All Chapters of Bodyguard cantik kesayangan Presdir: Chapter 31 - Chapter 40

56 Chapters

Bab 31

Sesuai dengan tujuan dan misinya datang ke sini, Tiara kembali mencoba untuk fokus dengan latihannya. Sebelum dinyatakan lulus dari sekolah ini, dia harus benar-benar menyelesaikan semua ujian-ujian yang ada. Waktunya juga di sini hanya tinggal dua minggu lagi. Jadi harus benar-benar dimanfaatkan untuk fokus berlatih."Gak terasa ya, sebentar lagi kita bakal balik ke kandang masing-masing." Aira memandang Tiara dan juga Miranda. "Kak, kenapa kita gak boleh buka jati diri bila disini?" Tiara memandang Miranda. Padahal ia berharap bisa mengantongi kontak person milik teman-temannya yang ada di sini. "Sudah jadi kode etik di sini," Jawab Miranda."Apa kak Miranda dan kak Aira akan langsung bekerja, selesai pendidikan di sini?" "Iya, kami sudah mendapatkan tawaran. Kak Dani mengatakan begitu," jelas Aira."Mencari bodyguard yang cewek, sangat sulit, terkadang ada yang meminta bodyguard perempuan untuk jadi pengawal istri atau perempuan mereka. Karena alasan ini juga, kak Dani menawar
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Bab 32

Bab 33"Sampai kapan sikap kamu seperti ini Rafael? Kamu sudah dewasa nak, bahkan sebentar lagi kamu yang memimpin perusahaan. Bagaimana mungkin papi bisa menyerahkan perusahaan dengan anak yang seperti kamu." Melihat sikap putranya yang seperti ini membuat Faisal frustasi.Rafael hanya diam dan kemudian berangsur duduk. Selama berada di rumah, setiap pagi ia harus mendengarkan ceramah dari mommy dan juga papinya."Kami mengira, kamu akan menjadi anak yang bertanggung jawab, setelah kembali dari tempat pendidikan. Namun ternyata, tidak. Mami sengaja mengirim kamu ke sana supaya kamu bisa menjadi sosok yang kuat, bertanggung jawab dan disiplin. Namun nyatanya apa? tidak ada perubahan sedikitpun." Wanita paruh baya itu, tidak ada henti-hentinya mengomeli putranya.Rafael hanya diam dan kemudian turun dari atas tempat tidur. Dengan sangat malas, ia mengambil handuk dan kemudian pergi ke kamar mandi. "Aku sudah tidak mengerti lagi, bagaimana cara mengatasi anakmu itu." Elizabet memandang
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

Bab 33

"Apa yang membuat kamu tidak fokus?" Faisal memandang putranya."Aku tidak suka dengan cara papi dan mommy, memperlakukan aku. Mengapa aku diperlukan seperti anak kecil." Rafael protes dengan sikap kedua orang tuanya."Anak kecil seperti apa? Bukankah kamu sudah papi berikan kesempatan untuk pemimpin di perusahaan, tapi kamu tidak mau, dan menolak." Faisal memandang putranya. Pria paruh baya itu tampak kesulitan menghadapi sikap putranya. Rafael merupakan pewaris tunggal perusahaan besar miliknya. Martalain center group. Perusahaan yang bergerak di bidang industri gas, batu bara dan beberapa perusahaan kecil lainnya yang bergerak di industri kebetulan Pokok. "Kapan kamu mau menjadi direktur di PT Adira karsa? "Elizabeth memandang putranya. Rafael diam mendengar pertanyaan dari mamanya"Kami ini sudah tua Rafael, kami sudah tidak sanggup bila mengurusi perusahaan terlalu banyak. Matalani grup, memiliki banyak anak cabang dan juga perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalamnya. Bil
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more

