POV Bella. Aku mendengar suara tangisan, tidak hanya satu namun ada tawa yang lain. Aku hampiri suara itu. Lalu kutemukan dua anak-anak berlarian, berkejaran mengelilingi taman. Aku langkahkan kakiku mendekat, seperti sadar salah satu dari mereka menerjangku. Aku rendahkan badanku, menyamakan dengan tinggi mereka. “Mama Ares nakal,” adunya, dengan mata yang mengerjap lucu, air mata sudah hilang darinya. Kemudian tak lama anak lain datang menghampiriku. Ikut menerjangku dari samping. “Mama Ares enggak nakal kok,” katanya dengan cengirang lebar. Aku pandangi mereka, sangat mirip dengan orang yang kukenal.  
Baca selengkapnya