kembali padanya.Meskipun baru saja keluar dari rumah sakit, Lavina memutuskan untuk tetap bekerja. Dia datang ke gedung perusahaannya pagi-pagi sekali. Di sana, Damien langsung menyambutnya, “Selamat pagi, Nona Lavina.”“Pagi,” jawab Lavina singkat. Mereka jalan berdua menuju lift. Damien menekankan tombol untuknya.“Nona baik-baik saja?” tanya Damien ketika mereka berada di dalam lif
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Bayiku Membutuhkanku

“HOEK!”Lavina buru-buru ke toilet yang ada di dalam ruang kantornya. Sudah dari tadi pagi dia muntah. Awalnya, dia pikir rasa mual yang dia alami akan menghilang seiring dengan berlalunya waktu. Sayangnya dia salah. Justru semakin siang semakin parah. Semua makanan yang ada di perutnya, keluar. Ia juga sudah meminta Damien untuk membawakan teh hangat. Akan tetapi, tidak berpengaruh. Justru Lavina mengalami mual yang semakin hebat.“Nona Lavina? Apakah Anda baik-baik saja?” Damien menggedor pintu dari luar. Tampak sangat khawatir karena tiba-tiba Lavina berlari ke toilet dan muntah. Apakah ada sesuatu di makanan atau minumannya? “Nona Lavina?” Damien bertanya sekali lagi.“Aku baik-baik saja!” balas Lavina sedikit ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Yang Bayi itu Inginkan

“Aku pasti sudah gila!” gerutu Lavina pada dirinya sendiri.Padahal sudah berupaya sedemikian rupa agar bisa menjauh dari Raveen. Akan tetapi, kini laki-laki itu malah dibiarkan masuk ke dalam apartemennya. Intinya semua yang dia lakukan untuk membuat jarak antara dia dan Raveen sia-sia.Awalnya Raveen ingin mengajak Lavina pulang, tapi dia tidak mau. Akhirnya malah Raveen yang “bermalam” di apartemen Lavina. Tentu saja itu bukan ide Lavina. Raveen yang memaksa untuk tinggal bersama Lavina. Alasannya agar laki-laki itu bisa menjaganya. Alasan itu memang terdengar serius tapi juga terdengar omong kosong. Masuk akal, tapi juga seolah-olah dibuat-buat agar Raveen bisa lebih bebas menyakiti Lavina. Sekali lagi Lavina menegur dirinya sendiri. Dokter menyarankan agar dia tidak terlalu overthi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Memasak

“HOEK.”Pagi ini Lavina kembali diserang morning sickness. Semua yang dia makan kemarin dimuntahkan. Tidak makanan yang tersisa di perutnya. Raveen juga langsung bangun dari tempat tidur dan mengikuti Lavina menuju kamar mandi. Ia kembali memijat punggung Lavina.Setelah membersihkan mulutnya, Lavina dipapah oleh Raveen keluar dari kamar mandi. "Hari ini dan sampai kau baik-baik saja, tidak perlu pergi bekerja," ujar Raveen. Lavina mengangguk menyetujui.Lavina kembali ke ranjang. Kamarnya masih gelap karena gorden jendela masih tertutup rapat. "Perlu aku buka gordennya?" tawar Raveen.Lavina menggeleng. "Tidak. Cahaya membuatku lebih pusing."Laki-laki itu mengangguk. Menata ranjang untuk Lavina agar istrinya itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Craving

Raveen tidak pernah mengira bahwa menghadapi wanita yang tengah hamil tidak semudah yang dia pikirkan. Morning sickness memang telah dilalui. Saat ini, Lavina sudah tidak mengalaminya. Usia kehamilan Lavina juga sudah menginjak tiga bulan. Wanita itu menjadi lebih manja dari biasanya. Bukan hanya itu, dia menjadi lebih sensitif dan sering meminta banyak hal. Bukannya Raveen tidak mau memenuhi permintaan Lavina, tapi kadang wanita itu meminta hal yang tidak mungkin. Seperti malam ini ketika dia merengek meminta keju dari bulan setelah menonton kartun.“Pokoknya aku mau keju yang dari bulan! Sama seperti yang ada di TV!” Lavina memaksa.Apalagi ketika Lavina menjadikan bayi yang ada di dalam rahimnya sebagai senjatanya. "Si bayi yang menginginkan keju bulan. Aku hanya menyampaikannya!"Raveen sampai geram.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Kembali Bersama

Tiga bulan berlalu, usia kehamilan Lavina sudah menginjak enam bulan. Lavina tidak lagi mengalami morning sickness, tidak juga meminta banyak hal pada Raveen. Moodnya juga mulai membaik meskipun belum sebaik di awal sebelum kehamilannya.Raveen juga sudah masuk kerja ke kantor seperti biasanya meskipun sebelumnya, selalu work from home. Lavina tidak keberatan Raveen kembali ke perusahaannya. Toh laki-laki itu masih tinggal di apartemen Lavina. Ditambah lagi, Raveen mengirimkan pembantu untuknya.Sebenarnya Lavina juga sudah mulai bekerja. Akan tetapi, Raveen tidak mengizinkan Lavina pergi ke kantor. Akhirnya Lavina hanya bisa bekerja dari rumah. Jika dia dibutuhkan untuk menandatangani dokumen, maka Damien akan membawa dokumen itu ke apartemen Lavina. Meeting pun dilakukan via online.Awalnya Lavina ingin menentang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Trouble

Di akhir pekan, Lavina dan Raveen akhirnya meninggalkan apartemen dan pindah ke mansion baru mereka. Lavina takjub sekali ketika melihat bagunan yang begitu megah di depannya. Halamannya sangat luas dengan beberapa tanaman, membuat suasana rumah lebih asri. Apalagi bagunan itu dibangun di tengah hutan, membuat kesan damai. Sejuk sekali. Lavina sangat suka. Seperti … mansion ini begitu privat hanya untuk mereka berdua.“Kau suka?” tanya Raveen.Lavina yang masih takjub mengangguk mantap. Siapa yang tidak akan menyukai mansion ini? “Cantik sekali. Aku benar-benar menyukainya.” Netra Lavina tak bisa lepas dari mansion itu. Menyisir segala sisi, mengamati segala lekukan mansion itu.“Ini seperti lukisan!” imbuh Lavina.Pria yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

Cheese in The Trap

Raveen masih tidak mengerti apa yang Lavina rencanakan. Istrinya itu sama sekali tidak terlihat marah. Bahkan memberikan kursi depannya pada wanita menjijikkan itu. Yang hanya bisa Raveen lakukan adalah mempercayai Lavina.Meskipun begitu, Raveen tidak diam begitu saja. Dia meminta anak buahnya untuk menyelidiki wanita itu. Raveen bisa memastikan bahwa bayi yang dikandungnya bukanlah anak Raveen. Raveen memang pernah membawa wanita itu ke rumah dan ke pesta, sering bertemu tapi tidak untuk melakukan hubungan seksual.Sebenarnya Raveen ingin menyingkirkan wanita itu, tapi dia harus menahan diri karena mempercayai Lavina akan menyelesaikan masalah ini. Raveen menduga ada seseorang di balik semua ini. Wanita itu terlalu berani datang ke rumah dan berbohong bahwa dia hamil anak Raveen kecuali memang ada seseorang yang berdiri di belakangnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status