Semua Bab Bodyguard cantik kesayangan Presdir: Bab 11 - Bab 20

56 Bab

Chapter 11

 Tidak ada kepanikan di wajah cantiknya ketika melihat ke lima pria bertubuh tinggi itu mendekatinya. Ia mundur beberapa langkah guna mencari tempat yang lebih luas. Tiara terus mundur hingga ia berada di tepi jalan. Lima pria itu dengan sengaja mengepungnya.  "Apa kita selesaikan gadis ini dulu Bos" tanya salah seorang anak buah pria berambut plontos.  "Awasi mereka, jangan sampai kabur," perintah pria berambut plontos. Para itu menunjuk ke arah pasangan suami istri yang menjadi sasaran mereka "Baik bos." Jawab pria berkulit hitam dengan tubuh yang tinggi dan juga besar. "Jangan dekat, bila berani berani mendekat, aku akan menembakmu," ancam pria yang sudah memegang senjata api tersebut. Nyalinya seakan langsung menciut memandang senjata api yang dipegang oleh pria tua yang menjadi targetnya, Sehingga pria bertubuh gelap itu memilih untuk tidak lebih mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya

Chapter 12

 "Abang, tolong doakan Tiar, agar Jangan di pecat sebelum bekerja." Tiara memandang Roma dengan wajah yang pucat. "Lawan 6 laki-laki sekaligus dengan badan yang besar dan tinggi gak takut, tapi dipecat takut," ejek Roma.  "Ya beda bang, ini berkaitan dengan mata Tiar." Tiara berkata dengan raut wajah yang serius. "Mata apa?" Tanya Roma.  "Mata pencaharian bang, bang Tiar langsung turun ya. Ingat doakan Tiar," Ucapnya dengan sedikit tersenyum. "Ini rambutnya dirapikan dulu." Roma Merapi rambut Tiara yang berserak setelah selesai bertarung  Tiara diam ketika Roma merapi rambutnya yang berantakan. Dirinya sungguh sangat lupa akan penampilannya, bersyukur pria itu mengingatkannya.  "Sudah cantik, sudah rapi." Roma tersenyum memandang wajah cantik Tiara. "Makasih ya bang," Tiara membuka pin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-12
Baca selengkapnya

Chapter 13

"Gimana tadi kerjanya?" Roma memandang Tiara yang baru saja datang ke coffee shop tempat dirinya bekerja. Tiara tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Dipecat?" Tebak Roma cepat. "Nggak bang, justru Tiar jadi bingung waktu bekerja." Tiara kemudian diam dengan seribu pertanyaan di dalam benak kepalanya, yang hingga saat ini belum terjawab olehnya. "Bingung kenapa?" tanya Roma. "Tiar nggak dipecat, bahkan Tiar malah di sana kayak orang yang nggak punya kerjaan bang." "Maksudnya bagaimana?" tanya Roma yang masih belum mengerti. "Tiar juga nggak ngerti bang, gimana cara menjelaskannya. Soalnya Tiar itu nggak kerja apa-apa. Bisa dibilang kerja Tiar santai-santai saja karena gak tau mau kerjain apa. Pada akhirnya Tiara ambil sapu, terus nyapu, lap, meja, kursi. Kerjaan ringan gitu."  "Apa tidak ada yang mau memberitah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-26
Baca selengkapnya

Chapter 14

Untuk 3 bulan pertama 10 juta. Penawaran yang di berikan Elizabeth.Mata Tiara terbuka lebar ketika mendengar nominal gaji yang akan diperolehnya. "Bila lewat dari 3 bulan masa training, Gaji anak naik 15 juta di luar dari bonus." Elisabeth menjelaskan."Apakah ini beneran tante, gaji 15 juta dan masih ada bonusnya?" tanya Tiara."Iya tentu saja benar," jawab Faisal yang ikut meyakinkan Tiara."Tante, om, kapan saya mulai bekerja?" Tiara Bertanya dengan penuh semangat. "Bila Tiara bersedia, besok akan langsung Om kirim ke sekolah bodyguard. Di sana Tiara akan melewati pendidikan selama 3 bulan," jelas Faisal."Jadi 3 bulan pertama itu gajinya 10 juta, setelah saya menyelesaikan masa pendidikan Om?" tanya Tiara dengan sangat malu malu."Tidak, tanggal terhitung sejak di dalam masa pendidikan," jawab Elizabeth.Tiara diam dengan mulut terbuka. Dirinya begitu sangat tidak percaya, akan mendapatkan pekerjaan dengan tawaran gaji yang sangat tinggi."Kalau begitu bagaimana, diterima?" tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-10
Baca selengkapnya

