Dengan cepat aku turun dari motor, lalu menekan bel di depan gerbang rumahnya Anthony. Cukup lama aku berdiri di sini sampai pada akhirnya, seorang pria tua membukakan gerbang tersebut. "Cari siapa, Mas?" "Anthony ada? Saya temannya," jawabku dengan dada bergemuruh. "Mas Anthony lagi pergi ke depan. Sebentar lagi juga pulang. Mari silakan masuk! Mas tunggu di dalam saja." Pria tua itu mempersilakanku masuk dengan ramah. "Terima kasih, Pak," ucapku, lalu mendorong motor dan memarkirkannya di halaman, dan duduk menunggu Anthony di kursi teras. Sementara, pria tua tadi masuk ke dalam dan tak lama kembali lagi ke sini. "Diminum dulu, Mas." Beliau menyuguhkan secangkir teh. "Terima kasih, Pak. Tidak perlu repot-repot."
Terakhir Diperbarui : 2021-09-12 Baca selengkapnya