Hari berganti hari dan waktu terus bergulir, dan malam itu tepat dua pekan ketidak hadiran CEO Zain Abraham di sisi Kinanti. Seperti biasanya Kinanti dan para pekerja lainnya, mulai bersiap untuk bekerja. Meski sebenarnya bagi Kinanti hari-hari yang dijalaninya tanpa kehadiran CEO Zain Abraham di klub tersebut, terasa hampa.Setiap kali ia menoleh ke arah pintu dan berharap wajah sang kekasih lah yang muncul di sana. Tapi sayangnya tidak begitu, gadis itu kembali kecewa karena bukan Zain yang datang."Sudah jangan manyun gitu wajahnya, Kin. Semangat dong, masa iya kekasih CEO Zain Abraham wajahnya ditekuk begitu." goda Lala, menepuk pundak Kinanti yang berdiri mematung, menatap arah pintu."Eh, Kak Lala ngagetin saja," jawab Kinanti tersipu. Kemudian kembali berjalan ke arah meja bartender. Di mana tamu pertama baru saja memasuki Klub malam tersebut.Satu per satu pengunjung mulai berdatangan. Suara jedak jeduk alunan musik DJ terdengar kencan
Baca selengkapnya