Home / Fantasi / Kelahiran Kembali / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kelahiran Kembali: Chapter 41 - Chapter 50

95 Chapters

41 Tingkat 1 Ranah ke 4

    Kuda-kuda. Membuka lebar kaki, mengunci perut. Bagian telapak tangan menghadap ke depan. “Hak!” Kosong! Hanya angin lalu, mencoba sekali lagi. Siapa tahu kekuatan spiritual keluar mengalir. Bulu di jarak 1 meter, terus memburu diri. Mencoba sampai bisa!“Hak!” "Hak!"“Hak monyet!”Tiga kali melakukan hal sama, hasilnya nihil, tidak keluar apapun. Serbuan bulu semakin dekat dan dekat, “Sial,
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

42 Cermin Pembalik

Dobrakan datang dari luar, terdengar banyak detak langkah. “Xiao li, sampai kapan kau menghindariku,” semburan Lu nian. Beserta Lu an ran, menemani melabrak, tidak lupa membawa dayang.---‘Sial, mereka datang, bagaimana ini?” Menggerutu, berada di cincin ruang, lagi tegang-tegangnya menyalurkan kekuatan spiritual. Tangan lurus ke depan, dua telapak tangan mengeluarkan cahaya hitam menyerupai api. Berkumpul di udara, bergerak meliuk-liuk. “Cepat tarik ke dalam, kalau tidak dilakukan, semua kekuatan yang dikumpulkan. Meledak ke udara dan tidak bisa di simpan,” himbau Xia yu. Mengetahui Li xiao bisa mengelola kekuatan spiritual, harus dimasukkan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

43 5 Hari

   Para dayang yang memangguk dan mengiyakan.  "Mana mungkin Xiao er ku, menerima ajaran sesat. Dia keluar saja tidak pernah, mendapat ajaran dari mana?" sela Xiao meng."Betul, tapi saksi di sini lebih banyak, Kakek percaya kita atau dia yang tidak memiliki saksi dan bukti," memojokan. Lu nian memang belum dewasa, sangat jelas terlihat antusiasme sekali. "Matamu! Kakek, jangan percaya mereka, jelas mereka satu visi dan misi. Kalau A ya A, kalau B ya B, aku sendiri dan diriku sendiri menjadi bukti dan saksi. Aku tidak berbuat apa, cuma lagi ngaca terus mereka menyerangku. Sampai kacaku retak, ini." Menunjukan, memegang sebuah cermin kecil, tidak ada yang aneh.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

44 Mengetes Racun

Pasar, membeli beberapa baju yang bagus, “Woah, begitu bagus dan mewah. Saatnya shopping, hahaha. Kakekku, tidak ada duanya,” jelalatan melihat banyak kain kelas atas. Memasuki toko, cukup terkenal di pasar. Namun, ada yang aneh, banyak orang memperhatikan. Setelah itu, mereka berbisik dan menjauh.“Aku mau warna merah, dalamnya putih dan ujungnya hitam. Berapapun harganya, kubayar!” Memesan satu set, pakaian yang dikenakan hari-hari bukan gayanya. Terlalu norak dan biasa, mengubah seluruh penampilan. Memberikan segepok uang, dilayani penuh hormat dan kesopanan.Jiu feng datang, buru-buru memberi tahu apa yang terjadi. “Master, cepat kita pergi b
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

45 Pergi Sebelum Membalas Bukan Gayaku!

"It-itu, orang it--itu. Dia yang melakukan," menarik tangan. Selagi Guo lin melirik ke belakang, waktunya kabur! Menyelamatkan diri.  "Dia!" Bergegas ke dalam pintu, berjongkok depan Yuan shen. "Pangeran, ternyata yang membuat onar adalah pria kecil itu. Akhirnya kita menemukan dia, dari hari-hari yang sulit!" girang Guo lin, bak mendapat mangsa siap melahap. Manik membulat, darah berdesir gembira. Yuan shen bergerak sedikit, "Tangkap dia!" memerintahkan. Dia begitu kecil, kemampuan bertarung tidak akan kalah pada pengawal. Tubuh Guo lin, 5 kali lipat lebih besar, tetap memperingati. "Hati-hati, dia pengguna racun, kita tidak tahu seberapa bahaya racun yang dibawa." Tenang, menunggu hasil. Pasti didapatkan, menganggap menangkap tiku
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

