Semua Bab Bodyguard cantik kesayangan Presdir: Bab 21 - Bab 30

56 Bab

Bab 21

Di jam sepagi ini, para siswa sudah berlari mengelilingi lapangan. Lari pagi seperti ini, sudah menjadi rutinitas wajib, sebelum melakukan aktivitas lainnya. Udara yang sangat dingin, hingga menusuk ke tulang sumsum. Kini sudah tidak terasa. Efek berlari mengelilingi lapangan. Setelah selesai lari pagi, barulah mereka sarapan bersama diruang makan.Waktu kita untuk sarapan, hanya 30 menit, jadi makannya cepat." Aira mengingatkan Tiara. Di sini, tidak ada istilah lambat. Jam 7 pagi, mereka harus sudah masuk kedalam kelas. "Iya kak." Tiara mempercepat menyuap nasi goreng ke mulutnya. "Sudah ayo, terlambat di hukum." Miranda menghabiskan satu gelas susu rasa vanila. Diambilnya tas yang ada di atas meja dan menyandang ke bahunya. "Iya, aku sudah selesai." Aira beranjak dari duduknya dan menghabiskan susu coklat miliknya."Cepat Tiara!" seru Miranda."Iya kak." Tiara memasukkan suapan terakhir ke dalam mulutnya. Ia kemudian menghabiskan susu coklat yang ada di dalam gelasnya. "Ayo lar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-10
Baca selengkapnya

Bab 22

“Hai para gadis-gadisb cantik." Seorang pria menyapa dengan sangat ramah.“Hai juga,” sahut Aira dan Miranda.Tiara hanya sedikit tersenyum, memandang pria yang menyapanya. Seperti apapun tampan-tampannya pria yang ada di sini, tetap ia tidak boleh memiliki hubungan dengan siapapun. "kita ke kantin ya, biar lebih enak cerita nya,” ajak pria yang bernama Rizky.“Asal kamu terakhir kami." Aira tersenyum.“Khusus cewek-cewek cantik aku bayarin. Kalau kamu mau ikut, bayar sendiri,” Rizky memandang Gazi.“Oke, aku bayar sendiri. Gak apa-apa kok. Yang penting bisa dekat dengan bidadari ku.” Gazi mengedipkan sebelah matanya kearah Tiara.Tiar tersenyum mendengar apa yang di dikatakan pria berwajah tampan tersebut."Miranda, apa sudah istirahat?" Tanya seorang pria yang memakai baju hitam dan celana training berwarna hitam. "Sudah kak Dani." Miranda tersenyum."Kita makan ke kantin?" Dani tersenyum d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-11
Baca selengkapnya

Bab 23

Aira dan Miranda, diam memandang sabuk merah yang dikenakan Tiara. Mereka memang memiliki kemampuan bela diri taekwondo , namun masih memakai sabuk biru. "Kamu bela diri silat?" Aira bertanya dengan mata yang fokus ke sabuk yang dipakai Tiara. Melihat lambang dari perguruan, seharusnya tidak bertanya lagi."Iya kak," jawab Tiara dengan tersenyum."Sabuk kamu, merah?" "Iya kak, Tiara sudah sabuk merah setrip emas." Tiara tersenyum dengan bangga. Melihat sabuk biru yang dipakai Miranda dan Aira, ia tahu, bahwa kemampuan kedua temannya, masih jauh dibawahnya, namun Tiara tidak berkata apa-apa dan tidak menyingung masalah kemampuan.Miranda diam memandang Tiara. Sungguh tidak diduganya, bahwa Tiara memiliki ilmu bela diri yang sudah sangat tinggi. Nama perguruan juga, sangat terkenal. "Ayo kak, kita ke kelas" Tiara tersenyum."Iya, jawab Miranda dan Aira Mereka keluar dari kamar dan langsung menuju ke kelas. Saat Tiara masuk ke dalam kelas, semua siswa sudah berkumpul. Mereka menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-12
Baca selengkapnya