Ban 34

"Sayang, kamu jangan sakit seperti ini, bagaimana aku bisa melewati hari-hari ku, bila melihat kamu seperti ini. Sayang, aku mohon, jangan tinggalkan aku. Aku tidak sanggup bila harus mengurus perusahaan kita sendiri," raung Elizabeth."Sayang, aku baik-baik saja. Mana mungkin aku meninggalkan kamu." Faisal berkata dengan suara yang lemah. Rafael merasakan hatinya yang terasa perih, ketika mendengar perkataan mommy nya. Ia hanya terdiam, berdiri di depan pintu. "Sayang, mengapa kamu jahat sekali kepada ku, mengapa kamu membiarkan aku bekerja sendiri, sedangkan kamu, begitu sangat emak, bisa tidur dan bersantai di sini. Setiap saat perawat cantik akan masuk ke dalam kamar mu. Bila kamu di sini, dirawat dengan perawat muda dan cantik-cantik, aku sungguh cemburu. Aku tidak akan bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan ku." Elizabeth terus menangis dan memeluk suaminya. Saat ini Faizal sedang berada di rumah sakit. Sudah banyak selang menempel di tubuhnya. Sedangkan di hidungnya, menempel s
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

Bab 35

Meskipun hatinya terasa berat untuk meninggalkan papinya, namun ia tetap pergi, bersama orang kepercayaan Faisal yang bernama Adnan. "Mas Adnan, bukankah selama ini yang menjadi asisten pribadi papi, om Suryo?" Rafael bertanya dengan sedikit tersenyum. Ia sangat mengenal Adnan, yang merupakan anak dari orang kepercayaan papinya. Saat Rafael masih kecil, Adnan yang selalu bermain dan menjaganya. Begitu juga, ketika sekolah SD hingga SMP. Mereka selalu berada di sekolah yang sama."Iya benar tuan muda Rafael. Sudah 6 bulan ini, saya diminta oleh ayah saya, untuk membantu tuan besar Faisal." Adnan sedikit tersenyum."Apa Om Suryo sudah tidak bekerja lagi?""Masih, tuan muda.""Apa om Suryo sakit?" "Tidak tuan muda, ayah saya sangat sehat."Mulut Rafael membulat ketika mendengar keterangan yang diberikan oleh anak dari orang kepercayaan papinya."Aku mendengar kabar, mommy dan papi beberapa bulan yang lalu dibegal, apa itu benar?" Rafael memandang Adnan. "Tepatnya bukan dibegal, namun
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more

Bab 36

"Kenapa rasanya seperti ini, sakit sekali." Dengan cepat Tiara mengusap air matanya saat Miranda dan Aira datang ke mejanya."Apa sudah dipesan?" Miranda memandang Tiara. "Sudah kak," jawab Tiara dengan tersenyum."Sejak bang Gazi sudah tidak ada, kita bisa merdeka bertiga. Kalau tidak, dia pasti culik kamu terus dari kami." Aira tersenyum.Tiara tersenyum saat mendengar penuturan dari Aira. "Kita senang, tapi Tiara pasti merasa kesepian," ungkap Miranda. Sejak Gazi pergi, Tiara tampak sering melamun. "Ha.... Ha ... Gak juga, sebentar lagi kita akan keluar dari sini. Kakak-kakak, jangan lupa, kopi daratnya. " Tiara tersenyum."Oke," jawab kedua gadis tersebut. Mereka menghentikan obrolannya, ketika si emak mengantarkan pesannya."Dicariin ternyata di sini." Rizky duduk di samping Aira. "Iya, katanya abang masih latihan." Aira tersenyum. "Iya, baru selesai dek. Ini masih keringat." Rizky menunjukkan keringat di pelipis keningnya. "Ih bau." Aira menutup hidungnya."Gak kok, cob
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

Bab 37

Rafael duduk di coffee shop milik Rhoma. Setidaknya, rasa pusing di kepalanya, sedikit berkurang. Menikmati secangkir kopi panas di sore hari, mampu memberikan rasa rileks untuknya."Aku sungguh tidak menduga, bisa menemukan kamu." Rafael tersenyum memandang Rhoma. "Aku tidak kemana-mana dan kamulah yang pergi kemana-mana, jadi mengapa kamu mencari aku. Karena aku hanya di sini." Rhoma tersenyum. Kenangan indah ketika mereka sekolah tingkat pertama, masih terekam jelas di ingatannya."Ya memang aku yang pergi jauh. Papi dan mami begitu sangat sibuk, jadi mereka tidak punya waktu untuk memperhatikanku di sini. Karena alasan itu, aku dikirim ke Amerika. Kamu tahu sendiri, seperti apa kesibukan kedua orang tuaku. Bahkan untuk datang ke sekolah saja, mereka tidak punya waktu," curhat Rafael. "Apa yang mereka lakukan, demi untuk kamu dan demi hidup orang banyak. Aku yakin, mereka tidak ingin melupakan kamu dan sibuk dengan uang, aku yakin itu. Kedua orang tuamu, pemilik perusahaan besa
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Bab 38