Chapter 15

"Ini uang dari Abang. Nanti selama Tiara di sana, Tiara pasti butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari." Rhoma berkata, ketika ia sudah duduk di kursi kerjanya."Abang, terima kasih." Tiara tersenyum. Rhoma menganggukkan kepalanya. "Mana no rekening bunda, abang akan langsung transfer sekarang.""Tiara mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan mencari no rekening milik bundanya, yang di simpan di kontak telepon. "ini bang." Tiara memberikan ponselnya kepada Rhoma. Rhoma menyalin no rekeningnya dan mengirimkan uang ke no rekening tersebut. "Sudah terkirim. Tiara kasih tahu bunda ya." Rhoma sengaja mengirimkan bunda Tiara uang, karena ia tahu, bila nanti Tiara sudah berada di sekolah bodyguard, gadis itu tidak sempat mengirimkan uang untuk bundanya. "Abang Terima kasih ya, terima kasih juga, karena abang sudah sangat baik sama Tiara. Tiara sangat senang bekerja di sini." Tiara menangis. Rhoma tersenyum dan mengusap kepala Tiara. "Pendekar bisa nangis juga ya." Rhoma menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-04
Baca selengkapnya

Chapter 16

Tiar masuk kedalam rumah kosnya, dengan sangat santainya.Ia sudah sangat terbiasa mendapatkan sikap tidak menyenangkan yang diberikan oleh penghuni kos-kosan, hingga tidak menghiraukan lagi. Bahkan ditegurnya juga tidak. Dengan gaya cuek, ia berjalan menuju ke kamarnya."Sombong banget sih, mentang-mentang sudah kenal sama orang kaya." Sindir salah seorang penghuni kos."Sebenarnya yang sombong siapa ya kak?Selama ini saya selalu menegur tapi tiap saya tegur, tidak ada yang mau menjawab sapaan dari saya." Tiara berkata dengan tersenyum."Oh jadi kamu bilang kami yang sombong?" Salah seorang dari mereka, tidak terima mendengar Tiar yang begitu sangat berarti, bahkan menentangnya.Tiara memandang wanita yang bertubuh tinggi tersebut. "Bukankah seperti itu kak, faktanya." Tanpa ada rasa takut, dijawabnya ucapan wanita tersebut."Mentang-mentang sudah punya kenalan orang kaya sok dia." Ucap wanita bertubuh gemuk.Tiara hanya diam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Maaf ya kak, aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-13
Baca selengkapnya

bab 17

Pagi-pagi sekali, mobil sudah datang menjemputnya. Tiara memasukkan tas kainnya ke dalam mobil. Ia kemudian, duduk di kursi penumpang. Dilihatnya ke luar jendela, ketika mobil melaju meninggalkan ibu kota. "Sebenarnya, mbak Tiara, tidak perlu repot lagi bawa barang-barang." Pria yang mengemudikan mobil itu, akhirnya mulai obrolan."Kenapa begitu pak?" Tanya Tiara."Ibu, sudah menyiapkan semua kebutuhan mbak Tiara, selama di tempat pelatihan. Kata ibu, untuk berangkat ini, sangat dadakan. Di sana, mbak Taira akan langsung di Karenina. Jadi sudah pasti tidak bisa membeli semua keperluan yang dibutuhkan. Jadi karena itu, ibu meminta saya menemani berbelanja untuk semua kebutuhan mbak Tiara selama di sana.Mulut Tiara membulat ketika mendengar ucapan si supir. "Nama bapak siap?" "Andi, mbak," jawabnya."Apa sudah lama kerja sama ibu Elizabeth, Pak?" Tiba-tiba saja, Tiara ingin tahu. Jujur saja, hanya duduk diam, membuatnya bosan. "Sudah 10 tahun mbak.""Kalau bapak yang tertembak kemar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-27
Baca selengkapnya