Bab 24

"Adek, tidak apa-apa?" Secara spontan, Gazi memang tangan Tiara. Namun gadis itu dengan cepat menepis tangannya. Melihat pertarungan Aryo dan Tiara, membuatnya sangat cemas. Dipandanginya Tiara dari atas hingga ke bawa, guna untuk memastikan bahwa gadis itu tidak apa-apa. "Gak apa-apa kok." Tiara tersenyum dan berjalan lebih dulu. Disini, misi utamanya berlatih. Ia juga tidak boleh terikat perasaan apa lagi cinta, terhadap siswa yang lain.Gazi mengikuti Tiara dan duduk di luar Arena. "Gimana perut adek?" tanyanya dengan penuh rasa cemas. Tidak bisa di pungkiri, bahwa ia sangat cemas. Dilihatnya pipi Tiara yang merah."Gak apa bang, nanti kompres pakai air hangat." Tiara tersenyum."Nanti, Abang akan antar obat ke kamar adek ya, kebetulan Abang ada membawa obat-obatan untuk disini." "Iya boleh." Tiara tidak menolak niat baik Gazi. Ia berharap bisa menjaga amanat dan tugas pertama dari majikannya. "Tiara, apa mau ikut ke kamar?" tanya Miranda, ketika jam berlatih sudah selesai.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-14
Baca selengkapnya

Bab 25

"Kak Aira, gimana ceritanya bisa sampai ke sini.” Tanya Tiara.“Ceritanya panjang, pokoknya panjang banget. Jadi ceritanya gini, aku akan singkat aja kali ya, biar kamu gak bosan dengarkan, aku bercerita. Aku akan bercerita dari awal kisah, enaknya dimulai sejak lulus SMA ya." Aira memandang Tiara.Tiara tersenyum dengan mengerutkan kening. Sudah ngomong panjang lebar, namun tetap belum sampai ke topiknya, Pikirnya. "Iya kak, boleh.""Saat lulus SMA, aku ikut tes polwan, tapi tidak lulus. Kemudian aku kuliah, karena keluarga menginginkan aku kuliah. Aku juga takut frustasi, bila tidak punya kesibukan, terus aku langsung kuliah. Setelah kuliah 4 tahun untuk S1, aku lulus. Aku mulai cari kerja, namun tidak ada yang memanggil aku untuk kerja. Pada akhirnya, aku diajak Miranda untuk jadi bodyguard." Aira bercerita dengan wajah yang serius.Tiara mendengarkan Aira bercerita dengan serius. Kedua gadis itu, menghentikan obrolannya, saat melihat Miranda masuk ke dalam kamar. "Kak Dani, nga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya

Bab 26

"Kakak sangat hebat dan juga kuat. Aku begitu sangat kagum melihat kak Miranda." Tiara menatap kagum Miranda. "Aku harus kuat, aku harus hebat dan aku harus bisa hidup sendiri. Selama ini aku selalu berdoa agar diberi kesempatan untuk bertemu dengan kedua orang tuaku. Aku ingin melihat seperti apa mereka sekarang. Mama yang mengatakan ingin mencari kebahagiaannya, sampai rela meninggalkan aku dan bahkan mencampakkan aku di panti asuhan. Aku ingin menyaksikan dan melihat seperti apa kebahagiaan yang didapatkannya. Aku juga ingin melihat, seperti apa hebatnya papaku. Apakah sekarang dia sudah menjadi orang yang sangat kaya dan jabatan yang tinggi, hingga tega meninggalkan aku, hanya demi pekerjaannya." Miranda tersenyum getir. "Kakak sangat kuat dan hebat." Tiara berharap, ucapannya bisa memberikan rasa nyaman untuk temannya."Aku ingin menunjukkan kepada mereka. Anak yang sudah mereka buang, bahkan tidak pernah sekalipun, mereka datang untuk melihatku, bisa hidup seperti ini. Mes
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-18
Baca selengkapnya

Bab 26

“Kamu tidak usah memikirkan itu, aku tau apa yang seharusnya aku lakukan,” tegas Gazi.“Anda tidak tau siapa wanita itu. Apa tujuannya datang ke sini, dan siapa dia sebenarnya,” beber Andika. “Aku tidak perlu tau itu. Bagi ku dia sangat baik.”“Anda terlalu mudah mengambil kesimpulan. Hanya melihat dari luarnya saja tuan muda." Andika memandang wajah tuan mudanya. "Aku sudah katakan kepada mu, jangan ganggu dia.” "Dia bukan wanita lemah, seperti yang anda cemaskan. Yang harus anda pikirkan, nasib anda sendiri. Saya akan melakukan apa pun untuk melindungi anda." Andika mempertegas ucapannya.“Jangan pernah kau sentuh atau meresahkannya, kau mengerti.” Gazi berkata dengan wajah datar.Andika tersenyum sinis melihat Gazi. Ia kemudian pergi dari parkiran, saat melihat mobil yang dikemudikan Tiara, semakin mendekat.“Oh papi. Mengapa kau buat aku seperti anak umur 5 tahun. Mengapa tidak kau kirimkan saja baby sitter sekalian untuk ku," gumam Gazi dengan frustasi. Andika, salah seorang p
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya

Bab 28

Setelah membayar makannya, Gazi meningkatkan kantin bersama dengan Tiara. Mereka berjalan menuju ke lantai atas. "Kamar Abang yang mana?" Tiara bertanya, ketika sudah berada di depan pintu kamarnya. "Kita berbeda blok, Abang blok yang di itu." Gazi menunjuk ke arah sebelah kiri. "Oh," jawab Tiara."Tapi kalau kamar yang no berapa, Abang tidak kasih tahu, takut di ketuk tengah malam," candanya.Tiara tertawa mendengar ucapan pria berwajah tampan tersebut. "Ngarep." Tiara menjulurkan lidahnya. Melihat sikap Tiara yang lucu dan imut seperti ini, membuatnya gemas. "Kok tahu?" Gazi tersenyum memandang Tiara. Berdua seperti ini, membuat jantungnya berdegup cepat. Cinta pada pandangan pertama, seperti itu faktanya. Kecantikan yang dimiliki Tiara, membuatnya terpesona. "Abang Tiara masuk kamar ya." Degup jantungnya terasa semakin tidak menentu, ketika menatap wajah tampan milik Gazi. Ia tidak bisa membiarkan rasa cinta, tumbuh dihatinya. "Iya, istirahat ya dek." Gazi tersenyum dan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-23
Baca selengkapnya

Bab 29

Tiara memasukkan alat-alat makeup kedalam tas khusus makeup. Wajahnya yang sudah sangat cantik natural, kini terlihat semakin cantik, setelah merias sendiri, dengan diarahkan seorang guru make-up yang sudah ternama."Tiara, kami duluan ya." Aira berkata setelah selesai menyimpan semua alat make-up kedalam tas. Tiara diam memandang Aira dan Miranda."Lihat tuh." Miranda memandang ke arah pintu. Tiara melihat kearah yang dituju Miranda dengan bibir yang maju ke depan. Pantas saja, kedua temannya ingin pergi lebih dulu, ternyata Gazi sudah menunggunya. "Bay, kami duluan." Aira tersenyum dan melambaikan tangannya. "Iya kak," jawab Tiara dengan tersenyum.Gazi masuk ke dalam kelas yang hanya tertinggal Tiara saja di dalamnya. "Tambah cantik dek," pujinya dengan tersenyum. "Ya jelas lah," jawab Tiara yang memasukkan lipstik ke dalam tas khusus make up. Begitu sangat banyak jenis alat make-up yang digunakannya, sehingga ia harus menyusun dan merapikan alat makeup ketika memasukkan ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-26
Baca selengkapnya

Bab 30

"Adek, Abang mau." Gazi tersenyum dengan bergaya manja, memperlihatkan giginya yang putih bersih dan tersusun rapi. "Tinggal minum aja," jawab Tiara. "Tapi Abang hanya beli satu dek." Matanya memandang ke botol minuman dingin yang dipegang Tiara. "Kenapa gak beli dua sih?" Tiara memandang wajah tampan pria tersebut. "Mintalah, gak boleh pelit," rengeknya."Ih, jangan sok manja deh." Tiara tersenyum geli melihat sikap Gazi yang manja seperti ini. Gazi hanya diam saat mendengar ejekan Tiara. "Ya sudah ini." Tiara memberikan botol minumnya.Gazi menggelengkan kepalanya. "Adek yang pegang." Mata Tiara terbuka lebar mendengar permintaan pria tersebut. Namun tetap saja diturutinya. Tiara Kembali menutup botol minumnya setelah Gazi selesai minum air dari tangannya. "Manja amat sih." Gazi hanya tersenyum ketika mendengarkan ucapan dari gadis yang berwajah cantik tersebut."Bang, tinggi badan berapa sih?" Tiara mengangkat kepalanya dan memandang Gazi. Tubuhnya yang tinggi, tetap kala
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status