Faisal menganggukkan kepalanya. Dipandangnya anak laki-laki tersebut. Ada rasa kasihan, saat melihat bibir anak itu sudah putih karena pucat. "Mau ke mana?" tanya Faisal."Ini sudah sore om, saya mau pulang ke panti asuhan," jawabnya dengan sedikit tersenyum."Oh kamu tinggal di panti asuhan?" tanya Faisal. Melihat anak laki-laki yang usianya hampir sama dengan usia anaknya, membuat ia teringat akan putra semata wayangnya. "Iya Om," jawab Andika.Faisal membantu Andika mengutip amplop-amplop yang berserakan di tanah. Dilihatnya tulisan di kepala amplop yang berisikan nama, tempat, panti asuhan berada. "Untuk apa amplop-amplop ini!" tanya Faisal."Saya meminta sedekah ke rumah-rumah Om, dan ini amplop saya akan berikan kepada si pemilik rumah. Bila mereka Sudi memberi sedekah, akan mengisikan uang ke dalam amplop ini. Tapi hari ini tidak ada yang memberikan saya uang Om." Andika berkata dengan wajah yang sedih. Terbayang olehnya, saudara-saudara yang berada di panti. Malam ini mungki
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Bab 39

"Kamu sangat tampan." Elizabeth memuji ketampanan putra semata wayangnya. Senyum manis terukir di wajah cantik wanita berambut coklat dengan tubuh nan langsing tersebut."Aku memang sangat tampan mom," jawabnya pongah."Tentu saja sayang. Karena hanya kamu, anak kami satu-satunya. Jika seandainya kami memiliki satu anak laki-laki lagi, mungkin kamu tidak menjadi yang paling tampan." Elizabeth tertawa ngakak saat mengerjai putranya seperti ini.Rafael hanya diam memandang Elizabeth dengan wajah kesal "Hari ini adalah hari penting untukmu, namun mengapa wajahmu sangat murung seperti ini." Elizabeth tersenyum dan mengusap pipi putranya.Rafael diam ketika mendengar pertanyaan dari mommy nya. Ingin sekali ia bercerita namun hal itu terpaksa diurungkannya, mengingat ini bukan momen yang tepat. "Hai my baby boy, kamu boleh bercerita denganku." Elizabeth tersenyum dan merapikan dasi yang dipakai oleh Rafael"Berhentilah memperlakukan aku seperti anak bayi, aku bukan bayi laki-lakimu lagi.
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

Bab 40

Setelah selesai acara resmi pagi tadi di kantor pusat yang dipimpin Faisal, kini mereka menggelar acara temu ramah bersama dengan rekan bisnis, pemilik saham dan karyawan yang memiliki undangan. Acara ini di gelar di sebuah hotel mewah yang terletak di Jakarta pusat. Elizabeth dan Faisal sangat bangga ketika melihat putra semata wayangnya berbicara didepan podium. Sikap dewasa, berwibawa dan berpidato dengan lugas dan tegas semakin memperlihatkan kecerdasan Rafael. Anak yang selama ini dianggap masih kecil dan selalu bersikap sesuka hati, kini menjadi pusat perhatian semua tamu yang hadir. Begitu juga para karyawan yang mengikuti acara penobatan jabatan direktur baru mereka. "Papi lihat, anakku sangat hebat sekali bukan." Elizabeth tersenyum dan memuji putranya."Tentu saja dia mewarisi kecerdasan, kepintaran dan ketampanan dari papinya." Faisal berkata dengan gaya sombongnya.Wanita berwajah cantik itu melengos ketika mendengar jawaban dari suaminya. "Jelas-jelas dia mewarisi wajah
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status