POV Bella. Aku terbangun, dengan pemandangan wajah pulas Mas Rengga. Semalam aku terlalu lemas sampai tak sadarkan diri. Tidak lagi kuat menerima hasratnya yang luar biasa. Aroma percintaan, begitu kuat mengelilingi kami. Pergerakan kecilku mengusap rahangnya. Berhasil membangunkannya. “Sayang,” sapanya pelan. Dengan suara serak, khas orang bangun tidur. Aku mengulas senyum tipis. Lalu wajahnya mendekat, memagut bibirku perlahan. Bergerak lembut, menikmati tiap jengkal bibirku. Namun terasa benda keras, menusuk bawah perutku. Aku dorong dadanya, melepas pagutan kami. Aku tatap matanya, yang sudah berselimut gairah. Dia bahkan baru bangun. Dan dengan seenaknya, benda keras itu terbangun.
Baca selengkapnya