Janda Terhormat (27).."Temuin kamu, lah. Masa ngapain," jawab Deva dengan kekehan kecil.Aku masih terpaku sampai dia duduk di sampingku. Tak kusangka, dia masih sama seperti dulu. Sangat sama."Em ... Paling bentar lagi aku juga mau pulang," kataku kemudian."Emang kamu ngapain di sini?"Aku menghela nafas panjang, Deva memang belum tahu mengenai Shima dan semua kehidupannya. "Shima, anak Adit kecelakaan. Aku kesini karena mereka nggak bisa dapat darah AB+.""Kamu donorin?"Kuanggukkan kepalaku. Meski saat ini suasana sedikit genting, tapi aku memang sedang tak ingin menceritakan banyak hal padanya. Nanti saja kujelaskan padanya jika suasana sudah mendukung."Nur, nanti malam temenin aku, yuk?" ucapnya seakan mengalihkan pembicaraan."Kemana?""Udah, ikut aja. Nanti kamu pasti bakal seneng," katanya lagi dengan senyuman lebar.Dasar Deva, dia memang paling bisa membuat kejutan untukku
Read more