Aska duduk di samping Cira sembari memainkan rambutnya yang tergerai kusut hingga ke bahu. Tangannya yang jahil terus saja merayap hingga ujung kepalanya, mengacaknya kemudian mengikat rambut Cira dengan kedua tangannya lalu mendongak ke wajah Cira memandangnya dengan lekat. “Kayaknya kamu lebih cocok nggak pakai poni, Ra.” “Usil banget. Lepasin nggak tangan kamu.” tegasnya menepis tangan Aska dari rambutnya yang kini semakin terlihat kusut. Cira merapikanya dengan sela-sela jari tangannya. “Lagian si Agung lama banget ke toiletnya.” Cira mulai tidak sabar menunggu Agung yang tak kunjung keluar dari toilet sejak bel berbunyi pulang sekolah sampai sekarang. Sudah jam tiga kurang lima belas menit dan sebentar lagi ruangan TU akan segera tutup dan mereka baru bisa mengambil seragam baru besok harinya. “Agung tuh paham banget dengan perasaan temannya, Ra. Dia nggak mau ganggu kita berdua. Udah biarin aja dia lama-lama di toiletnya.” “Tenang aku nggak akan b
Read more