"Duh apa yang salah dengan bawang ini, rasa pedasnya langsung membuat mataku ingin menangis. Alhasil sembari mengupas bawang merah airmataku turun juga. Padahal cuma ngupas bawang kenapa aku malah menangis. Aku emang nggak berguna." Lian menggerutu sembari mengelap airmata yang turun akibat pedasnya bawang yang masuk ke dalam matanya. Vani yang melihat Lian mengusap airmata terus menerus seraya mengupas bawang tidak tega mendekatinya. "Udah jangan diterusin, mata kamu nggak tahan tuh buat ngupas bawang. Mama saja yang ngupasin, kamu aja yang mengaduk sopnya. Tinggal sebentar lagi sop ikannya matang. Mama nggak tega lihat kamu begitu terus." "Ini bawangnya tinggal dikit lagi kok Tan. Udah nggak apa-apa, Lian bisa kok ngupas bawang. Mama nggak usah khawatir." "Panggil Mama saja jangan Tante. Kamu kan pacarnya Alex dan kamu sama Alex juga udah serius mau menjalin hubungan. Jadi ikuti Alex panggil Mama ya jangan Tante. Mama senang kok kamu panggil M
Read more