“Vin!” pekik Nyonya Rose sambil memegangi lengan suaminya yang sedang ditodong pistol puteranya sendiri. Saat-saat seperti ini, membuatnya semakin merasa kehilangan Helda.“Sadarlah, Nak! Turunkan pistolmu. Mama mohon, Sayang ...,” ratap Nyonya Rose dengan tubuh menggigil. Namun kilatan siap membunuh justru tergambar jelas dalam sorot mata Vincent yang selama ini menyimpan luka tersembunyi dalam jiwanya.“Kenapa Papa bisa tetap memiliki istri seperti Mama sampai detik ini, sementara aku tidak boleh memiliki Nuning? Aku ingin dia selamanya sebagai istriku, sebagai satu-satunya wanita yang kucintai. Tapi, Papa malah membantunya menceraikanku,” desis Vincent sambil menatap papanya dengan bengis.Tuan Rain menengadahkan wajah, menatap dalam-dalam mata dingin puteranya yang tengah berdiri di depannya dengan senjata yang siap mematikan. “Nuning tak sama seperti mamamu, Nak. Nuning tak akan bisa seperti Mama. Itu ... sangat ber
Baca selengkapnya