Dengan berani Rio memegang ujung tanganku, aku memejamkan mataku takut. Badanku sudah bergetar, air mataku mengalir di wajahku. Sementara itu Rio terbahak saja.Dengan suara yang cukup menyebalkan di telingaku, rio berucap dengan kekehan di bibirnya, “Sudahlah jangan takut, cantik … aku lebih baik dari Naka, aku akan mempercayaimu, sungguh!”aku berusaha melepaskan cekalan tangannya, aku berucap dengan suara serak, “Tolong lepaskan, biarkan aku keluar sekarang. Aku mohon, Rio ….”Rio melepaskan tangannya, “Baiklah, keluarlah sekarang,”Aku segera menghapus air mataku dan menghampiri pintu, lagi-lagi Rio berdiri menghalangiku sebelum ujung tanganku menggapai knop pintu. Rio berucap dengan senyuman yang menyebalkan di bibirnya, “Biarkan aku mencium bibirmu, aku akan melepaskanmu. Aku berjanji, hanya ciuman saja.”Aku menggeleng dan segera menutup bibir dengan kedua tanganku, “Aku tid
Last Updated : 2021-10-01 Read more