46 Bolong

Bawah, memegangi bokong terasa dingin. Merasakan kulit bergesekan pada tangan, pupil melesat memikirkan hal itu. Mengusap lagi, segera melilit badan belakang dan lari ke toko kain sebelah. ---"Haha, itu bolong!" Xia yu, menonton dari kedai teh seberang. Sebelum pria itu mengeluarkan serangan. Mundur, tahu dia pria kuat. Li xiao diserang habis-habisan, sampai kain di bokong koyak. Untung, ujung kain bawah panjang. Bisa melilit bokong dan lari ke toko kain. "Jangan lari, tapi-- apa mataku salah lihat? Kulitnya itu--" Rona merah terbesit di kedua bola pipi. Menggeleng, ini pemikiran kotor. "Hah, aku masih pria normal!" Berusaha bangkit, banteng hitam datang. "Tuan, cepat nai
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

47 Gagal

Mengisutkan kelopak, tertunduk dan melirik kiri. Di depan, seorang gadis tidur di bak, tulang selangka berkelip di guguran mawar merah. Memejamkan mata. Perlahan membuka, rasa sopan masih tertanam. Namun, sosok yang memejam, dibalut bunga. Cukup kontras berpadu pada kulitnya. Meski, dia tidak terlalu putih, tetap saja--- itu memprovokasi naluri dalam tubuh. Mengintip, banteng melangkah lebih dalam.Tepat, saat banteng berada di depan bak mandi, Li xiao membuka mata. “Aghhhh!” berteriak histeris, mengalahkan ledakan ban. Tecuat ke seluruh ruangan, menenggelamkan diri. Melindungi tubuh telanjang, banteng terus menghampiri.“Pergi!” sentak Guo lin. 
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

48 Besok

 Setelah menerima kekuatan Yuan shen. Malah berteriak, gigi digertakan, tetap saja suara keras menerobos keluar. “Agh, Aah!” Kembali mengunci mulut, kelopak mata mengkerut. Kedua tangan dikepalkan, gigi saling mengatup, memblokir suara.Reaksinya begitu aneh!Yuan shen, mencoba lagi naik turun, pengawal mengulangi reaksi yang sama. Segera menarik jari, melempar kekuatan spiritual. Dengan begitu, Guo lin membuka mulut, terengah-engah. Sekuat tenaga menyetop suara, malu didengar. Keringat membanjiri jidat dan pipi. Mengalir deras ke dagu dan leher. “Ada apa?” Menatap kedua tangan, apa salah mentransfer kekuatan? Tidak mungkin, Guo lin sebagai pengawal pribad
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

49 Membagikan Hadiah

Dua orang yang menyayangi di rumah ini. Memelankan larian, “Ma--Ibu, Kakek, ada apa?” pandangan menurun, berpikir apa mereka telah lama berada di kamar? “Xiao er, kamu dari mana? Lupakan, besok kamu bisa ikut ke istana.” Meraih tangannya, mendudukan di ranjang. ‘Ke istana? Boleh juga, pasti ada makanan enak dan barang yang bagus, heheh,’ otaknya menjalar.“Kamu ikut bersama Kakek, bila ayahmu tidak mau mengajak.” Mendapat dukungan, Xiao meng menganggukan kepala. Tangan mengelus rambut Li xiao. Aneh, kulitnya lembut, berseri dan putih. Inilah wajah alami putrinya, dulu sering memakai riasan tebal. Pernah memberi tahu, agar tidak perlu berdandan seperti itu. Tidak dand
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

50 Nyangkut

Balutan Hanfu putih, bagian sisi diisi kain hitam. Hanya segaris, dijahit dengan hiasan bunga plum ungu. Ujung menyapu tanah, terlihat anggun nan polos. Namun, segaris hitam mempertegas, bukan gadis lemah. Sentuhan warna ungu, memperlihatkan gadis dewasa baru mekar. Menggoda! Kilauan emas putih di leher, rambut dihiasi jepit manik-manik. Bola mata hitam terpancar, alis dipoles bersih, membuang bulu-bulu tidak berguna. Kini, berbaris memanjang di atas mata. Bulu mata lentik, bagian wajah ditutup kain ungu transparan. Bisa memperlihatkan bibir merah delima, bagian luar menyerupai warna daging. Inilah ombre yang memuaskan!Belum ada yang bersuara, Lu san tu menarik. “Nah, mari kita berangkat, Xiao er. Mengapa memakai cadar? K
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status