Bab 18

"Di sini ada 2 orang yang cewek, jadi kalian akan 1 kamar bertiga. Saya harap kamu bisa mendekatkan diri dengan kedua teman satu kamar kamu nanti." Dani berkata ketika menaiki anak tangga. Ia membawa Tiara ke lantai 2, dimana kabar yang akan ditempati calon siswanya berada.Tiara hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, ketika mendengarkan apa yang disampaikan calon pendidiknya."Di sini, adek Tiara tidak hanya dilatih secara fisik saja, namun juga kita memiliki kelas menembak, kelas mengemudi, baik mengemudi mobil dan juga mengendarai motor. Adek Tiara juga akan diajari bagaimana caranya berenang dan menyelam di dalam air. Bukan hanya menyelam dan berenang, adek Tiara juga akan di latih memanjat." Dani menjelaskan secara komplit, bagaimana beratnya berlatih di sekolah bodyguard ini. Ia tidak ingin, bila gadis itu terkejut bila sudah memulai berlatih. Tiara kembali mengangguk-anggukan kepalanya.Dani berdiri di depan sebuah kamar yang tertutup rapat. Berhubung kamar dalam keadaan kosong
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-08
Baca selengkapnya

Bab 19

“Makasih ya kak, kak Aira dan kak Miranda juga sangat cantik." Tiara tersenyum dan balik memuji. Jujur saja, ia masih canggung ketika berbicara dengan dua orang teman barunya. Selama beberapa bulan di "Di sini latihannya berat, kamu sanggup?" Tanya Miranda."Sanggup kak," jawab Tiara dengan yakin. Ia sudah bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, demi adik dan juga bundanya. "Umur kamu berapa?" Aira bertanya. Melihat wajah gadis yang berdiri di depannya, ia tahu gadis itu masih remaja.""18 tahun kak, baru lulus SMA. Ini juga baru coba-coba untuk merantau." Tiara tersenyum."Aku nggak yakin dia bisa dan sanggup." Miranda memandang Tiara dengan mengangkat bahunya. Melihat gadis remaja tersebut memang benar-benar membuat dirinya tidak yakin."Kamu masuk ke sini, apa niat sendiri?" tanya Aira.Tiara tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sungguh tidak diduganya, akan mendapatkan pertanyaan sebanyak ini. "Jadi kok bisa masuk ke sini, siapa yang masukkan?" Miranda pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

Bab 20

Tiara memandang dingin tinggi yang menjadi tempat untuk mereka berlatih panjat tebing. "Gak usah takut." Gazi yang berdiri di samping Tiara tersenyum."Tapi Tiara, belum pernah coba bang. Kalau hanya di suruh manjat pohon rambutan dan pohon kelapa, Tiara mah jago." Tiara tersenyum.Gazi diam memandang Tiara. Bagaimana caranya, Tiara bisa memanjat pohon kelapa, pikirnya.Tiara memandang siswa yang dipanggil namanya. Siswa itu mulai menanjak dan menempel di dinding."Ini ya, Abang kasih tahu cara manjat tebing, yang pertama." Gazi mengangkat 1 jarinya. Tiara mendengar dengan fokus. "Gerak kaki. Gerak kaki dengan benar, merupakan kunci paling utama. Yang dapat mengoptimalkan cara kamu, menggunakan tubuh bagian bawah dan menghilangkan tekanan dari tangan dan lengan." Gazi berbicara sambil menunjukkan gerak yang dimaksudnya.Mulut Tiara membulat dan kepala mengangguk-angguk ketika mendengar keterangan dari Gazi. "Yang kedua, merayap.Ini adalah teknik di mana kamu menggunakan gesekan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status